Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KLINIK Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menegaskan jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapatkan penanganan yang layak. Penegasan itu disampaikan menanggapi viralnya video sejumlah jenazah jemaah haji yang telantar di jalanan Mekah.
"Selama ini dari laporan tenaga kesehatan yang ada di lapangan, jemaah yang sakit yang kemudian ditemui atau pun pingsan selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang terdekat," kata Kabid Kesehatan Haji Kemenkes Dokter Indro Murwoko saat ditemui di KKHI, Mekah, Kamis (20/6).
Sejauh ini, kata Indro, pihaknya tidak mendapatkan laporan jenazah jemaah haji Indonesia yang telantar. "Kalau diberitakan hanya ditutupi kain ihram gitu ya, itu kita tidak mendapatkan laporan-laporan itu," katanya.
Baca juga : Kebijakan Murur Berhasil Cegah Banyak Korban
Indro menegaskan semua jemaah haji Indonesia baik sakit atau wafat yang ditemui oleh petugas kesehatan dipastikan ditangani sesuai prosedur.
"Semua yang ditemui oleh tenaga kesehatan Insya Allah dilakukan tindakan medis dan kalau membutuhkan tindakan yang lebih lagi maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik di Pos Kesehatan Arafah Mina maupun di Rumah Sakit Arab Saudi yang ada di sekitar situ," ucapnya.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan video yang beredar itu tidak terjadi pada jenazah jemaah haji Indonesia. "Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita," katanya.
Baca juga : Mulai Keluhkan Sesak Nafas, Jemaah Haji Diimbau Banyak Minum
Menurutnya, petugas haji selalu siap membantu dan mengevakuasi jemaah yang membutuhkan bantuan. "Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani," kata Hilman.
40 Jemaah Wafat
Indro mengatakan jemaah wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu (19/6) pukul 16.00 WAS mencapai 40 dengan perincian 11 di Arafah dan 29 di Mina. Jemaah tersebut wafat di tenda, di Poskes, di Arafah dan Mina, di Jamarot dan Rumah Sakit Arab Saudi.
Baca juga : Nasib Jemaah Haji yang Dirawat di Arab Saudi, 26 Wafat dan 8 Diizinkan Pulang
"Sebagian besar tentu saja ada yang jantung, ada yang karena penyakit stroke kemudian, kemudian ada yang karena dehidrasi, jadi bermacam-macam. Tapi memang itu relevan dengan penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya sejak di tanah air," jelasnya.
Jemaah haji yang wafat akan dibuatkan certificate of death (COD) dari tim kesehatan. Setelah semua dokumen siap, jenazah akan diserahkan ke pihak Arab Saudi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman. Semua jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dimakamkan di sini.
"Jadi kalau kesehatan kewenangannya hanya di membuat sertifikat kematian, serta keterangan kematian," katanya. (P-5)
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Ada 295 jemaah haji dibadalkan lantaran tidak mampu melanjutkan ibadah hajinya karena sakit atau wafat pada musim haji tahun ini.
kebijakan murur berhasil menekan jumlah jemaah yang sakit atau pun angka kematian akibat serangan gelombang panas yang melanda kawasan Mekah dan sekitarnya selama prosesi puncak haji.
KKHI Makkah sendiri mencatat ada 57 jemaah haji yang saat ini masih dirawat inap karena 3 penyakit dominan. Yaitu pneumonia, dispepsia atau keluhan lambung dan demensia.
SEORANG jemaah haji asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Daimah binti Suwaryo meninggal di Tanah Suci dinyatakan meninggal setelah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah
KEMENTERIAN Agama menegaskan jemaah haji reguler asal Indonesia yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mendapatkan asuransi jiwa.
Kementerian Agama, mencatat, sampai hari ini, Minggu (7/7/2024), ada 394 jemaah wafat, terdiri atas 376 jemaah haji reguler dan 18 jemaah haji khusus.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten KH Hamdi Ma'ani Rusydi meninggal dunia di Jeddah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved