Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenkes Temukan 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet pada 2024, Masyarakat Diminta Waspada

Devi Harahap
18/8/2024 19:46
Kemenkes Temukan 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet pada 2024, Masyarakat Diminta Waspada
Ilustrasi(freepik.com)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI terus melakukan kesiapsiagaan untuk menghadapi tren kasus cacar monyet (monkeypox/Mpox) yang saat ini telah ditetapkan WHO sebagai darurat kesehatan global karena terjadi peningkatan di sejumlah negara.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Yudi Pramono menyampaikan selama 2024, tercatat 14 temuan kasus Mpox di Indonesia. Angka ini diprediksi mengalami penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tren kasus konfirmasi Mpox pada tahun 2022-2024 menunjukkan tren berbeda-beda. Tahun 2002 ditemukan 88 kasus dengan satu konfirmasi kejadian, sementara pada 2023 sebanyak 240 kasus dengan 73 konfirmasi kejadian, sedangkan pada 2024 tercatat 74 kasus dengan 14 konfirmasi kejadian,” jelas Yudi dalam konferensi pers update Mpox di Indonesia pada Minggu (18/8).

Baca juga : Kasus Mpox Bertambah Menjadi 21 Kasus

Dari temuan tersebut, Yudi menjelaskan Provinsi DKI Jakarta menjadi yang paling tinggi dengan 59 kasus konfirmasi kejadian Mpox. Hal itu diikuti Jawa Barat sebanyak 13 konfirmasi, Banten sebanyak 9 konfirmasi, DIY sebanyak 3 konfirmasi dan Jawa Timur sebanyak 3 konfirmasi serta Riau sebanyak 1 konfirmasi.

“Data mencatat hingga 17 Agustus 2024 setelah dilakukan pemeriksaan, sudah ada 87 pasien yang sembuh. Sementara masih ada satu pasien yang terkonfirmasi positif Mpox pada bulan Juni, saat ini sedang dalam proses penyembuhan,” katanya.

Yudi memaparkan bahwa ada 54 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia yang memenuhi kriteria untuk dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Dikatakan bahwa seluruhnya adalah pasien yang terkena Mpox jenis clade IIb lineage Ib.

“Jika dilihat variannya, jenis varian II ini lebih rendah dibandingkan dengan varian I. Pemeriksaan WGS ditujukan untuk melihat (trend) varian Mpox apakah IIb atau bI. Jadi Setelah diperiksa, 54 kasus ini seluruhnya variannya adalah IIb yang artinya tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan varian Ib Lalu dari varian IIb ini kita periksa lagi jenis sub varian apakah subvarian A11, atau subvarian 2bbI. Ada juga varian IIbb dan 2bC1,” jelasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya