Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PELUNCURAN Buku Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hasil karya bersama anggota Ikatan Doktor Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia ( IKAD PAUDI) di gelar di gedung Perpusnas RI Jakarta, Sabtu ( 27/7). Kegiatan ini rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Dengan mengangkat tema, "Anak sehat, cerdas, dan terlindungi, Indonesia maju".
Ketua Umum IKAD PAUDI Dr Sukiman dalam keterangannya hari ini mengutarakan peluncuran buku sebagai salah satu bentuk pelaksanaan
misi IKAD PAUDI dalam menjawab tantangan dan kebutuhan para praktisi dan pendidik PAUD serta masyarakat luas. Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
"Tema ini sekaligus memperteguh pentingnya bermain bagi anak serta mendukung pendekatan bermain dalam pembelajaran di PAUD. Bermain
merupakan salah satu dari sepuluh hak anak yang telah dideklarasikan dalam konvensi hak-hak anak PBB tahun 1989 dan telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990, " papar Sukiman.
Baca juga : Perpusnas Ajukan Penambahan Anggaran 2025 Senilai Rp375 Miliar
Dikatakan, dunia anak adalah dunia bermain, sementara esensi penyelenggaraan pendidikan adalah terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik. Sehingga dalam konteks PAUD, bermain bukan merupakan tujuan tetapi sebagai sarana untuk mencapai tujuan, yaitu terjadinya proses pembelajaran pada anak. Hal inilah yang masih sering rancu, sehingga muncul adanya istilah "belajarnya anak ya
bermain" yang memiliki konotasi bahwa bermain merupakan tujuan di PAUD.
Selain itu, lanjut Sukiman, dijumpai guru yang masih kesulitan dalam mengintegrasikan kegiatan bermain dengan kegiatan belajar yang bermakna bagi anak. Hal ini memunculkan kegiatan secara terpisah antara kegiatan bermain dan kegiatan belajar anak, sehingga implementasinya "anak belajar dulu baru boleh bermain kemudian".
Padahal seharusnya antara kegiatan belajar dan bermain menyatu, terintegrasi dalam satu kegiatan dalam bentuk "belajar melalui bermain".
Baca juga : Membaca Nyaring Tingkatkan Literasi Anak
Buku ini memberikan tips cara mengintegrasikan kedua kegiatan ini. Dengan demikian anak memperoleh hak untuk bermain sekaligus
memperoleh hak pendidikan. Sedangkan penyelenggara PAUD juga memperoleh hasil dalam mencapai tujuan, melalui terjadinya proses
pembelajaran atau pemberian stimulasi perkembangan pada anak.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Yasmin Yessy Gusman yang merintis bersama pengurus IKAD PAUDI dalam penyusunan buku tersebut, dengan menggandeng Perpusnas RI mengaku sangat gembira dan bersyukur atas terbitnya buku tersebut.
"Selama dua tahun kami di IKAD PAUDI telah merancang penyusunan buku ini. Alhamdulillah kami berinisiatif menjalin kerjasama dengan Perpunas yang direspons positif hingga dapat terbit dan diluncurkan .Semoga buku ini memberi manfaat bagi para guru PAUD,praktisi dan masyarakat luas " papar Yessy Gusman, mantan artis yang aktif di dunia pendidikan di IKAD PAUDI juga dosen di Institut LSPR.
Baca juga : Perpustakaan Bisa Berperan dalam Perubahan Sosial dan Ekonomi
Dewan Penasihat IKAD PAUDI, Tjipto Sumadi mengingatkan pentingnya buku merupakan warisan sebagai legacy bagi generasi penerus selanjutnya." Seiring waktu para guru dan dosen akan berganti sebab itu penting meninggalkan jejak dengan karya buku dapat menjadi l8egacy," kata Tjipto Sumadi.Guru Besar UNJ ini juga menilai pentingnya buku sebagai sahabat.
DIa berharap karya buku IKAD PAUDI ini terus berlanjut menghadirkan karya selanjutnya.
Perwakilan Direktorat PAUD Kemendikbudristek yang hadir Retno Wulandari mengapresiasi peluncuran buku ini. "Kami ucapkan selamat pada IKAD PAUDI ,semoga buku ini bermanfaat dan bisa disosialisssikan lebih luas bagi guru dan sekolah jenjang PAUD," ujar Retno.
Senada,mewakili Kepala Perpusnas RI, Edi Wiyono dari Perpusnas Press memberi apresiasi atas terbitnya karya IKAD PAUDI bekerjasama dengan Perpusnas." Perpusnas memberi ucapan selamat atas peluncuran buku IKAD PAUDI.Semoga karya para doktor PAUD bisa diperluas lagi dan dapat dikembangkan secara digital," pungkas Edi yang juga pustakawan terbaik Perpusnas tahun 2024. (H-2)
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
MENURUT Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989, ada 10 hak dasar anak yang perlu dijamin oleh negara dan masyarakat, salah satunya adalah hak untuk bermain dan berekreasi.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Bermain lebih dari sekadar hiburan—ini adalah alat yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang fisik, kognitif, serta sosial-emosional anak.
Bermain game bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang menjelajahi dunia virtual yang penuh detail dan cerita yang mendalam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved