Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 26,36 juta penduduk di Indonesia berada di garis kemiskinan. Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ketiga. Hal itu menyebabkan lebih dari 50% sekolah di NTT dalam kondisi yang tidak layak, baik rusak maupun tidak memiliki perlengkapan pendidikan yang mumpuni. Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa yang diusung oleh salah satu siswa, Kenneth William Santoso.
Selama kurang dari satu tahun, 11 siswa angkatan 2026 Binus School Simprug mengumpulkan donasi dan melakukan riset untuk membangun kembali PAUD Sumber Kasih yang berada di Sumba, NTT. Kerja sama Binus School Simprug dengan Happy Hearts Indonesia melalui proyek ini turut berpartisipasi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), terutama Tujuan 4: Pendidikan Bermutu, Tujuan 10: Mengurangi Ketimpangan, dan Tujuan 15: Menjaga Ekosistem Darat.
Pada Juni, Bersama Untuk Bangsa mendatangi langsung PAUD Sumber Kasih untuk melihat programnya yang telah rampung, di antaranya membangun ulang dua kelas, memfasilitasi furnitur pendukung pembelajaran seperti meja, kursi, dan mainan anak-anak, menghadirkan tempat bermain, serta menyediakan kamar mandi yang layak. Perwakilan Bersama Untuk Bangsa yang juga siswa Binus School Simprug, Davrell Mylka Jowkins, berharap melalui program yang sudah dijalankan ini dapat membantu generasi penerus di NTT mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas. "Semoga di masa depan, masyarakat Sumba dapat mengatasi tantangan terkait pendidikan dan menjadi lebih teredukasi dan menjadi bermanfaat bagi orang banyak," ungkap Davrell.
Baca juga : 14 Sekolah di Sumba Timur Peroleh Bantuan Pendidikan YPA-MDR
Program yang dijalankan ini juga tidak lepas dari semangat Binus School Education dalam menghasilkan anak muda yang memiliki semangat untuk membina dan memberdayakan masyarakat. Tujuannya menghasilkan generasi yang peduli dengan kemajuan pendidikan di Indonesia juga disampaikan oleh Kepala Sekolah Binus School Simprug, Isaac Koh. Disampaikan Isaac, pembelajaran di sekolah diarahkan untuk mencetak siswa yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mampu memberikan manfaat.
"Di Binus School Simprug, kami terus mendorong siswa mendalami setiap minat dan bakat yang dimiliki. Kami juga sangat bangga dengan inisiatif dan kerja keras yang sudah dilakukan untuk kembali membangun sekolah di Sumba. Mereka telah menunjukkan bahwa generasi muda dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," jelas Isaac.
CEO of Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beiwinkler, mengucapkan terima kasih banyak atas kontribusi dari siswa Binus School Simprug yang sudah rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berkontribusi pada masyarakat yang kurang beruntung. "Selamat kepada Binus School Simprug dan Bersama Untuk Bangsa atas prestasi luar biasa mereka dalam membangun kembali PAUD Sumber Kasih di Sumba. Perjalanan yang menginspirasi ini membuktikan bahwa anak muda dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan. Dedikasi dan kerja keras mereka menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia," ucap Sylvia.
Di samping itu, rekonstruksi PAUD Sumber Kasih menggunakan bahan daur ulang sampah plastik sebanyak 2,2 ton yang dikelola oleh Blocksolutions Indonesia. Karenanya, proyek ini juga punya dampak yang signifikan, baik untuk lingkungan sekitar sekolah ataupun dunia. Dengan program membangun PAUD yang lebih layak juga menjadi kesempatan bagi siswa Binus School Education untuk menjelajahi cakrawala baru, sehingga memiliki kepekaan yang tinggi untuk bersama membangun Nusantara. (RO/Z-2)
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
BEBERAPA waktu lalu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa rata-rata IQ anak-anak di Indonesia masih rendah atau berada di angka 78.
DENTING kayu, tarikan benang, dan desah napas perempuan-perempuan tua menyambut siang terik di Swembak dengan menenun kain Sumba.
Jelajahi fakta menarik tentang Sumba, dari budaya unik, alam indah, hingga kain tenun khas. Temukan pesona pulau ini!
Yayasan Kembara Nusa kembali memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut gratis bagi masyarakat Pulau Sumba, NTT, untuk menjembatani kesenjangan tenaga medis di Indonesia Timur.
Rasio desa berlistrik di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 100% sejak Juli 2024 berkas sinergi yang kuat antara PLN, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat.
Di antara ribuan pulau yang ada, Sumba dan Sumbawa menjadi dua destinasi yang semakin populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved