Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
WISATA medis atau medical tourism sudah diterapkan di banyak negara. Namun tidak ada salahnya jika Indonesia bisa menjadi pusat wisata medis kardiovaskular sehingga tidak ada lagi ada WNI yang ke luar negeri untuk berobat jantung dan cukup di Indonesia saja. Bahkan orang di luar negeri ingin datang ke Indonesia untuk berobat jantung.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) serangan jantung menjadi urutan kedua penyebab kematian di Indonesia dengan 95,68 kasus per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sekitar 15 dari 1.000 orang, atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.
Hal itu diperparah dengan jumlah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter bedah jantung, dan jantung anak yang masih sedikit dan tidak tersebar merata serta jumlah rumah sakit yang belum memenuhi standar fasilitas pelayanan kesehatan.
Baca juga : Primaya Hospital dan SPACE Singapore Kembangkan Monitor Gagal Jantung Jarak Jauh
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penyakit kardiovaskular merupakan salah satu perawatan yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia di luar negeri.
"Mengingat situasi darurat jantung yang kita hadapi saat ini, penting bagi kita semua untuk menjadikan pengecekan jantung sebagai kebiasaan. Saya mengajak semua untuk melakukan cek jantung secara rutin," kata Sadiaga Uno dikutip pada Senin (5/6).
Dengan meningkatan medical tourism maka wisata sekitar juga bisa meningkat baik penjualan maupun ekonomi masyarakat.
Baca juga : Terapi Trobolitik Atasi Serangan Stroke yang Disebabkan Sumbatan
"Bagi mereka yang biasa melakukan medical check-up rutin ke luar negeri sekarang bisa memanfaatkan fasilitas di Heartology Cardiovascular Hospital sambil berlibur di Jakarta dan sekitarnya, sekaligus mencegah kehilangan devisa negara. Saya sendiri mempercayakan kesehatan jantung orang tua saya di Heartology," ungkap Sandiaga.
Saat ini Indonesia memiliki Heartology yang hadir tidak hanya menjadi pusat layanan kardiovaskular yang unggul tetapi juga sebagai gerakan untuk jantung Indonesia yang lebih sehat dan wujud medical excellence di Indonesia.
Mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat sektor medical tourism di Indonesia, Heartology juga berkomitmen untuk meningkatkan efektivitas penanganan pasien melalui peningkatan patient experience.
Baca juga : RI dan UEA Bangun Rumah Sakit Kardiologi di Surakarta
Dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang mumpuni, beban finansial dan logistik bagi keluarga yang biasanya harus berobat ke luar negeri dapat diminimalisasi, khususnya dalam kondisi yang membutuhkan ketepatan waktu perawatan.
Melalui upaya tersebut Heartology tidak hanya membantu menarik lebih banyak wisatawan medis tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi kesehatan global, memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi negara serta meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Chairman Heartology Cardiovascular Hospital Dafsah A. Juzar menambahkan bahwa Heartology juga turut mendukung upaya pemerintah memperkuat sektor medical tourism di Indonesia.
Baca juga : Rumah Sakit Siloam Hadirkan LVAD untuk Penanganan Gagal Jantung, Begini Cara Kerjanya
"Dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, beban finansial dan logistik bagi keluarga yang biasanya harus berobat ke luar negeri dapat diminimalisasi, terutama dalam kondisi yang membutuhkan ketepatan waktu perawatan," ungkap Dafsah.
Dengan begitu tidak hanya menarik wisatawan medis, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi kesehatan global, memberikan manfaat bagi ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
"Hampir 40% dari pasien kami berasal dari luar Jakarta, menunjukkan kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap pelayanan medis kami," ucapnya.
Heartology berkomitmen agar setiap pasien menerima rencana perawatan yang jelas dan terperinci, memastikan mereka mendapatkan penanganan terbaik untuk kesehatan jantung mereka. (Z-8)
Kardiomiopati atau bisa dikenal dengan Lemah Otot Jantung merupakan suatu kondisi dimana menyebabkan fungsi abnormal dan terkadang irama jantung tidak berfungsi secara baik.
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Dalam beberapa kasus, batuk terus-menerus bisa menjadi sinyal awal gagal jantung, kondisi serius yang memerlukan penanganan segera.
GAGAL jantung memengaruhi lebih dari 10 juta orang Indonesia setiap tahun. BHG menawarkan solusi implan jantung buatan globalnya melalui anak perusahaannya, Indonesia.md.
Kesadaran akan penyakit ini masih rendah, sehingga banyak pasien datang dalam keadaan severe, dengan risiko komplikasi yang tinggi.
Pilihan pengobatan baru untuk pasien gagal jantung dan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40% atau lebih, jenis gagal jantung yang umum terjadi, akan tersedia pada akhir tahun 2025.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, dilarikan ke rumah sakit di Washington, DC, usai alami reaksi alergi.
Program berskala besar yang diluncurkan untuk merenovasi rumah sakit itu merupakan bagian dari Program Peningkatan Layanan Kesehatan Kementerian Pertahanan
Expo ini hadir sebagai respons terhadap meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap wisata kesehatan yang mencakup beragam perawatan.
Banyak rumah sakit melarang anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk masuk ke ruang perawatan. Larangan ini kerap menyulitkan orang tua yang harus menjenguk anggota keluarga yang dirawat
SETELAH melalui polemik internal dan aksi massa yang menuntut pembenahan, Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pergantian dalam struktur pengurus
Baginya pesan kehidupan yang selalu dikenang dan menjadi teladan dari ibunda Sudarsini adalah kepeduliannya kepada orang- orang kecil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved