Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Kecamatan Bintan Utara dan menyebabkan lahan seluas delapan hektare terbakar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (29/7) pukul 13.30 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan peristiwa kebakaran ini terjadi di Kelurahan Tanjung Uban Utara yang berada di dalam wilayah administratif Kecamatan Bintan Utara dan menimbulkan asap yang berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat setempat.
“Berdasarkan data yang diterima BNPB tercatat lahan seluas delapan hektare terbakar oleh ganasnya api ditengah teriknya sengatan matahari,” ujar dia, Rabu (8/7).
Tim Pemadam Kebakaran Kelurahan Tanjung Uban, perangkat desa serta Satuan Tugas Karhutla Sebang Pereh, sambungnya, dibantu warga setempat memadamkan api yang membakar lahan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan dan BPBD Provinsi Kepulauan Riau, sambung Abdul, masih melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan aparat gabungan di lokasi kejadian, kondisi terkini dilaporkan bahwa api berhasil dipadamkan. (H-3)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved