Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KERUSAKAN lingkungan menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi negara saat ini. Penebangan hutan, pencemaran air, polusi udara, dan perubahan iklim adalah sebagian dari masalah lingkungan yang semakin mendesak.
Dampaknya tidak hanya dirasakan alam, juga manusia yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam.
Melihat kendala alam yang terjadi, pelestarian lingkungan menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan kehidupan di bumi. Hal ini dapat dilakukan melalui konservasi alam, pendidikan, dan kampanye kesadaran lingkungan, hingga perlindungan hukum dan kebijakan lingkungan.
Baca juga : Mitra Program Blue Abadi Fund Berbagi Pengalaman Konservasi di Papua Barat
Yayasan Konservasi Alam Indonesia (YKAN) sejak 2014, memiliki misi melindungi alam yang menjadi penopang kehidupan manusia dan berbagai spesies yang hidup di Indonesia. Sebagai salah satu pioneer dalam upaya pelestarian, YKAN melakukan kegiatan kolaborasi dengan masyarakat lokal di Papua Barat untuk melestarikan kekayaan laut melalui sistem tradisional sasi.
Sasi adalah sebuah sistem pengelolaan sumber daya adat yang diterapkan oleh masyarakat di Papua Barat, dikelola oleh kelompok sasi perempuan waifuna. Praktik ini melibatkan penutupan sementara wilayah tertentu di Bentang Laut Kepala Burung (BKLB) dari aktivitas pemanfaatan, seperti penangkapan ikan, dan hasil laut lainnya. Selama masa penutupan, masyarakat dilarang memanfaatkan sumber daya tersebut, tujuannya untuk menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem laut.
“Kegiatan sasi ini mewajibkan masyarakat untuk tidak mengambil sumber daya laut selama kurun waktu yang ditentukan. Ada yang menerapkan tutup sasi selama tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun seperti kelompok Waifuna. Semua tergantung kesepakatan antara kelompok pengelola sasi dengan seluruh warga kampung” tutur Almina Kacili, Ketua Kelompok Waifuna.
Baca juga : 1.789 Personel Dikerahkan untuk Jaga Pilkada di Papua Barat dan Papua Barat Daya
Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) di Papua Barat merupakan pusat keanekaragaman hayati laut dunia dan prioritas konservasi global. Kawasan ini meliputi lebih dari 2.500 pulau dengan luas 225.000 km² dan menjadi habitat bagi 75% spesies karang keras dunia serta penyu dan mamalia laut yang terancam punah. Sumber daya BLKB mendukung kehidupan dan ketahanan pangan bagi lebih dari 273.897 penduduk pesisir.
Melalui keanekaragaman dan manfaat dari BLKB, YKAN terus berperan besar melestarikan daerah BLKB di Papua Barat. Berkolaborasi hingga melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi, YKAN berharap dapat mewujudkan Indonesia lestari pada 2030.
“Banyak capaian, namun juga masih banyak tantangan dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia. YKAN akan terus berkolaborasi dengan pemerintahan, bisnis profit hingga non profit dalam melaksanakan berbagai program konservasi berbasis ilmiah untuk mencapai target konservasi 2030 yang sudah ditetapkan,” ujar Herlina Hartanto, Direktur Eksekutif YKAN. (Z-3)
Masyarakat Papua Barat mendatangi kantor KPK dan Kejagung untuk melakukan klarifikasi dan memberikan informasi hasil investigasi terkait Gubernur Papua Barat Dominggus Madacan.
BENCANA tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak, tepatnya di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat menelan belasan korban jiwa.
Jumlah keseluruhan korban dalam peristiwa itu sebanyak 24 orang, terdiri atas lima orang selamat, 16 korban meninggal dunia, sedangkan tiga korban lainnya belum berhasil ditemukan.
Brimob melakukan pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, anggota yang dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024 di kawasan Kali Rawa, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.
Buku Cahaya Fajar dari Balik Gunung Mbaham mengupas perjalanan kepemimpinan Ali Baham Temongmere (ABT), pejabat Papua Barat yang mengedepankan pembangunan berbasis budaya.
SETIDAKNYA 12 ribu pelajar di Manokwari, Papua Barat, sudah mendapatkan makan siang gratis (MBG). Selurhnya merupakan pelajar dari tingkat TK hingga SMA di wilayah perkotaan Manokwari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved