Dari Sawit untuk Pendidikan: Wilmar Wujudkan Akses Belajar di Pelosok

 Gana Buana
17/8/2024 08:40
Dari Sawit untuk Pendidikan: Wilmar Wujudkan Akses Belajar di Pelosok
Pendidikan di tengah kebun sawit(Dok. Wilmar)

Dalam upaya menghadirkan generasi unggul di tengah tantangan geografis, Wilmar, sebuah perusahaan agribisnis terkemuka, telah mengambil langkah konkret dalam membangun fasilitas pendidikan berkualitas di wilayah operasionalnya.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi untuk pendidikan anak-anak karyawan, tetapi juga sebagai kontribusi Wilmar dalam membangun masa depan Indonesia melalui pendidikan di pelosok.

Bertolak dari keyakinan bahwa setiap anak memiliki potensi untuk berprestasi, Wilmar memfasilitasi pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah PT Mustika Sembuluh I, Wilmar Central Project (CKP), Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Waringin Timur, Kalimantan Tengah.

Baca juga : Solve Education Dukung Keberlanjutan Pendidikan Gratis

Dengan total 18 sekolah yang dikelola oleh Yayasan Bina Bangsa di bawah Wilmar CKP, perusahaan ini telah membuka akses pendidikan bagi lebih dari 5.377 siswa, termasuk anak-anak dari masyarakat sekitar perkebunan.

Keunikan dari pendekatan Wilmar adalah fokus pada pendidikan holistik yang tidak hanya mencakup fasilitas fisik, tetapi juga penyediaan layanan pendukung seperti bus sekolah untuk antar-jemput siswa.

Di wilayah yang jauh dari perkotaan, ini menjadi solusi signifikan bagi orang tua yang harus bekerja di perkebunan.

Baca juga : Sekolah Citra Kasih Beri Fasilitas Free Trial bagi Calon Siswa Baru

Tak hanya di Kalimantan, upaya serupa juga dilakukan oleh PT Kencana Sawit Indonesia, bagian dari Wilmar Group, di Solok Selatan, Sumatera Barat. Perusahaan ini telah mendirikan TK dan SD yang kini menampung sekitar 520 murid.

Di wilayah lain seperti Pasaman, Sumatera Barat, PT AMP Plantation telah melakukan renovasi menyeluruh terhadap SDN 19 Pasir Tinggi, termasuk perbaikan infrastruktur sekolah yang sebelumnya memprihatinkan.

Wilmar tidak hanya membangun gedung, tetapi juga berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca juga : Dorong Pendidikan di Pelosok, 11 Siswa Binus School Simprug Bangun kembali Sekolah di Sumba

Contohnya, TK Bina Bangsa 01 dan SMP Bina Bangsa 01 di CKP telah diakui sebagai Sekolah Penggerak oleh Kemendikbudristek.

Prestasi siswa dari sekolah-sekolah ini pun tidak kalah dengan sekolah-sekolah di perkotaan, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak dari wilayah terpencil pun dapat bersaing di tingkat nasional.

Dalam konteks kompetitif, pendekatan Wilmar membedakannya dari perusahaan lain di sektor agribisnis.

Baca juga : Ribuan Lulusan SMP di Kota Depok Putus Sekolah

Wilmar tidak hanya fokus pada produksi dan ekspansi bisnis, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Langkah ini menjadi bukti bahwa perusahaan besar dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah yang sering kali terabaikan.

Dengan fokus pada pendidikan berkualitas di daerah terpencil, Wilmar menunjukkan bahwa lokasi tidak harus menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mencapai pendidikan terbaik.

Di masa depan, diharapkan lebih banyak perusahaan yang mengikuti jejak Wilmar dalam mengintegrasikan pendidikan ke dalam strategi bisnis mereka, untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah dan inklusif. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya