Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki selaku delegasi Amirul Haj mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah untuk memastikan pelayanan terhadap jemaah haji yang membutuhkan layanan kesehatan terpenuhi.
"Kita mendapatkan laporan kalau hari ini (layanan) masih terkontrol dan (jumlah yang sakit) di bawah tahun lalu. Mudah-mudahan ini akan terus tetap landai dan jemaah bisa menjaga kesehatannya," kata Wamenag di KKHI, Senin (11/6).
Selain Wamenag, delegasi Amirul Haj yang ikut mengunjungi KKHI antara lain Ketua MUI Anwar Abbas, Wakil Ketua PBNU Habib Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid.
Baca juga : Fase Pemberangkatan Jemaah Lancar, Kemenag Fokus Layanan Haji
Wamenag Syaiful Rahmat menambahkan berdasarkan laporan Kepala KKHI dr. Liliek Marhaendro, penyakit yang paling banyak diderita oleh jemaah haji adalah jantung, flu dengan pnemonia atau gangguan pernapasan karena faktor cuaca juga. "Itu sudah teratasi juga," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi Amirul Haj mengunjungi beberapa fasilitas yang ada di KKHI, antara lain ruang perawatan pasien, ruang poli, dan ruang perawatan psikiatri.
Menurut Wamenag, jemaah yang dirawat di ruang perawatan psikiatri karena bermasalah dengan adaptasi sosial. Hal ini dipicu oleh latar belakang jemaah yang berbeda-beda sehingga sulit untuk masuk ke kelompoknya. Akibatnya ini menjadi beban mereka dan mengganggu psikologis mereka. "Menurut informasi dari dokter ini masih bisa ditangani. Insya Allah (mereka) bisa melanjutkan ibadah hajinya," ujarnya.
Baca juga : KKHI Makkah Siapkan 4 Tim Nakes saat Puncak Haji
Anggota delegasi Amirul Haj lainnya, Alissa Wahid berdasarkan pantauannya mengatakan pelayanan kesehatan dan fasilitas yang ada di KKHI sudah cukup baik. Dia mengatakan berdasarkan laporan dari pengelola KKHI kualitas kesehatan jemaah haji pada tahun ini memang lebih baik dari tahun lalu meskipun jumlah jemaah berisiko tinggi (risti) masih tetap tinggi. Namun itu bisa teratasi dengan kesiapan yang lebih baik dari Kementerian Kesehatan dan pencegahan yang dimulai dari kelompok terbang (kloter).
"Ada respons yang cepat. Dokter dan nakes (tenaga kesehatan) lebih siap memberikan screening yang berpotensi memicu gangguan kesehatan, dan lebih cepat diberikan intervensi di sana sehingga tidak terlalu parah di KKHI," ujarnya.
Berdasarkan data KKHI, per Senin (10/6), jemaah haji yang masih dirawat di Mekah berjumlah 144 orang dan di Madinah 6 orang. Sementara itu, jemaah haji yang wafat sampai saat ini berjumlah 69 orang sementara pada tahun lalu 107 orang.
Terkait jemaah yang sakit ini, dr Marhaendro mengatakan kalau memang jemaahnya bisa digerakkan ke mina dengan kondisi apapun bisa diikutkan dalam safari wukuf. "Prosesnya dari sini (KKHI Mekah) berangkat jam 10. Sampai di Arafah masuk waktu zuhur dan mereka salat zuhur dan ashar. Kemudian ada khutbah wukuf dan setelah itu mereka kembali ke sini lagi (KKHI) dan melanjutkan perawatan dan kita awali lagi," jelasnya.
Sedangkan untuk melontar jumrah, dr Marhaendro mengatakan nanti akan dibadalkan oleh petugas haji. (P-5)
Fasilitas yang tersedia di klinik KKHI antara lain rawat inap pelayanan HCU sebanyak 8 unit tempat tidur, pelayanan psikiatri 8 tempat tidur, dan rawat inap 18 tempat tidur
KLINIK Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekah akan menyiapkan 15-16 bus untuk dipakai safari wukuf jemaah haji yang sakit. Bus-bus tersebut mampu menampung lebih dari 200 jemaah.
Politisi F-Golkar ini menyatakan agar jika makin banyak Jemaah haji lansia, maka makin dibutuhkan banyak tenaga dokter yang memadai.
Kematian jemaah pada penyelenggaraan haji tahun ini melaju cukup kencang. Dalam sepekan terakhir, rata-rata jemaah yang wafat tiap harinya di atas 16 orang.
Berdasarkan data KKHI daerah kerja (daker) Madinah hingga Selasa (14/5) pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS), total sudah ada 26 orang calon jemaah haji yang mendapat perawatan
Klinik ini untuk situasi emergency dan observasi. Jika nanti bekepanjangan nanti akan dirujuk ke rumah sakit.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved