Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

AKKMI Perkuat Industri Kosmetik di Indonesia

Atalya Puspa
22/8/2024 23:16
AKKMI Perkuat Industri Kosmetik di Indonesia
Ilustrasi.(ANTARA)

ASOSIASI Kontrak Manufaktur Kosmetik Indonesia (AKKMI) menyelenggarakan acara Soft Launching dengan tema Membangun Sinergitas Menyosong Daya Saing Global dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Acara ini merupakan tonggak penting bagi AKKMI, sebagai langkah awal dalam menjalankan misi untuk memperkuat dan mengembangkan industri maklon kosmetik di Indonesia melalui sinergi, inovasi, dan kolaborasi di antara para pelaku industri.

Ketua AKKMI Halim Nababan menyatakan, AKKMI dibentuk dengan tujuan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan kontrak manufaktur kosmetik di Indonesia, termasuk Original Equipment Manufacturer (OEM) dan Original Design Manufacturer (ODM). “AKKMI berperan sebagai platform kolaborasi yang memungkinkan anggotanya berbagi informasi, pengalaman, dan sumber daya untuk mencapai kemajuan bersama,” kata Halim.

Baca juga : Dalam Sehari, Badan POM Bisa Keluarkan 400 Izin Edar untuk Produk Kosmetik

Selain itu, AKKMI juga bertekad mendorong pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia dengan memperkenalkan inovasi yang berbasis ilmu pengetahuan serta mengedepankan kearifan lokal.Ia menyatakan ini adalah momentum penting bagi AKKMI untuk memperkenalkan visi dan misi kepada seluruh pemangku kepentingan dalam industri kosmetik di Indonesia. "Kami percaya bahwa melalui acara ini, AKKMI akan memulai era baru dalam sinergi industri yang lebih kuat, serta mendorong terciptanya inovasi yang mampu bersaing di pasar global," ujar Halim.

Acara soft launching ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam industri kosmetik, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Badan Penyelanggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH), LPPOM MUI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KADIN, Perkosmi, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

AKKMI mengundang semua pihak yang terlibat dalam industri kosmetik untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam asosiasi ini. “Dengan tagline AKKMI Bersinergi, Unggul, dan Berinovasi, AKKMI berharap dapat bersama-sama memperkuat sumber daya industri kosmetik Indonesia, khususnya dalam bidang kontrak manufaktur sehingga menjadi industri yang unggul, kompeten, dan siap bersaing di kancah global,” beber dia.

Baca juga : Badan POM: Perlu Penguatan Regulasi Kosmetik Impor

?Ia menjelaskan, AKKMI adalah organisasi yang dibentuk untuk memahami dinamika pasar dan perubahan gaya hidup, serta memfasilitasi pertukaran informasi dengan asosiasi di dalam dan luar negeri. AKKMI juga berperan dalam memahami tren regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional, dan berupaya memberikan pengaruh positif serta berkontribusi dalam menemukan solusi terhadap masalah lingkungan dan keberlanjutan global.

“Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan daya saing global produk kosmetik Indonesia dan memastikan kualitas serta keandalan proses produksi dan produk kosmetik,” imbuh dia,

Selain itu, AKKMI berkomitmen untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan industri kosmetik yang sehat secara keseluruhan. Kami dengan tulus menanggapi pendapat dan permintaan semua anggota, serta berusaha menyediakan akses yang adil terhadap peluang pelatihan dan pendidikan yang relevan bagi seluruh anggota. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya