Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENCERMATI judul utama buku Gereja yang Mendengarkan berikut isinya membuat saya terkesan. Buku ini menarasikan muktamar (konsili) ekumenis Vatikan II (1962-1965) yang berkelindan (dalam narasi Prastowo) dengan Paus Fransiskus sebagai peristiwa. Maka dari itu, rasanya tepat sekali buku ini merupakan punjungan untuk Paus Fransiskus yang melakukan visitasi di Negeri Kepulauan ini.
Konsili Vatikan II yang berakhir 60 tahun lalu menghasilkan 16 dokumen (9 dekret; 4 konstitusi, 3 pernyataan/deklarasi). Dengan tepat Prastowo menyebut unsur asasi dan kebaruan hasil konsili ini, misalnya historisitas, jasa para persona, cara kerja (metode) yang kembali ke sumber, semangat pemutakhiran (aggiornamento), pandangan-sikap teologis terhadap dunia, agama-agama Non-Kristiani, alat-alat komunikasi sosial, ritus, dlsb.
Buku ini memuat informasi serba ringkas, isi dan kaitannya baik situasi sesaat maupun kondisi Indonesia. Misalnya Natal, Teolgi Trinitas, homili berikut dokumen-dokumen SC (hlm. 76, 104); NA (hlm. 65, 69); GS (hlm. 31); PO (hlm. 180); LG (hlm. 96); IM (hlm. 36, 40), katekese, bu-Bumi (hlm. 157), dlsb.
Baca juga : Ganggu Audiensi Paus Fransiskus, Seorang Pria Digiring Polisi Vatikan
Karya ini bukan saja enak dibaca, cakupannya luas, mengasah disputasi selanjutnya, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk menembus masalah hidup kita, masyarakat yang plural, persoalan kemanusiaan, termasuk perjalanan ke kekedalaman (interioritas).
Hampir separuh dari paparan Prastowo menyibukkan diri dengan perspektif dan pesan seorang Paus Fransiskus. Beberapa hal besar dilakukan Paus Fransiskus, antara lain Sinodalitas Gereja (hlm. 151, 183, bahkan ada Lampiran). Fransiskus juga berhasil menggulirkan “batu besar” yang bergeming pada masa Paus Yohanes Paulus II dan Benedictus XVI, yakni sexual abuse (di mana para pelakunya melibatkan hierarki institusi Gereja), korupsi dalam Gereja, dlsb.
Selain itu, Paus Fransiskus melakukan reformasi berkenaan dengan Kuria (lembaga yang mengurus tata kepemimpinan gerejawi), yang lebih menekankan pelayanan, dan bukan kekuasaan yang berbasis pada paham klerikalisme dan feodalisme), berikut keprihatinan dan perhatian Paus Fransiskus pada orang-orang kecil, terpinggirkan, tak berdaya, Ibu-Bumi, dan persaudaraan.(M-3)
Baca artikel lengkapnya di koran Media Indonesia edisi Minggu (8/9).
Italia menyatakan dukungan atas usulan Presiden Donald Trump yang menyebut Vatikan dapat menjadi mediator dalam gencatan senjata Ukraina - Rusia.
TERPILIHNYA Paus Leo XIV membawa sukacita dan kebanggaan mendalam bagi rakyat Peru, negara yang merasa telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup pemimpin baru Gereja Katolik itu.
MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, hadir dalam pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan.
Paus Leo XIV, paus pertama asal Amerika Serikat, resmi dilantik dalam Misa Khusus di Vatikan pada 18 Mei.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengutus Komisaris Utama (Komut) PT. Asabri, Fary Djemy Francis untuk menghadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan pada Minggu (18/5).
Robert Prevost terpilih menjadi paus ke-267 dalam konklaf yang baru saja berakhir dengan nama Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV menambahkan bahwa Gereja perlu membuka diri pada pemahaman baru mengenai peran dan tugas perempuan dalam pelayanan dan soal kepemimpinan.
KARDINAL Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus ke-267 dengan memilih nama Paus Leo XIV menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
OTORITAS Gereja Katolik tengah mempersiapkan konklaf kepausan berikutnya pada Rabu (7/5).
Selain soal kebersihan lingkungan, dia juga berharap agar gereja dapat menyampaikan pesan-pesan dan nasihat terkait dengan penggunaan media sosial yang kini semakin meninggalkan tata krama.
Paskah merupakan peristiwa kebangkitan Yesus yang hidup, yang memanggil umat percaya dan yang menyatakan kuasa-Nya.
Dalam perayaan ke-75 tahun itu, PGI akan menggelar berbagai kegiatan seperti bakti sosial, program beasiswa, serta perayaan yang memperkuat soliditas internal gereja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved