Headline

Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.

Fokus

Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.

Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih

Ihfa Firdausya
09/6/2024 14:45
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Aktivitas ikan whale shark (hiu paus) di Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua Barat, (18/01/2015).(MI/SUMARYANTO BRONTO)

INDIVIDU hiu paus baru ditemukan di area Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC), Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Dengan tambahan tersebut, jumlah hiu paus yang terdata di TNTC kini mencapai 203 individu.

Temuan ini merupakan hasil monitoring PT Pertamina International Shipping (PIS) bersama Pertamina Foundation dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilakukan sejak November 2023 di Whale Shark Center (WSC) Kwatisore. Temuan ini sekaligus menjadi hadiah spesial untuk keberlanjutan hayati di lautan yang bertepatan dengan momen World Ocean Day (Hari Laut Internasional) pada 8 Juni ini.

"Dari hasil monitoring diperoleh individu-individu baru hiu paus di kawasan TNTC sehingga jumlah populasinya meningkat. Tentu ini merupakan kabar gembira dari upaya baik yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir," ujar Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus dalam keterangannya, Minggu (9/6).

Baca juga : Dua Korban Penembakan Papua Dievakuasi dari Paniai ke Nabire

Kolaborasi pengelolaan Whale Shark Center bersama dengan KLHK bertujuan mendukung keberlanjutan ekosistem laut, peningkatan literasi, kesejahteraan masyarakat pesisir. Ini mencakup beberapa program, di antaranya konservasi dan tagging hiu paus, Pertamina Ocean Warrior (endangered species monitoring), pelatihan diving, dan Desa Energi Berdikari.

Program konservasi hiu paus ini diawali dengan kegiatan pemantauan populasi hiu paus di TNTC. Pemantauan ada yang bersifat langsung yaitu pencatatan kemunculan hiu paus oleh masyarakat. Ada juga pemantauan tidak langsung dengan menggunakan alat bantu seperti kamera bawah air (metode Photo-ID), penanda Radio Frequency Identification (RFID) dan penanda Pop-Up Satellite Archival Tag (PSAT).

Pemantauan ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang aspek biologis, ekologis, dan perilaku hiu paus sehingga program dapat berjalan efektif dan populasi fauna dapat meningkat. Selain monitoring, upaya konservasi di TNTC juga dilanjutkan dengan proses tagging hiu-hiu paus untuk merekam dan mengolah data prilaku hiu paus. 

Salah satu pemanfaatan data itu ialah mempelajari rute migrasi hiu paus di area perairan Papua. "Data tersebut akan kami sesuaikan dengan jalur area pelayaran kapal kapal PIS di Papua sehingga kapal PIS bisa berlayar di rute-rute yang tidak akan mengganggu jalur hiu paus tersebut. Harapannya ke depan, data ini juga bisa diakses oleh kapal-kapal lain untuk sama-sama menjaga ekosistem kelautan kita," tambah Aryomekka.

Berdasarkan laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu paus merupakan salah satu hewan yang masuk ke dalam daftar merah terancam punah sejak 2016. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya