Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

LPSR Luncurkan Tiga Buku Panduan Anak dengan Disabilias Perkembangan

Indrastuti
23/8/2024 20:52
LPSR Luncurkan Tiga Buku Panduan Anak dengan Disabilias Perkembangan
Founder dan CEO LSPR Institute of Communication & Business Prita Kemal Gani (tengah)(MI/INDRASTUTI)

LONDON School of Public Relations (LSPR) Institute of Communication and Business bekerja sama dengan Nozomi no sono (The National Centre for Persons with Severe Intellectual Disabilities) Jepang, serta Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) meluncurkan buku panduan pelatihan dan pendampingan orang tua bagi anak dengan disabilitas perkembangan di ASEAN. 

Founder dan CEO LSPR Institute of Communication & Business Prita Kemal Gani menuturkan, projek ini dilaksanakan berawal dari banyaknya tantangan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas perkembangan seperti autisme dan down syndrome di Indonesia.  

"Penyandang disabilitas ini dan keluarganya kerap dihadapkan pada keterbatasan akses untuk layanan kesehatan, pendidikan, serta kesempatan kerja maupun partisipasi dalam kehidupan sosial," ungkap Prita kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (22/8).

Baca juga : Penetrasi Data Center masih Rendah, Bitera Tangkap Peluang

Ia menambahkan, ada pula keterbatasan riset kebijakan kesehatan serta perkembangan panduan untuk pelatihan dan pendampingan anak autisme.

Oleh karena itu, LSPR berinisitif untuk menyediakan panduan bagi orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas perkembangan sekaligus memberikan masukan bagi pemerintah agar dapat diturunkan menjadi bagian dari kebijakan.

Ketiga buku panduan tersebut berjudul "Kondisi Terkini dan Isu Kebijakan Layanan Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas Perkembangan di Asia Tenggara", "Pengembangan Panduan Berbasis Pembinaan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Orang Tua Anak dengan
Disabilitas Perkembangan di Asia Tenggara", dan "Panduan Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan bagi Orang Tua Anak dengan Disabilitas Perkembangan di Asia Tenggara".

Baca juga : Ini Dampak Resesi Tiongkok, Hong Kong, dan Eropa ke Indonesia

"Hasil riset dan buku panduan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pemahaman orang tua, 'caregiver', tenaga profesional di bidang kesehatan serta pendidikan, dan pembuat kebijakan di kawasan ASEAN tentang disabilitas perkembangan," jelas Rudi Sukandar, P.hD - Project Member and Director of LSPR Center for Research and Community Service.

"Kami berkolaborasi dengan penulis dari beberapa negara dan juga berkonsultasi dengan beberapa ahli dari jepang yang kebetulan spesialisasinya adalah membuat panduan untuk orang tua," jelas 

"Harapannya ini menjadi rujukan orang tua yang memiliki anak dengan diabilitas perkembangan jadi tidak hanya untuk di indoensia saja tapi juga di Asia Tenggara," kata Rudi yang juga menjadi anggota tim peneliti.

Menurut Rudi, ketiga buku ini diterbitkan dalam tiga bahasa yakni bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Indoensia. "Di Jepang itu banyak sekali para pekerja yang berasal dari luar Jepang, negara Asia tenggara. Pekerja ini ada yang membawa keluarganya tinggal di Jepang. Di antara mereka ada juga memiliki anak dengan disabiltias perkembangan. Diharapkan buku ini juga menjadi rujukan bagi pemerintah Jepang untuk membantu orang tua tersebut," ujarnya.  (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya