Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SENTUL, dengan pesona alamnya yang indah dan perkembangan propertinya yang pesat, menjadi salah satu kawasan yang menarik di sekitar Bogor. Namun, di balik keindahannya, kualitas udara di Sentul juga menjadi perhatian.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara menurut data IQAir.
Baca juga : Inovasi dan Diferensiasi Jadi Kunci Sukses
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas udara di Sentul antara lain:
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Sentul, baik pribadi maupun umum, berkontribusi besar terhadap peningkatan kadar polutan udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan partikulat.
Meskipun Sentul didominasi oleh kawasan perumahan dan perkantoran, namun adanya beberapa industri kecil dan menengah di sekitar wilayah ini juga dapat menjadi sumber emisi.
Baca juga : Kawasan Terpadu JGC Dianggap Cocok Jadi Hunian dan Tempat Usaha
Pembakaran sampah secara terbuka, baik di pemukiman maupun di tempat pembuangan sampah sementara, dapat menghasilkan partikulat dan gas-gas berbahaya lainnya.
Kondisi geografis yang relatif datar dan iklim tropis dengan kelembaban tinggi dapat menyebabkan polutan udara terjebak di lapisan atmosfer bawah, sehingga memperparah kondisi kualitas udara.
Adanya area hijau dan vegetasi yang cukup dapat membantu menyerap polutan udara dan menghasilkan oksigen. Namun, jika terjadi alih fungsi lahan menjadi kawasan pembangunan, maka kemampuan alam dalam menyerap polutan akan berkurang.
Baca juga : Sentul City Sabet Penghargaan di Ajang Living Legend Companies Award 2024
Untuk meningkatkan kualitas udara di Sentul, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
Pengembangan sebuah kawasan dilakukan dengan perencanaan matang yang berpatokan pada rencana tata ruang maupun masterplan yang detail untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.
Direktur Marketing PT Sentul City Tbk Timotius Thendean menyampaikan, konsep eco city yang diterapkan di Sentul City bertujuan untuk memberikan kenyamanan optimal bagi penghuni.
Baca juga : Sinar Mas Land Raih Tujuh Penghargaan di PropertyGuru Asia Property Awards
"Dengan keunggulan lokasi yang berada di area pegunungan, kami mengonsep sebuah kawasan berupa perpaduan perkotaan yang modern dengan keindahan yang diberikan oleh alam di sini," ungkap Timotius.
CEO PT Sentul City Tbk Eddy Sindoro menyampaikan, Ddlam konteks itu kawasan Sentul City di-desain untuk menjadi sebuah area perkotaan yang komplit dan nyaman sebagai hunian yang terintegrasi dengan aktifitas bisnis, komersial, hingga pariwisata area pegunungan.
Berlokasi di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, luas pengembangan Sentul City mencapai 3.150 hektar.
Sentul City berada di ketinggian 175-300 meter diatas permukaan laut sehingga menciptakan lingkungan asri yang dapat dilihat pada kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Sentul City yang memiliki nilai AQI 8. Ini menandakan kondisi udara yang 'clear and unpolluted air' artinya good air quality. Kategori indeks good di angka 0-50.
Pengembangan Sentul City yang sustainable dan keunggulan konsep Spring Residence terbukti dengan meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang kontestasi PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 yang menjadi 'Gold Standard' bagi para pengembang properti di Indonesia.
Spring Residence berhasil meraih kemenangan untuk kategori Best Affordable Housing Development (Greater Jakarta) - Winner (Gold). Selain Best Affordable Housing Development, Spring Residence juga memenangkan Best Smart Home Development - Highly Commended (Silver).
"Dengan kerendahan hati kami tentu sangat bangga dan berterima kasih atas awards yang diberikan oleh institusi independen dan kredibel seperti PropertyGuru dalam ajang Indonesia Property Awards 2024. Ini juga membuktikan konsep pengembangan yang kami terapkan khususnya di Spring Residence merupakan hal yang tepat hingga membuahkan apresiasi dari pihak lain,”kata Eddy. (Z-10)
Sumber:
KUALITAS udara dalam ruangan memiliki dampak besar terhadap kesehatan dan produktivitas kerja. Bahkan ada riset yang menyebutkan udara kotor dalam ruangan lebih berbahaya daripada di luar.
ANGGOTA Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mendorong peningkatan frekuensi modifikasi cuaca di wilayah rawan, percepatan penanganan titik api, serta evaluasi berkala
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Tanaman bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga bagian dari solusi untuk kesehatan, kualitas udara, pangan sehat, dan ruang hidup yang lestari.
Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung operasional instalasi pengolahan limbah cair berteknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) di kawasan Jababeka
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menerima kehormatan sebagai nominasi unggulan dalam ajang Best Human Capital Awards 2025. MCCI masuk nominasi untuk tiga kategori sekaligus.
Ferry didapuk sebagai tokoh bangsa yang dapat mengubah strategi ekonomi Indonesia dan lebih berpihak pada pertumbuhan ekonomi desa dan umat.
BPJS Kesehatan menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan informasi yang transparan dan membangun kepercayaan publik.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Secara kelembagaan, BPJS Kesehatan meraih empat penghargaan dengan predikat platinum diantaranya Best Overall Digital Transformation of The Year 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved