Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI menekankan peningkatan jumlah dan sebaran bidan harus merata di seluruh daerah hingga tingkat desa karena transformasi kesehatan primer untuk kemandirian masyarakat di bidang kesehatan agar bisa melaksanakan promotif dan preventif dengan baik harus didukung tenaga kesehatan yang ada di tiap desa.
"Tenaga kesehatan di tiap desa, seperti bidan, ini akan memberikan pengasuhan dan pelayanan kesehatan di keluarga. Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas harus keluar gedung. Mereka harus terjun langsung ke masyarakat," kata Edy Wuryanto, Rabu (26/6).
Para bidan ke desa-desa dan rumah warga sehingga yang ideal adalah setiap desa harus ada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang memungkinkan adalah bidan dan perawat.
Baca juga : Ini Nama 20 Organisasi Kesehatan yang Dukung Pengesahan UU Kesehatan
Transformasi layanan kesehatan primer harus diikuti dengan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan. Harus dipastikan tenaga kesehatan itu setiap desa ada. Ketika jumlah tenaga kesehatan terpenuhi atau setidaknya setiap desa ada, maka mereka dapat memberikan pendampingan kepada masyarakat.
Tenaga kesehatan akan mengajarkan bagaimana menggunakan sumber daya yang ada di sekitar masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatannya.
"Jadi tidak tergantung, masyarakat akan mandiri. Selama ini masyarakat punya sumber daya, hanya saja mereka tidak tahu pemanfaatannya untuk kesehatan itu seperti apa," ujar Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Baca juga : 5 Organisasi Profesi Kesehatan Gugat RUU Kesehatan ke MK
Menurutnya Indonesia akan berdikari di bidang kesehatan maka masyarakatnya harus punya pengetahuan dan mandiri terhadap masalah kesehatan. Dibutuhkan pendampingan tenaga kesehatan.
"Sehingga saya mendorong agar bidan maupun perawat masuk ke desa-desa dan bersama masyarakat. Masyarakat yang risiko tinggi ini butuh tenaga kesehatan yang dekat dan mudah dijangkau. Contohnya yang TB," ucapnya.
Adanya tenaga kesehatan akan membantu keluarga pasien, mengingatkan agar tidak bolong dalam minum obat, dan terus memantau kesehatannya. (Z-3)
Bidan berperan sebagai garda terdepan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam upaya menjaga keselamatan ibu dan anak
Tidak hanya penambahan jumlah bidan saja, peningkatan kualitas juga diperlukan karena peran bidan untuk edukasi, meningkatkan imunisasi, hingga membantu dokter jika diperlukan tindakan.
Masoumeh Mehravar, seorang bidan di pusat panggilan darurat, membantu seorang ibu yang terjebak di salju untuk melahirkan bayinya pada akhir Februari 2024. Ini direspons Ali Khamenei.
"Bidan menjadi ujung tombak pelayanan di masyarakat karena jumlahnya besar, bidanlah tenaga yang mendapatkan izin melakukan antenatal care."
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Bidan berperan sangat penting dalam upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak,
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved