Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ASOSIASI Kontrak Manufaktur Kosmetik Indonesia (AKKMI) menyelenggarakan acara Soft Launching dengan tema Membangun Sinergitas Menyosong Daya Saing Global dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Acara ini merupakan tonggak penting bagi AKKMI, sebagai langkah awal dalam menjalankan misi untuk memperkuat dan mengembangkan industri maklon kosmetik di Indonesia melalui sinergi, inovasi, dan kolaborasi di antara para pelaku industri.
Ketua AKKMI Halim Nababan menyatakan, AKKMI dibentuk dengan tujuan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan kontrak manufaktur kosmetik di Indonesia, termasuk Original Equipment Manufacturer (OEM) dan Original Design Manufacturer (ODM). “AKKMI berperan sebagai platform kolaborasi yang memungkinkan anggotanya berbagi informasi, pengalaman, dan sumber daya untuk mencapai kemajuan bersama,” kata Halim.
Baca juga : Dalam Sehari, Badan POM Bisa Keluarkan 400 Izin Edar untuk Produk Kosmetik
Selain itu, AKKMI juga bertekad mendorong pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia dengan memperkenalkan inovasi yang berbasis ilmu pengetahuan serta mengedepankan kearifan lokal.Ia menyatakan ini adalah momentum penting bagi AKKMI untuk memperkenalkan visi dan misi kepada seluruh pemangku kepentingan dalam industri kosmetik di Indonesia. "Kami percaya bahwa melalui acara ini, AKKMI akan memulai era baru dalam sinergi industri yang lebih kuat, serta mendorong terciptanya inovasi yang mampu bersaing di pasar global," ujar Halim.
Acara soft launching ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam industri kosmetik, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Badan Penyelanggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH), LPPOM MUI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KADIN, Perkosmi, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
AKKMI mengundang semua pihak yang terlibat dalam industri kosmetik untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam asosiasi ini. “Dengan tagline AKKMI Bersinergi, Unggul, dan Berinovasi, AKKMI berharap dapat bersama-sama memperkuat sumber daya industri kosmetik Indonesia, khususnya dalam bidang kontrak manufaktur sehingga menjadi industri yang unggul, kompeten, dan siap bersaing di kancah global,” beber dia.
Baca juga : Badan POM: Perlu Penguatan Regulasi Kosmetik Impor
?Ia menjelaskan, AKKMI adalah organisasi yang dibentuk untuk memahami dinamika pasar dan perubahan gaya hidup, serta memfasilitasi pertukaran informasi dengan asosiasi di dalam dan luar negeri. AKKMI juga berperan dalam memahami tren regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional, dan berupaya memberikan pengaruh positif serta berkontribusi dalam menemukan solusi terhadap masalah lingkungan dan keberlanjutan global.
“Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan daya saing global produk kosmetik Indonesia dan memastikan kualitas serta keandalan proses produksi dan produk kosmetik,” imbuh dia,
Selain itu, AKKMI berkomitmen untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan industri kosmetik yang sehat secara keseluruhan. Kami dengan tulus menanggapi pendapat dan permintaan semua anggota, serta berusaha menyediakan akses yang adil terhadap peluang pelatihan dan pendidikan yang relevan bagi seluruh anggota. (S-1)
Jokowi akan meresmikan pabrik bahan pendukung baterai lithium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
BAKAL calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mendapatkan sambutan meriah dari ribuan buruh PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api). Sambutan itu didapatkan Ganjar saat
Kegiatan berupa kunjungan para siswa SD dan SMP ke pabrik merupakan pertama kalinya dilakukan oleh PT Yili Indonesia Dairy
Berkat penerapan industri 4.0 ini, seluruh proses dapat berjalan dengan sangat efisien dan optimal.
Figur yang kerap membongkar kandungan produk skincare, Doktif, kini harus menerima kenyataan, empat produk yang terafiliasi dengannya dicabut izin edarnya oleh BPOM.
Belakangan ini merebak kosmetik beredar dengan komposisi yang tidak sesuai dengan yang tercantum pada kemasan.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
DARI hasil pengawasan Badan POM ditemukan 21 produk kosmetik yang diproduksi tidak sesuai dengan data yang didaftarkan
NESTLE Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar beserta jajaran di Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat. Produk olahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved