Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SENTUL, dengan pesona alamnya yang indah dan perkembangan propertinya yang pesat, menjadi salah satu kawasan yang menarik di sekitar Bogor. Namun, di balik keindahannya, kualitas udara di Sentul juga menjadi perhatian.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara menurut data IQAir.
Baca juga : Inovasi dan Diferensiasi Jadi Kunci Sukses
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas udara di Sentul antara lain:
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Sentul, baik pribadi maupun umum, berkontribusi besar terhadap peningkatan kadar polutan udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan partikulat.
Meskipun Sentul didominasi oleh kawasan perumahan dan perkantoran, namun adanya beberapa industri kecil dan menengah di sekitar wilayah ini juga dapat menjadi sumber emisi.
Baca juga : Kawasan Terpadu JGC Dianggap Cocok Jadi Hunian dan Tempat Usaha
Pembakaran sampah secara terbuka, baik di pemukiman maupun di tempat pembuangan sampah sementara, dapat menghasilkan partikulat dan gas-gas berbahaya lainnya.
Kondisi geografis yang relatif datar dan iklim tropis dengan kelembaban tinggi dapat menyebabkan polutan udara terjebak di lapisan atmosfer bawah, sehingga memperparah kondisi kualitas udara.
Adanya area hijau dan vegetasi yang cukup dapat membantu menyerap polutan udara dan menghasilkan oksigen. Namun, jika terjadi alih fungsi lahan menjadi kawasan pembangunan, maka kemampuan alam dalam menyerap polutan akan berkurang.
Baca juga : Sentul City Sabet Penghargaan di Ajang Living Legend Companies Award 2024
Untuk meningkatkan kualitas udara di Sentul, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
Pengembangan sebuah kawasan dilakukan dengan perencanaan matang yang berpatokan pada rencana tata ruang maupun masterplan yang detail untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.
Direktur Marketing PT Sentul City Tbk Timotius Thendean menyampaikan, konsep eco city yang diterapkan di Sentul City bertujuan untuk memberikan kenyamanan optimal bagi penghuni.
Baca juga : Sinar Mas Land Raih Tujuh Penghargaan di PropertyGuru Asia Property Awards
"Dengan keunggulan lokasi yang berada di area pegunungan, kami mengonsep sebuah kawasan berupa perpaduan perkotaan yang modern dengan keindahan yang diberikan oleh alam di sini," ungkap Timotius.
CEO PT Sentul City Tbk Eddy Sindoro menyampaikan, Ddlam konteks itu kawasan Sentul City di-desain untuk menjadi sebuah area perkotaan yang komplit dan nyaman sebagai hunian yang terintegrasi dengan aktifitas bisnis, komersial, hingga pariwisata area pegunungan.
Berlokasi di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, luas pengembangan Sentul City mencapai 3.150 hektar.
Sentul City berada di ketinggian 175-300 meter diatas permukaan laut sehingga menciptakan lingkungan asri yang dapat dilihat pada kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Sentul City yang memiliki nilai AQI 8. Ini menandakan kondisi udara yang 'clear and unpolluted air' artinya good air quality. Kategori indeks good di angka 0-50.
Pengembangan Sentul City yang sustainable dan keunggulan konsep Spring Residence terbukti dengan meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang kontestasi PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 yang menjadi 'Gold Standard' bagi para pengembang properti di Indonesia.
Spring Residence berhasil meraih kemenangan untuk kategori Best Affordable Housing Development (Greater Jakarta) - Winner (Gold). Selain Best Affordable Housing Development, Spring Residence juga memenangkan Best Smart Home Development - Highly Commended (Silver).
"Dengan kerendahan hati kami tentu sangat bangga dan berterima kasih atas awards yang diberikan oleh institusi independen dan kredibel seperti PropertyGuru dalam ajang Indonesia Property Awards 2024. Ini juga membuktikan konsep pengembangan yang kami terapkan khususnya di Spring Residence merupakan hal yang tepat hingga membuahkan apresiasi dari pihak lain,”kata Eddy. (Z-10)
Sumber:
KLH KLH akan memberlakukan pengawasan ketat terhadap 4 ribu cerobong asap di 48 kawasan industri sekitar Jabodetabek. Hal itu dilakukan dalam upaya memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta, pada pukul 04.10 WIB, berada di angka 118 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.
Warga dapat mengakses informasi kualitas udara Jakarta secara real-time melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI)
Berdasarkan pantauan pada pukul 05.40 WIB, Indeks Kualitas Udara di Jakarta berada pada angka 153 dan partikel halus berdiameter 2,5 mikro meter di angka 58 mikrogram per meter kubik.
Penggunaan BBM euro 4 bisa menekan beban polusi udara Jabodetabek secara signifikan karena bisa menurunkan hampir 90% polutan.
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di 2024.
Penghargaan tersebut dinilai mencerminkan apresiasi dunia internasional yang terus meningkat terhadap sinema Indonesia.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari
Penghargaan ini menjadi simbol kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, yang berperan penting mencetak SDM unggul di sektor pariwisata dan kuliner Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved