Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DOSEN Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berbentuk kaktus. Inovasi ini merupakan bagian dari komitmen Atma Jaya dalam mendukung keberlanjutan (sustainability) dan pengurangan dampak perubahan iklim.
PLTB kaktus ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya, Ir. Tajuddin Nur, MT, Ph.D. PLTB kaktus dirancang khusus untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi angin dalam bentuk hembusan angin di daerah dengan kecepatan angin yang tidak stabil.
Untuk memaksimalkan daya yang dihasilkan oleh pembangkit, maka PLTB di kampus Unika Atma Jaya, dirancang terintegrasi dengan 3 (tiga) set turbin serta generator magnet permanen sehingga menyerupai “pohon kaktus”.
Baca juga : HYLI Buka Peluang Para Inovator Program Keberlanjutan
Bentuknya yang unik menyerupai kaktus, memungkinkan turbin untuk menangkap angin dari berbagai arah. Selain itu, penggunaan material tertentu pada baling-baling turbin juga dapat meningkatkan efisiensi konversi energi angin menjadi listrik.
“Dengan kondisi topografi di Unika Atma Jaya, Kampus BSD, maka pembangunan PLTB dapat menjadi pilihan yang tepat. Kampus ini berada pada lokasi yang strategis, diapit oleh dataran tinggi dan rendah sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pemanfaatan angin secara konsisten. Dengan inovasi ini, diharapkan PLTB dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam lingkungan kampus dan memberikan kontribusi positif bagi penyediaan energi di daerah sekitarnya," ujar Ir. Tajuddin, dosen Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya.
Pengembangan PLTB kaktus oleh Unika Atma Jaya merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya menuju keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan angin sebagai sumber energi utama, dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Meskipun kecepatan angin bersifat dinamis, akan tetapi PLTB tersebut dapat beroperasi selama 24 jam sehari dan dapat menghasilkan listrik dalam kuantitas besar.
Dengan adanya suplai listrik yang melimpah, maka kampus dan daerah sekitarnya akan merasakan manfaat dari pasokan energi yang bersih dan berkelanjutan. Hal tersebut merupakan langkah nyata dari pengembangan teknologi yang diterapkan untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. (H-2)
Panel surya berbasis antariksa (SBSP) berpotensi mengurangi ketergantungan Eropa pada energi darat hingga 80% pada 2050.
Porsi energi fosil dalam bauran energi nasional masih dominan yakni di atas 80%.
Target energi terbarukan nasional saat ini mencapai 42,6 GW dengan PLTS sebagai penyumbang terbesar yakni 17,1 GW.
Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam transisi energi terutama dalam mencapai target peningkatan kapasitas listrik nasional dan transisi menuju energi hijau.
PT Napindo Media Ashatama gelar pameran teknologi ramah lingkungan 13-15 Agustus.
Keberhasilan PLN dalam menjaga aspek finansial secara berkelanjutan di tengah berbagai tantangan adalah dampak dari integritas dalam perusahaan.
Tantangan terbesar dalam pengembangan EBT terletak pada investasi jaringan transmisi yang menghubungkan pembangkit dengan pusat beban
Rahmat mengatakan pihaknya mengedepankan penggunaan material bangunan besertifikasi, termasuk besi berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Total karbon 6.537,75 kg CO2e dihasilkan pada acara ini. Untuk mengimbangi jejak karbon tersebut, dibutuhkan kapasitas penyerapan karbon oleh 725 pohon bakau atau 98 pohon nangka selama 3 tahun
Salah satu bagian penting dari upaya tersebut diwujudkan dengan menggunakan 100% botol berbahan ramah lingkungan.
Seiring dengan bertambahnya cakupan TKBI versi 2 maka akan semakin mendorong perluasan upaya berkelanjutan dari pemangku kepentingan yang terkait dengan sektor ekonomi tersebut.
Penggunaan AI dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di seluruh dunia sebesar 4% pada 2030
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved