Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, mengingat sebanyak 70% kabupaten/kota di pulau Jawa telah menyatakan siaga kekeringan, maka perlu antisipasi terjadinya kebakaran di pegunungan dan TPA seperti yang terjadi pada 2023 lalu.
“Untuk Jawa, berbeda dengan kondisi Sumatra atau lahan gambut pada umumnya. Jadi untuk Jawa, pengalaman kita di 2023 itu lebih banyak kawasan wisata alam terbuka, Bromo, Gunung Gede, Ciremai, dan beberapa kawasan Arjuna, dan gunung lainnya terbakar. Ini harus menjadi perhatian,” kata Abdul, Senin (29/7).
Tahun ini, Abdul pun telah menerima laporan masyarakat yang membakar atau membuat api unggun yang difungsikan untuk membersihkan sampah atau setelah memotong rumput. Ia mengingatkan bahwa kegiatan itu berpotensi memicu karhutla.
Baca juga : KLHK Perkuat Antisipasi Karhutla di Wilayah Pegunungan
“Pada kondisi Juli, Agustus dan September, jika membuat api di luar ruangan, maka pastikan itu terjaga. Artinya tidak kemudian tidak ditinggalkan yang berpotensi meluas yang berakibat cukup signifikan,” tegas Abdul.
Untuk kebakaran TPA, Abdul mengingatkan bahwa di 2023 juga ada setidaknya 36 titik TPA yang terbakar. Dan tahun ini pun sudah mulai kembali ada TPA terbakar di Bali meskipun segera diatasi, ada TPA di Kupang, Nusa Tenggara, yang cukup lama bisa dikendalikan.
Ia menegaskan bahwa semua pihak harus waspada. Pasalnya, kondisi kekeringan akan sangat mudah memicu kejadian karhutla. Dan ia pun mengingatkan bahwa karhutla yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan karena faktor intervensi manusia.
“Jangan lupa periode puncak el nino lalu sangat banyak kawasan-kawasan di sisi jalan tol banyak terbakar. Ini juga sangat mudah di logika kita mungkin ketika mengendarai mobil sambil merokok lalu dibuang, itu yang memicu api. Hal seperti ini yang harus kita waspadai,” pungkas dia. (Ata/Z-7)
Kabut asap akibat karhutla mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir.
Even pacu jalur merupakan lomba pacu sampan di Kabupaten Kuansing yang dilaksanakan sejak Mei 2025.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved