Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
RISET terbaru menunjukkan hobi Gen Z di Indonesia membuat konten olahraga dan membagikannya di beragam platform media sosial ternyata bukan semata-mata ingin pamer atau flexing namun dipengaruhi trait atau ciri khas Gen Z, yang merupakan digital native dan suka menginspirasi orang lain.
Hal itu terungkap dalam riset yang dilakukan Kantar Indonesia bertajuk 360: GenZ Data. Penelitian itu melibatkan 4.000 responden dari berbagai generasi itu, secara spesifik 1.200 responden Gen Z, di 40 lebih kota yang ada di Indonesia.
"Nah ini yang paling penting dari motivasi mereka posting konten olahraga di sosial media ialah untuk inspiring the others. Karena, awalnya, mereka juga merasa terinspirasi dari postingan teman-temannya. Akhirnya mereka juga ikut dan ingin menginspirasi lewat olahraga ini sehingga ini harus diapresiasi," kata Director of Kantar Indonesia Dwi Anggraeni di Jakarta, Kamis (18/7).
Baca juga : Bukan Flexing, Ini Alasan Gen Z Gemar Buat Konten Olahraga Menurut Riset
Riset tersebut mengungkap dominasi peserta riset yakni 64% Gen Z memang selalu mengunggah konten mengenai kegiatan sehari-harinya termasuk mengenai hobi olahraga.
Secara lebih rinci, riset tersebut menunjukkan 80% Gen Z menjadikan kesehatan dan kebugaran tubuhnya sebagai suatu makna kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.
Maka dari itu tidak heran, dalam hal menjaga kebugaran tubuh secara aktif Gen Z mendapatkan hasil 1,8 kali lebih baik dibanding generasi pendahulunya baik dari generasi milenial dan Gen X.
Baca juga : Instagram Jadi Media Sosial Terpopuler di Kalangan Gen Z
Ketika membahas jenis olahraganya, Gen Z rupanya memiliki minat olahraga
di luar ruangan seperti futsal, sepak bola, basket, dan olahraga lainnya 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan generasi X.
Meski begitu, untuk generasi Z juga termasuk golongan yang menyukai juga kegiatan olahraga di dalam ruang seperti olahraga yoga hingga pilates yang sedang tren.
Tercatat, minat mereka 2,3 kali lebih besar daripada generasi X terhadap olahraga-olahraga yang sedang tren tersebut.
Baca juga : Masalah Kesehatan Mental Anak Muda Kerap Dipicu Ekspektasi Eksternal
Selain ingin menginspirasi, alasan generasi Z kerap mengunggah konten-konten olahraga di media sosial ialah untuk melakukan dokumentasi untuk setiap capaian baru yang dikerjakannya.
"Ada salah satu responden dia bilang dia bisa ingat kapan pertama kali di berhasil 5K, 10K, dan pertama kali maraton karena postingan media sosial. Ada juga yang dulu melihat progresnya dalam headstand, kalau dulu dia butuh berkali-kali jatuh, sekarang ternyata cuma satu kali coba sudah berhasil. Nah posting-posting konten ini artinya sangat impactful dan memotivasi mereka," kata Dwi.
Tidak berhenti sampai di situ, kebiasaan generasi Z mengunggah konten olahraga juga dipengaruhi faktor bahwa mereka merasa bisa mendapatkan dukungan dari pengikut sehingga akhirnya merasa lebih semangat menjaga kebugaran dan mereka juga merasa bisa terhubung dengan komunitas yang memiliki minat yang sama.
Baca juga : Anies Berselancar di TikTok, Jubir AMIN: Cerdas Bermedsos
Salah satu platform media sosial yang menangkap animo positif dari generasi Z terhadap olahraga ialah TikTok.
Head of Brand Partnership TikTok Indonesia Haswar Hafid menyebutkan khusus di Indonesia saja kata kunci #olahraga pada konten-konten di platformnya telah mencapai 1 juta dengan 11 miliar kali ditonton.
Lalu untuk olahraga lain yang lebih spesifik jenis-jenisnya, biasanya memiliki jumlah konten dan penonton yang lebih banyak. Sebagai contoh misalnya untuk konten mengenai lari, tercatat ditemukan ada sebanyak 4 juta kata kunci #running di konten-konten TikTok asal Indonesia dengan total penayangan sebanyak 39 miliar kali.
Haswar menyebutkan tidak sedikit dari konten-konten olahraga tersebut yang pesannya memberikan motivasi sehingga tentunya hal itu membuat TikTok menjadi platform yang positif untuk mendukung komunitas yang menyukai olahraga.
Ia pun melihat meningkatnya konten-konten bertemakan olahraga di Indonesia juga sebanding dengan semakin banyak generasi muda yang menyadari pentingnya kesehatan tubuh.
"Trennya sendiri tentu konten meningkat seiring dengan banyak yang sadar bahwa gaya hidup sehat juga penting," pungkas Haswar. (Ant/Z-1)
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Pada Juli 2025, unduhan X di Google Play mengalami penurunan yang signifikan menjadi 44% year-on-year di seluruh dunia, sementara unduhan di iOS justru meningkat 15%.
Gedung Putih meluncurkan akun TikTok, di tengah perdebatan mengenai keberadaan aplikasi milik perusahaan Tiongkok, ByteDance, di Amerika Serikat.
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved