Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENJAGA kesehatan otak adalah hal penting, terutama seiring bertambahnya usia. Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak negatif pada fungsi otak kita dan mempercepat risiko pikun.
Gaya hidup sedentari dapat memengaruhi kesehatan otak secara signifikan. Penelitian yang diterbitkan di PLOS One pada 2018 mengungkapkan bahwa terlalu banyak duduk dapat berdampak pada medial temporal lobe (MTL), bagian otak yang penting untuk pembentukan memori. Orang yang menghabiskan banyak waktu duduk menunjukkan penurunan ketebalan MTL, yang dapat menjadi indikator awal penurunan kognitif. Untuk menjaga kesehatan otak, disarankan untuk bergerak setiap 15-30 menit.
Mengonsumsi camilan di tengah malam bisa menjadi kebiasaan yang merugikan. Studi dalam jurnal eLife menunjukkan bahwa makan saat waktu tidur dapat mengganggu fungsi otak, khususnya hipokampus yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. Mengatur pola makan sehingga tidak mengonsumsi makanan pada malam hari akan membantu meningkatkan kualitas tidur dan konsolidasi memori.
Baca juga : 7 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kamu Gampang Pikun, Termasuk Minum Alkohol
Sosialisasi yang minim dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian dalam The Journals of Gerontology: Seri B pada 2021 menemukan bahwa orang yang kurang terlibat dalam aktivitas sosial cenderung mengalami penurunan lapisan luar otak yang memproses informasi. Meskipun tidak perlu memiliki banyak teman, menjaga hubungan dengan beberapa orang dekat dapat membantu mendukung kesehatan mental dan kognitif.
Terlalu banyak konsumsi gula dapat berdampak negatif pada daya ingat. WHO merekomendasikan agar gula tambahan tidak melebihi 10% dari total kalori harian, dengan target idealnya di bawah 5%. Penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat memengaruhi kemampuan otak dalam belajar dan mengingat. Sebaiknya batasi asupan gula dan pilih camilan sehat seperti buah segar atau dark chocolate tanpa tambahan gula.
Kualitas tidur yang buruk juga memengaruhi kesehatan otak. Penelitian dalam Sleep pada Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif seperti memori dan pemecahan masalah menurun jika seseorang tidur kurang dari tujuh jam per malam. Untuk menjaga fungsi otak yang optimal, cobalah tidur satu jam lebih awal dari biasanya, memberi waktu tambahan bagi otak dan tubuh untuk beristirahat.
Dengan menyadari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat membantu menjaga daya ingat dan fungsi kognitif lebih baik seiring bertambahnya usia. Terapkan perubahan sederhana dalam rutinitas harian Anda untuk mendukung kesehatan otak yang optimal.
(Z-9)
Berbeda dari Alzheimer, FTD lebih sering menyerang usia muda, biasanya antara 40 hingga 65 tahun.
KABAR mengenai kondisi kesehatan aktor legendaris Bruce Willis yang semakin menurun akibat Demensia Frontotemporal (FTD) menarik perhatian publik.
KELUARGA Bruce Willis menghadapi situasi menyedihkan sejak ia didiagnosis mengidap demensia frontotemporal (FTD), keluarga menginformasikan secara terbuka
Aktor legendaris Bruce Willis dilaporkan tidak lagi bisa berbicara, membaca, atau berjalan akibat penurunan kondisi demensia.
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala penurunan kognitif, sedangkan Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia
Peneliti melatih dan menguji AI pada lebih dari 3.600 pemindaian, termasuk gambar dari pasien dengan demensia dan orang tanpa gangguan kognitif.
Pikun atau demensia adalah salah satu kondisi yang sangat ditakuti oleh banyak orang di usia tua. Salah satu bentuk demensia yang paling dikenal adalah Alzheimer
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved