Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
OTAK adalah organ yang paling kompleks dan krusial dalam tubuh manusia. Ia berperan dalam pemrosesan informasi, pengambilan keputusan, dan pengaturan berbagai fungsi tubuh.
Seiring bertambahnya usia, fungsi otak dapat menurun, berpotensi mempengaruhi kemampuan kognitif dan memori kita.
Untuk menjaga otak tetap sehat dan tajam, pola makan yang tepat memainkan peran penting. Penelitian terbaru mengungkap rahasia diet sehat yang dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif.
Baca juga : 5 Kebiasaan Pagi Yang Bikin Otak Sehat dan Pencegah Pikun
Menurut studi terbaru, mengikuti pola makan anti-inflamasi—yang meliputi biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran—dapat mengurangi risiko demensia hingga 31%. Temuan ini juga berlaku bagi individu yang memiliki kondisi kardiometabolik seperti diabetes tipe 2 atau penyakit jantung, yang biasanya memiliki risiko lebih tinggi terhadap demensia.
Abigail Dove, penulis utama studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Network Open, menjelaskan, “Mengikuti diet anti-inflamasi berhubungan dengan risiko demensia yang lebih rendah, bahkan di antara orang-orang dengan penyakit kardiometabolik yang sudah memiliki risiko tinggi terhadap demensia.”
Diet anti-inflamasi berfokus pada konsumsi makanan yang mengurangi peradangan dalam tubuh. Makanan seperti blueberry dan sayuran berdaun hijau kaya akan antioksidan, yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Baca juga : Kaya Serat dan Rendah Kalori, Nasi Shirataki Cocok untuk Diet
Selain itu, asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan salmon dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar. Penelitian menunjukkan konsumsi makanan ini tidak hanya memperlambat perkembangan demensia tetapi juga berhubungan dengan penurunan kadar biomarker neurodegenerasi dan kerusakan vaskular di otak.
Studi ini melibatkan lebih dari 84.000 orang dewasa tanpa demensia yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki diagnosis diabetes tipe 2 dan/atau penyakit jantung atau stroke. Para peserta diminta untuk melaporkan konsumsi 206 jenis makanan dan 32 minuman, yang kemudian dianalisis berdasarkan kandungan nutrisi yang bersifat inflamasi atau anti-inflamasi.
Pemeriksaan medis dilakukan selama 15 tahun untuk menentukan apakah ada hubungan antara konsumsi makanan inflamasi dan diagnosis demensia. Selain itu, hampir 9.000 peserta juga menjalani pemindaian MRI otak.
Baca juga : Merasa Mulai Susah Saat Buang Air, Aliando Syarief Lakukan Diet Ekstrem
Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kardiometabolik yang mengonsumsi makanan anti-inflamasi memiliki volume materi abu-abu yang lebih besar—menunjukkan penurunan neurodegenerasi—dan intensitas materi putih yang lebih rendah, yang merupakan tanda kerusakan vaskular di otak.
Dr. David Katz, seorang spesialis medis preventif dan gaya hidup, mengatakan, “Meskipun studi ini bersifat observasional dan tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat secara langsung, hasilnya konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan kaitan antara peradangan diet dan kesehatan otak.”
Dr. Katz menambahkan, “Diet berkualitas tinggi dengan rendah peradangan kemungkinan besar mempengaruhi berbagai jalur yang berkaitan dengan kesehatan otak dan kognisi dari waktu ke waktu.” Dengan kata lain, mengadopsi pola makan sehat yang kaya akan antioksidan dan rendah peradangan bisa menjadi investasi penting dalam menjaga fungsi otak tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Mengintegrasikan pola makan anti-inflamasi ke dalam gaya hidup Anda dapat menjadi langkah signifikan dalam menjaga kesehatan otak dan memperlambat penurunan kognitif. Dengan memilih makanan yang mendukung kesehatan otak, Anda dapat membantu memastikan bahwa otak Anda tetap tajam dan berfungsi dengan baik sepanjang hidup. (CNN/Z-3)
Diet yang baik bukan soal cepat kurus, tapi soal konsistensi dan gaya hidup yang sehat.
Diet bukan berarti tidak makan, melainkan mengatur jenis, porsi, dan waktu konsumsi makanan agar tubuh tetap sehat dan seimbang.
Nasi sering disalahkan sebagai penyebab naiknya berat badan dan gula darah. Padahal, jika dikonsumsi dengan bijak, nasi tetap bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat. Simak faktanya.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Yellow Fit Kitchen telah berhasil menciptakan program makanan sehat yang inovatif dan enak dengan memberikan jaminan uang kembali 100% jika berat badan pelanggan tidak turun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved