Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Empat Faktor yang Memengaruhi Kontribusi Asuransi Kesehatan Syariah

Basuki Eka Purnama
19/7/2024 06:30
Ini Empat Faktor yang Memengaruhi Kontribusi Asuransi Kesehatan Syariah
Ilustrasi(MI/HO)

INDUSTRI asuransi di Indonesia, saat ini, sedang mengalami peningkatan, khususnya pada asuransi kesehatan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat secara keseluruhan klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan sebesar 32,9% yoy, lebih tinggi dibanding klaim meninggal dunia. Hal itu sejalan dengan semakin banyak individu yang menyadari pentingnya perlindungan kesehatan pascapandemi. Dalam hal ini, asuransi kesehatan syariah pun kian diminati sebagai salah satu solusi untuk kebutuhan akses perlindungan kesehatan.

Asuransi kesehatan syariah merupakan bentuk pengelolaan proteksi kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai syariah, dengan konsep keadilan, transparansi, dan ketentuan berdasarkan hukum Islam menjadi dasar operasionalnya. 

Transparansi tergambarkan dari semua ketentuan, kontribusi, dan manfaat dijabarkan secara jelas, sehingga peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kontribusi mereka dikelola dan bagaimana manfaat akan diberikan. 

Baca juga : Antisipasi Risiko, Perencanaan Finansial untuk Tahapan Kehidupan Jadi Keharusan

“Kepemilikan asuransi kesehatan saat ini menjadi kebutuhan utama bagi setiap individu, tidak hanya untuk perlindungan namun juga wujud dari perencanaan finansial yang sehat di masa depan, Prudential Syariah hadir sebagai mitra yang amanah dalam mengelola perlindungan dan perencanaan keuangan untuk menghadapi setiap risiko kehidupan,” jelas Head of Operations Prudential Syariah Dwi Setiawati.

Dalam memastikan keberlangsungan perlindungan yang amanah, perusahaan asuransi perlu mengevaluasi produknya secara berkala. Evaluasi ini menyesuaikan perkembangan kebutuhan masyarakat, kondisi pasar, dan biaya kesehatan. 

Penyesuaian tarif kontribusi asuransi dilakukan untuk memastikan perusahaan terus dapat memenuhi komitmennya dalam melindungi dan memberikan layanan optimal kepada peserta.

Baca juga : Kenali dan Pahami Cara Memilih Asuransi serta Jenisnya

Umumnya, kontribusi asuransi ditetapkan berdasarkan sejumlah faktor yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan asuransi mengikuti perkembangan kondisi pasar dan biaya kesehatan. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi kontribusi asuransi kesehatan syariah:

1.  Inflasi biaya kesehatan

Inflasi biaya kesehatan menjadi faktor utama yang memengaruhi kenaikan kontribusi asuransi kesehatan syariah. 

Baca juga : Anda Punya Asuransi Syariah? Cek Apakah Anda Terdampak Penyesuaian Kontribusi

Data dari survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-20232 menunjukkan inflasi biaya kesehatan di Indonesia meningkat hingga 13,6% pada 2023, melampaui proyeksi inflasi biaya kesehatan di Asia sebesar 11,5%. Penyebab utama dari hal tersebut adalah lonjakan biaya tenaga kerja, teknologi medis, dan bahan baku di sektor kesehatan.

Selain itu, adanya dampak covid-19 yang memicu peningkatan klaim kesehatan.

2.  Dinamika industri asuransi

Baca juga : Lindungi Gaya Hidup Sehat dengan Pilihan Asuransi yang Tepat

Kondisi industri asuransi menjadi faktor kedua yang memengaruhi kenaikan kontribusi asuransi kesehatan syariah. 

Di Indonesia, permintaan asuransi yang meningkat karena tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan menyebabkan perusahaan asuransi syariah perlu meningkatkan kapasitas operasionalnya yang mencakup tenaga kerja, fasilitas, dan teknologi. 

Oleh karena itu, faktor dinamika industri menjadi pertimbangan penting dalam menetapkan tingkat kontribusi asuransi kesehatan syariah.

3.  Pandemi dan krisis kesehatan

Krisis kesehatan global, salah satunya endemi covid-19, memberikan dampak signifikan pada kenaikan kontribusi asuransi kesehatan syariah. 

Peningkatan klaim kesehatan dan kematian memaksa perusahaan asuransi syariah mengevaluasi risiko dan menyesuaikan kontribusi. 

Penetapan status endemi juga meningkatkan kesadaran akan perlunya perlindungan asuransi kesehatan syariah saat ini.

Permintaan asuransi kesehatan yang meningkat mengharuskan perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih luas sehingga perlu dilakukan penyesuaian kontribusi. 

4.  Riwayat kesehatan peserta yang diasuransikan

Faktor terakhir penentu tarif kontribusi yaitu riwayat kesehatan peserta yang diasuransikan. Perusahaan asuransi syariah akan menyesuaikan kontribusi asuransi kesehatan syariah yang harus dibayarkan oleh pihak peserta yang diasuransikan sesuai dengan riwayat penyakit serius yang pernah mereka alami, seperti operasi besar atau kondisi medis kronis. 

Selain itu, perusahaan juga akan mempertimbangkan riwayat kesehatan keluarga peserta dan risikonya dalam menentukan kontribusi yang sesuai.

Berdasarkan informasi tersebut, penyesuaian kontribusi yang dilakukan perusahaan asuransi syariah bertujuan untuk memastikan peserta tetap dapat menikmati layanan kesehatan yang maksimal. 

Head of Operations Prudential Syariah Dwi Setiawati mengatakan, “Dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan, jangan biarkan risiko kesehatan mengintai tanpa perlindungan yang tepat. Asuransi kesehatan syariah menawarkan proteksi berbasis syariah yang membantu keluarga Indonesia menjalankan amanah kehidupan, meraih keberkahan di setiap kehidupan untuk setiap masa depan." (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya