Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TUBERKULOSIS (TBC) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih memiliki pemahaman yang salah tentang penyakit ini.
Beberapa mitos yang sering beredar antara lain TBC hanya menyerang paru-paru, TBC bersifat menular melalui udara, dan obat TBC memiliki efek samping yang berbahaya.
Faktanya, TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh, penularannya memang melalui udara, namun tidak semudah yang dibayangkan. Pengobatan TBC sangat efektif jika dilakukan secara teratur dan tepat. Untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang TBC, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
Baca juga : Edukasi Masyarakat terkait TB secara Masif Harus Segera Dilakukan
Sudah lama beredar mitos TBC hanya menyerang paru-paru dan merupakan penyakit keturunan. Faktanya, bakteri penyebab TBC dapat menginfeksi berbagai organ tubuh, seperti tulang, ginjal, dan otak. TBC juga bukan penyakit keturunan, melainkan penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Mitos lain yang sering muncul adalah TBC menular melalui sentuhan langsung. Padahal, penularan TBC terjadi melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau meludah. Bakteri TBC yang terkandung dalam droplet air liur inilah yang dapat menginfeksi orang lain jika terhirup.
Banyak juga yang beranggapan bahwa TBC tidak dapat disembuhkan. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan teratur, TBC dapat sembuh total. Penting untuk diingat bahwa pengobatan TBC membutuhkan waktu yang cukup panjang, biasanya sekitar 6-9 bulan.
Baca juga : WHO Ungkap Skrining Tb Lebih Efektif Digabung dengan Terapi Pencegahan Tuberkolosis
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena TBC antara lain:
Orang dengan HIV/AIDS, diabetes, atau malnutrisi lebih rentan terhadap TBC.
Rokok dapat merusak paru-paru dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga : Kasus Tuberkulosis Anak Naik Dua Kali Lipat Dibanding 2021
Kekurangan gizi membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi.
Tinggal di tempat yang sempit, lembab, dan kurang ventilasi meningkatkan risiko penularan.
Orang yang tinggal serumah atau bekerja dengan penderita TBC memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular.
Baca juga : Kasus Tuberkulosis di Jawa Barat Tertinggi di Indonesia
Untuk mencegah penularan TBC, kita dapat melakukan beberapa hal sederhana, seperti:
Gejala TBC yang paling umum adalah batuk berdahak selama lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan drastis. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Jangan tertipu mitos seputar TBC! Dengan pemahaman yang benar, kita dapat mencegah penyebaran dan mengobati penyakit ini dengan efektif. (Z-3)
Menghitung domba untuk tidur adalah praktik yang terkenal, tetapi apakah itu benar-benar membantu Anda tidur?
Dr. Shilla Mariah Yussof dari Singapore Women’s & Children’s Medical Group menjelaskan beberapa mitos umum tentang kehamilan.
Selain rokok, kanker bisa terjadi karena faktor lingkungan, infeksi virus, obesitas, alkohol, obesitas, dan diet yang bisa menimbulkan zat karsinogenik.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Diet Intermittent Fasting (IF) telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai metode yang efektif untuk menurunkan berat badan
Yang meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging kambing yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak.
Bentuk kerja sama ialah menyediakan akses terhadap portofolio diagnosik TBC, inovatif BD dan menjalin sebuah kemitraan untuk mengopimalkan rantai pasokan solusi TBC di Indonesia.
JUMLAH kasus dan penderita tuberkulosis di Jawa Barat sudah mencapai 233.334 kasus atau 22% dari total kasus nasional.
Jawa Barat mendapatkan lima alat rontgen dada portabel x-ray. Kelimanya akan didistribusikan ke rumah sakit dengan spesialisasi penyakit paru dan pernapasan
Otsuka terus berkomitmen untuk mendukung terget Eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan program Free TBC at Workplaces.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono mencanangkan Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC). Program tersebut guna menekan angka TBC di Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved