Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Malam Puncak Galanggang Arang #8 Konkretkan Perawatan Warisan Dunia UNESCO

Yose Hendra
09/8/2024 10:42
Malam Puncak Galanggang Arang #8 Konkretkan Perawatan Warisan Dunia UNESCO
Malam Puncak Galanggang Arang #8 Kota Padang Panjang(MI/YOSE HENDRA)

SEMARAK Malam Puncak Galanggang Arang #8 Kota Padang Panjang menandai berakhirnya  rangkaian kegiatan ekosistem kebudayaan di sepanjang 
Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Bertemakan Anak Nagari Merawat Warisan Dunia, Galanggang Arang yang dilaksanakan di Stasiun Kereta Api Padang Panjang di  Kelurahan Silaing 
Atas, sejak Selasa (6/8), berlangsung sukses dan ditutup secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekdako Winarno, Rabu (7/8) malam.

Berbagai pertunjukan seni ditampilkan siswa Thawalib Gunung, SMP N 1, SMP N 2, Sanggar si Kumbang Tabang, dan ditutup dengan penampilan 
penyanyi Minang, Adim, menghibur ribuan warga yang datang.

Baca juga : 13 Rumah Adat Sumatera Barat (Sumbar) yang Wajib Kamu Ketahui

Kegiatan itu digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Pj Sekdako Winarno dalam sambutannya mengapresiasi acara tersebut. Dirinya berharap Galanggang Arang bisa menjadi event tahunan lantaran 
kegiatan itu bisa mengenalkan masyarakat Padang Panjang terhadap peninggalan budaya di kota ini .

"Stasiun Padang Panjang mempunyai nilai sejarah, stasiun  yang terluas, yang strategis, berada di perlintasan dan merupakan warisan dunia yang ditetapkan UNESCO," ujarnya.

Baca juga : Gerakan Budaya dan Ekonomi Minang Gelar Ulang Tahun

Lebih lanjut, Winarno menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Ramainya warga yang hadir, sebutnya, 
berdampak terhadap peningkatan perekonomian usaha mikro kecil.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat Jefrinal Arifin. Melalui Galanggang Arang, katanya, masyarakat 
bisa mengetahui sejarah Stasiun Kereta Api sebagai warisan tidak ternilai dan diakui dunia.

"Kegiatan Galanggang Arang maksudnya agar kita menghayati pernah dulunya Mak Itam lewat dari Sawahlunto membawa batu bara. Sesuatu yang berharga. Dahulunya pernah menjadi yang terbaik. WTBOS sudah diakui UNESCO sejak 5 tahun lalu," tuturnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik