Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENJAGA kesehatan otak adalah hal penting, terutama seiring bertambahnya usia. Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak negatif pada fungsi otak kita dan mempercepat risiko pikun.
Gaya hidup sedentari dapat memengaruhi kesehatan otak secara signifikan. Penelitian yang diterbitkan di PLOS One pada 2018 mengungkapkan bahwa terlalu banyak duduk dapat berdampak pada medial temporal lobe (MTL), bagian otak yang penting untuk pembentukan memori. Orang yang menghabiskan banyak waktu duduk menunjukkan penurunan ketebalan MTL, yang dapat menjadi indikator awal penurunan kognitif. Untuk menjaga kesehatan otak, disarankan untuk bergerak setiap 15-30 menit.
Mengonsumsi camilan di tengah malam bisa menjadi kebiasaan yang merugikan. Studi dalam jurnal eLife menunjukkan bahwa makan saat waktu tidur dapat mengganggu fungsi otak, khususnya hipokampus yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. Mengatur pola makan sehingga tidak mengonsumsi makanan pada malam hari akan membantu meningkatkan kualitas tidur dan konsolidasi memori.
Baca juga : 7 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kamu Gampang Pikun, Termasuk Minum Alkohol
Sosialisasi yang minim dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian dalam The Journals of Gerontology: Seri B pada 2021 menemukan bahwa orang yang kurang terlibat dalam aktivitas sosial cenderung mengalami penurunan lapisan luar otak yang memproses informasi. Meskipun tidak perlu memiliki banyak teman, menjaga hubungan dengan beberapa orang dekat dapat membantu mendukung kesehatan mental dan kognitif.
Terlalu banyak konsumsi gula dapat berdampak negatif pada daya ingat. WHO merekomendasikan agar gula tambahan tidak melebihi 10% dari total kalori harian, dengan target idealnya di bawah 5%. Penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat memengaruhi kemampuan otak dalam belajar dan mengingat. Sebaiknya batasi asupan gula dan pilih camilan sehat seperti buah segar atau dark chocolate tanpa tambahan gula.
Kualitas tidur yang buruk juga memengaruhi kesehatan otak. Penelitian dalam Sleep pada Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif seperti memori dan pemecahan masalah menurun jika seseorang tidur kurang dari tujuh jam per malam. Untuk menjaga fungsi otak yang optimal, cobalah tidur satu jam lebih awal dari biasanya, memberi waktu tambahan bagi otak dan tubuh untuk beristirahat.
Dengan menyadari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat membantu menjaga daya ingat dan fungsi kognitif lebih baik seiring bertambahnya usia. Terapkan perubahan sederhana dalam rutinitas harian Anda untuk mendukung kesehatan otak yang optimal.
(Z-9)
DOKTER spesialis Kejiwaan Tiur Sihombing mengungkapkan mencegah demensia alzheimer bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas tidur.
Menciptakan pola tidur melalui sleep hygiene bagi lansia dinilai dapat memberikan istirahat yang cukup dan menjaga fungsi otak.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Studi di jurnal JAMA menunjukkan vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko demensia pada lansia.
Pikun dini atau demensia, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada generasi milenial dan Gen Z
Hipertensi yang tidak terkelola dengan baik terbukti meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Pikun atau demensia adalah salah satu kondisi yang sangat ditakuti oleh banyak orang di usia tua. Salah satu bentuk demensia yang paling dikenal adalah Alzheimer
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved