Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
UPAYA penguatan pendidikan lingkungan hidup di kalangan generasi muda perlu terus digalakkan. Salah satunya melalui kegiatan Forestry Educamp yang diselenggarakan oleh Institut Hijau Indonesia (IHI) di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung, Lombok, NTB, pada 16-18 Agustus kemarin.
Area camping ground di KHDTK Rarung yang terletak di bawah tegakan pohon kelicung dipilih sebagai lokasi kegiatan karena suasananya yang sejuk dan asri. Itu menjadikannya tempat ideal untuk pendidikan lingkungan bagi generasi muda.
Pada hari terakhir kegiatan Forestry Educamp turut dikunjungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang sedang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga : Pre-Event LCOY 2024: Sinergi Pemuda di Local Conference of Youth Indonesia
Siti sempat berdialog dengan para peserta Forestry Educamp yang terdiri dari perwakilan mahasiswa dan pelajar SMA dari berbagai wilayah di NTB. Ia menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme generasi muda yang tergabung dalam Green Leadership Indonesia dan Green Youth Movement.
“Kegiatan seperti Forestry Educamp sangat penting untuk membina dan menanamkan pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan hidup dan kehutanan di kalangan generasi muda,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (19/8).
Dalam kunjungannya, Menteri LHK didampingi oleh beberapa pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tampak hadir Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan dan Kehutanan (BSILHK), Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Staf Ahli Menteri bidang Pangan dan Energi, serta beberapa pejabat eselon II Kementerian LHK.
Baca juga : Indonesia Beberkan Keberhasilan Turunkan Emisi Karbon dan Deforestasi
Selain itu, Kepala Dinas LHK Provinsi NTB dan Kepala UPT KLHK lingkup Provinsi Bali Nusra juga turut mendampingi.
Kedatangan Siti Nurbaya dan rombongan disambut dengan atraksi gendang beleq, sebuah kesenian tradisional khas Pulau Lombok. Sambil menuju tempat acara, Menteri Siti dan rombongan meninjau stan-stan produk dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Harum dan Kelompok Tani Hutan (KTH), yang merupakan mitra binaan BPSILHK Mataram.
Dalam sambutannya, Kepala BSILHK Ary Sudijanto menyoroti pentingnya pengelolaan KHDTK yang sesuai dengan standar, serta relevansinya dalam pembinaan generasi muda. Ia juga menekankan bahwa pembinaan seperti ini adalah bagian integral dari upaya keberlanjutan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan bibit pohon kepada para peserta sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Menteri LHK bersama pejabat eselon I KLHK dan Kepala Dinas LHK Provinsi NTB melakukan penanaman pohon bersama untuk menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia. (H-2)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
GENERASI muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya, untuk kemudian bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendekatan pendidikan yang penuh kasih sayang mendorong anak-anak untuk bertanya, mengeksplorasi ide, dan belajar melalui kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved