Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
REKTOR Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Al Makin mengajak para wisudawan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama ini untuk
lebih banyak membaca buku-buku klasik. Buku-buku klasik menurut Prof. Al banyak mengandung pengetahuan dan ajaran kebijaksanaan. Dikatakan buku-buku kuno seperti "Ethika Nichomachus" karya Aristoteles yang telah berusia ribuan tahun, kata Rektor mengandung banyak pelajaran tentang kebaikan, kebahagiaan, dan kebijaksanaan.
"Saya berpesan marilah memperbanyak membaca buku yang mengandung beribu ilmu pengetahuan, tidak hanya berselancar di sosial media yang di
dalamnya hanya sekedar informasi yang bisa saja misinformasi, bahkan disinformasi. Pengetahuan didapat dari refleksi, renungan, memikirkan, tidak hanya menerima. Informasi dari sekedar mendengar atau membaca sekilas. Pengetahuan yang sudah mendalam dan menjadi tingkah laku, menjadi akhlak, karakter, dan kepribadian itulah kebijaksanaan," kata Rektor, Selasa (6/8).
Di hadapan wisudawan UIN Sunan Kalijaga Prof. Al Makin lebih lanjut menguraikan sekelumit mengenai Aristoteles yang lahir di Stagia di Machedonia, Eropa, 384 SM dan meninggal 322 SM, berguru kepada Plato di Akademia, Athena Yunani. Aristoteles katanya, belajar dan mengembangkan Filsafat, Psikologi, Matematika, Hukum, Etika, Moral, dan bidang ilmu lainnya.
Baca juga : Lulusan Perguruan Tinggi Mesti Adaptif Hadapi Tantangan Global
Hal ini, lanjutnya, karena pada saat itu semua manusia mempelajari semua ilmu, tidak seperti hari ini yang sudah terjadi spesialisasi. Aristoteles adalah Guru Alexander Sang Agung yang menaklukan sepertiga dunia; Yunani, Italia, mesir, Arab, Persia, India.
Al Makin menambahkan penting untuk kembali ke masa lalu dan membaca apa yang ada di dalamnya sebagaimana yang dilakukan oleh para filsuf Muslim, mulai al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd, Ibn Miskawayh, Ibn Khaldun.
Sementara orang-orang Barat masa pencerahan, 500 tahun lalu kembali membaca Aristoteles lewat karya-karya filsuf Muslim. Ia kemudian menyinggung 2 bab dari 10 bab yang terdalam buku Aristoteles tersebut.
Baca juga : Rektor UAI: Jangan Takut Gagal Kuliah Karena Kurang Biaya
Bab pertama katanya, mengajak kita berdialog mengenai definisi kebahagiaan. Menurut Aristoteles, tujuan hidup adalah untuk menjadi bahagia, hati riang, berkemakmuran, dan puas. Langkah mendapatkan kebahagiaan adalah dengan menjadi orang baik, menjadi sarjana yang baik yang sarat akan karya, bermanfaat, dan menghasilkan secara ekonomi maupun sosial. Kebaikan berkaitan dengan keutamaan yang membentuk habit atau kebiasaan, karakter, dan akhlak.
Sosok yang demikianlah yang dibutuhkan Indonesia hari ini, tidak hanya orang yang sukses, menonjol, apalagi popular. Rektor berharap lulusan UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi pemimpin yang baik, karena kebaikan mempengaruhi logika berpikir, intelektual, dan jiwa.
Sedangkan bab kedua dalam buku Aristoteles menurut Rektor menyinggung kebiasaan untuk menjadi baik, yakni dengan berperilaku tidak berlebihan, seimbang atau disebut dengan moderat, Moderasi beragama yang hari ini dibumikan oleh Kementerian Agama sudah ditulis Aristoteles 2400 tahun lalu.
Baca juga : Rektor UMHT Berpesan Agar Alumni Tidak Abaikan Pendidikan Karakter
"Jika kita melaksanakan dan memilih berbuat baik, mengambil jalan tengah, maka kita akan mencapai derajat kebijaksanaan, Wisdom, Sophia.
Untuk itu gapailah kebahagiaan dengan berbuat baik, semoga semua bahagia," kata Prof. Al Makin.
Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga. Sidang Senat Terbuka yang dihadiri oleh Senat Universitas beserta jajaran Dekanat tersebut dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Kamsi selaku Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
Adapun wisudawan/wisudawati terdiri atas Fakultas Dakwah dan Komunikasi 121 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 168 orang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 78 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 62 orang, dan Pascasarjana 25 orang. Prosesi Wisuda kali ini diselenggarakan dua kali, Selasa dan Rabu, 6-7 Agustus 2024. Dengan keseluruhan wisudawan/wisudawati berjumlah 898 orang. Hari pertama yang diwisuda 454 orang, hari kedua 444 orang. (H-2)
Keberhasilan para wisudawan bukan hanya merupakan pencapaian pribadi, melainkan juga kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Wisudawan UMS harus mampu melanjutkan perjuangan intelektual mereka, dengan memanfaatkan peluang beasiswa LPDP sebagai investasi strategis negara untuk masa depan.
Sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Nurcholis Madjid atau Syafii Maarif dan banyak tokoh besar Indonesia lainnya, merupakan lulusan University of Chicago.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Unwiku sedang mempersiapkan pembukaan program Magister Ilmu Hukum, yang saat ini tengah dalam proses akreditasi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Taruna mengingatkan agar generasi muda termasuk wisudawan memiliki peran strategis dalam membangun budaya kualitas untuk mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved