Bahaya Tren Sunburning Jadi Penyebab Kanker

Ajeng Tamyiz
12/8/2024 15:05
Bahaya Tren Sunburning Jadi Penyebab Kanker
Ilustrasi - sunburning(freepik)

SAAT ini TikTok telah menjadi pangkal dari segala hal yang dianggap viral. Salah satunya “sunburning” yang diviralkan pada influencer tiktok. 

Sunburning adalah sebuah fenomena di mana orang-orang menghindari penggunaan tabir surya untuk memberikan "dorongan sehat" pada kulit mereka, bahkan membakarnya dengan sengaja untuk menyembuhkan jerawat. 

Queen Victoria Hospital Foundation Trust, di East Grinstead, memperingatkan masyarakat agar tidak melakukan "sunburning”. Pasalnya “mengikuti tren” dianggap berbahaya karena dapat meningkatkan potensi terkena kanker.

Baca juga : Sejumlah Mitos Tabir Surya yang Perlu Anda Abaikan Demi Kulit Lebih Sehat

Queen Victoria mengatakan mereka merawat sekitar 700 pasien kanker kulit per tahun dari seluruh Sussex, Surrey, dan Kent. Jumlah penderita terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain itu menurut Sam Orkar, direktur klinis layanan plastik dan luka bakar "Tren seperti ini tidak hanya menimbulkan bahaya langsung, tetapi juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup," 

Dia mendesak orang-orang untuk "menjaga" diri mereka sendiri dengan tabir surya dan menggunakan perawatan yang "lebih aman" untuk kondisi kulit.

Salah satu jenis kanker yang paling umum berdasarkan research di Inggris yaitu, Melanoma kata Sam Orkar. Cancer Research UK memprediksi akan ada rekor 20.800 kasus kanker kulit melanoma yang didiagnosis tahun ini - naik dari rata-rata tahunan 19.300 kasus antara 2020-2022.

Meskipun rumah sakit West Sussex mengatakan belum melihat adanya kasus yang terkait dengan tren baru ini, tetapi tidak dipungkiri bagi mereka yang mengikuti tren ini dapat melihat efek sampingnya di tahun-tahun mendatang. Karena resiko penuaan dini hingga kanker kulit bisa terjadi kapan saja bagi mereka yang tidak menjaga dan merawat kulit mereka. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya