Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
WAKIL Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki selaku delegasi Amirul Haj mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah untuk memastikan pelayanan terhadap jemaah haji yang membutuhkan layanan kesehatan terpenuhi.
"Kita mendapatkan laporan kalau hari ini (layanan) masih terkontrol dan (jumlah yang sakit) di bawah tahun lalu. Mudah-mudahan ini akan terus tetap landai dan jemaah bisa menjaga kesehatannya," kata Wamenag di KKHI, Senin (11/6).
Selain Wamenag, delegasi Amirul Haj yang ikut mengunjungi KKHI antara lain Ketua MUI Anwar Abbas, Wakil Ketua PBNU Habib Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid.
Baca juga : Fase Pemberangkatan Jemaah Lancar, Kemenag Fokus Layanan Haji
Wamenag Syaiful Rahmat menambahkan berdasarkan laporan Kepala KKHI dr. Liliek Marhaendro, penyakit yang paling banyak diderita oleh jemaah haji adalah jantung, flu dengan pnemonia atau gangguan pernapasan karena faktor cuaca juga. "Itu sudah teratasi juga," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi Amirul Haj mengunjungi beberapa fasilitas yang ada di KKHI, antara lain ruang perawatan pasien, ruang poli, dan ruang perawatan psikiatri.
Menurut Wamenag, jemaah yang dirawat di ruang perawatan psikiatri karena bermasalah dengan adaptasi sosial. Hal ini dipicu oleh latar belakang jemaah yang berbeda-beda sehingga sulit untuk masuk ke kelompoknya. Akibatnya ini menjadi beban mereka dan mengganggu psikologis mereka. "Menurut informasi dari dokter ini masih bisa ditangani. Insya Allah (mereka) bisa melanjutkan ibadah hajinya," ujarnya.
Baca juga : KKHI Makkah Siapkan 4 Tim Nakes saat Puncak Haji
Anggota delegasi Amirul Haj lainnya, Alissa Wahid berdasarkan pantauannya mengatakan pelayanan kesehatan dan fasilitas yang ada di KKHI sudah cukup baik. Dia mengatakan berdasarkan laporan dari pengelola KKHI kualitas kesehatan jemaah haji pada tahun ini memang lebih baik dari tahun lalu meskipun jumlah jemaah berisiko tinggi (risti) masih tetap tinggi. Namun itu bisa teratasi dengan kesiapan yang lebih baik dari Kementerian Kesehatan dan pencegahan yang dimulai dari kelompok terbang (kloter).
"Ada respons yang cepat. Dokter dan nakes (tenaga kesehatan) lebih siap memberikan screening yang berpotensi memicu gangguan kesehatan, dan lebih cepat diberikan intervensi di sana sehingga tidak terlalu parah di KKHI," ujarnya.
Berdasarkan data KKHI, per Senin (10/6), jemaah haji yang masih dirawat di Mekah berjumlah 144 orang dan di Madinah 6 orang. Sementara itu, jemaah haji yang wafat sampai saat ini berjumlah 69 orang sementara pada tahun lalu 107 orang.
Terkait jemaah yang sakit ini, dr Marhaendro mengatakan kalau memang jemaahnya bisa digerakkan ke mina dengan kondisi apapun bisa diikutkan dalam safari wukuf. "Prosesnya dari sini (KKHI Mekah) berangkat jam 10. Sampai di Arafah masuk waktu zuhur dan mereka salat zuhur dan ashar. Kemudian ada khutbah wukuf dan setelah itu mereka kembali ke sini lagi (KKHI) dan melanjutkan perawatan dan kita awali lagi," jelasnya.
Sedangkan untuk melontar jumrah, dr Marhaendro mengatakan nanti akan dibadalkan oleh petugas haji. (P-5)
Tantangan terberat adalah kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang membatasi layanan medik oleh tim rombongan haji perubatan dalam penanganan jemaah yang sakit ataupun rentan.
Kementerian Kesehatan berkomitmen menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji tahun 1446 H/2025 M yang prima, terstandar, dan mudah diakses.
Ada 295 jemaah haji dibadalkan lantaran tidak mampu melanjutkan ibadah hajinya karena sakit atau wafat pada musim haji tahun ini.
Jjemaah haji wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu (19/6) pukul 16.00 WAS mencapai 40 orang.
kebijakan murur berhasil menekan jumlah jemaah yang sakit atau pun angka kematian akibat serangan gelombang panas yang melanda kawasan Mekah dan sekitarnya selama prosesi puncak haji.
KKHI pos Arafah memaksimalkan upaya penanganan jemaah. Diharapkan seluruh pasien bisa kembali ke kloter masing-masing untuk jalani prosesi puncak ibadah haji.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menggencarkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa-siswi sekolah keagamaan. Sekolah Keagamaan Buddha Mula Dhammasekha Karuna
Yaqut beriktikad baik memenuhi panggilan KPK untuk membantu menyelesaikan penyelidikan dugaan korupsi terkait kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag).
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada 2025.
Berdasarkan catatan SIMKAH Kemenag jumlah pasangan di bawah usia 19 tahun yang menikah menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir:
PROGRAM Pembibitan Calon Dai Muda Tahun 2025 menyasar generasi muda usia maksimal 25 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia. Program Kementerian Agama (Kemenag) itu fokus untuk regenerasi
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved