Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, sudah banyak kegiatan maupun kebijakan, upaya perbaikan operasional lapangan atau correctived action dalam cara baru atau pun inovasi penyelesaian masalah baru, dan peningkatan kinerja terkait lingkungan yang harus semakin akuntabel dan terukur.
“Kontinuitas dan konsistensi seperti ini sangat penting dalam upaya kita meyakini publik, masyarakat Indonesia, juga meyakini dunia internasional dalam kaitan dengan isu global pada aspek atau sektor lingkungan, sumber daya alam, dan iklim,” ungkapnya dalam pembukaan FESTIVAL LIKE 2 di Jakarta Convention Center, Kamis (8/8).
Lebih lanjut, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa Festival LIKE 2 ini berorientasi dalam rangka Road to COP UNF3C ke-29 di Azerbaijan yang akan berlangsung pada November tahun ini.
Baca juga : Festival Pengendalian Lingkungan 2024 Atasi Pencemaran
“Selain itu, Festival LIKE 2 di 2024 ini juga penting untuk memaknai langkah dan upaya bersama baik melalui kebijakan maupun kerja operasional dalam merespons berbagai tantangan lingkungan dan iklim, serta dalam hal pembinaan dan hubungan kemasyarakatan,” ujar Siti Nurbaya.
Pada puncak acara Festival LIKE 2 yang akan berlangsung besok, Presiden Joko Widodo dikatakan akan menyerahkan SK perhutanan sosial, SK tanah objek reforma agraria, dan SK yang berkaitan dengan penyelesaian dan untuk peremajaan sawit rakyat.
“Akan dilakukan juga peluncuran sistem pelayanan dana masyarakat untuk pendanaan lingkungan,” tutur Siti Nurbaya.
Baca juga : AGP Dukung Festival LIKE, Jokowi Dialog dengan Pegiat Lingkungan
Sistem pelayanan dana masyarakat untuk pendanaan lingkungan sendiri nantinya akan memberikan akses pendanaan bagi kegiatan masyarakat yang berorientasi terhadap pemeliharaan lingkungan.
“Skala proposal kegiatan masyarakat yang saya arahkan pada tim KLHK dan BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) adalah skala USD 2 ribu sampai USD 50 ribu. Bersama-sama, KLHK dan BPDLH mengatur termasuk klastering proposal proyek pada besaran tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, penyediaan dana ini merupakan jawaban atas perintah Presiden Jokowi kepada Menteri LHK bahwa aksi masyarakat untuk lingkungan memerlukan dukungan fasilitasi dari pemerintah dan atau pemerintah daerah.
Baca juga : Puncak Festival LIKE, Presiden Jokowi Serahkan SK Perhutanan Sosial dan TORA
“Nanti dana ini bukan dari APBN, itu dana dari lingkungan, filantropi, kerja sama bilateral, kerja sama multilateral, dan lainnya,” ujar Siti Nurbaya.
Sebagaimana dipahami, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup optimal memerlukan dukungan dana yang cukup besar, begitu pula aksi iklim.
Untuk itu pemerintah sudah berusaha menandai dana mitigasi dan adaptasi iklim atau bujet tagging penerbitan green bond, bentuk syariah di sukuk atau pun dana konvensional yang berada di BPDLH.
Baca juga : Perlu Dioptimalkan Pemanfaatan Bambu Dukung Ekonomi dan Perubahan Iklim
“Penerima akhir dana yang dikelola BPDLH itu sebetulnya selain dana layanan ini tentu ada kegiatan lain yang selama ini juga sudah berjalan di BPDLH. Itu dapat disalurkan secara langsung atau melalui lembaga perantara antara lain perguruan tinggi, LSM, dan badan hukum lainnya. Pada kesempatan ini, pemerintah akan memberi kesempatan pada masyarakat untuk akses dana secara langsung kepada BPDLH sesuai tema yang ada,” urainya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro menambahkan bahwa festival ini sudah dimulai sejak 7 Juni 2024 dengan kegiatan praevent berupa green talk dari 16 eselon 1 KLHK yang menyampaikan kinerja selama 10 tahun dan juga dari mitra KLHK, terutama dari perusahaan yang menceritakan tentang pencapaian dalam implementasi road map atau peta jalan menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih awal.
“Acara ini memperoleh antusiasme yang tinggi karena ditonton oleh 1,23 juta penonton. Rangkaian acara akan diisi oleh talkshow sebanyak 53 sesi, penghargaan untuk 82 tokoh akademisi, media, komunitas, pemerintah daerah, dan dunia usaha yang telah bermitra dengan KLHK dalam menjalankan tugas sehari-hari,” ucap Sigit.
Dalam festival ini juga terdapat pameran dengan 57 booth baik dari unsur pemerintah, organisasi internasional, kementerian atau lembaga, dan juga komunitas lingkungan.
Terdapat pula lomba generasi muda mulai dari lomba karya tulis yang menjaring 2.090 peserta dari 605 sekolah seluruh Indonesia, lomba video lingkungan dan konsep penilaian lingkungan 834 peserta dari 214 SMA sederajat dan perguruan tinggi, debat lingkungan bahasa Indonesia pelajar SMA sederajat dengan 1.176 peserta dari 336 sekolah, pidato bahasa Inggris pelajar SMA sederajat 784 peserta dari 498 sekolah, serta debat lingkungan bahasa Inggris untuk mahasiswa terdiri dari 309 peserta dari 48 perguruan tinggi.
Selain itu, KLHK juga menyediakan layanan konsultasi pelayanan publik KLHK dengan 26 jenis layanan yang direncanakan melayani 2.020 orang untuk konsultasi.
“Kami juga menggerakan komunitas kelompok gerak jalan bersama yang terdiri dari 5 ribu perserta, gowes 5.050 peserta, dan fun riding dengan menggunakan kendaraan konversi dari bensin menjadi listrik sebanyak 297 peserta,” pungkas Sigit.
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved