Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS LIA melakukan studi banding ke Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (21/5), dan membahas pengembangan kurikulum Program Studi Informatika, Sistem Informasi, Bisnis Digital dan Desain Komunikasi Visual yang akan dikhususkan pada bidang kecerdasan buatan (Artficial Intelligence).
Bertempat di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, delegasi Universitas LIA, yang dipimpin oleh Rektor Siti Yulidhar Harunasari, mendapatkan pendampingan langsung dari para guru besar ITB, yakni Prof Budi Raharjo, Prof Bambang Riyanto, dan Prof Suhono Harso Supangkat, yang merupakan ahli di bidang kecerdasan buatan (AI) dan information security.
Diskusi ini juga dihadiri Muhammad Arief Hidajat, perwakilan dunia industri, alumni ITB sekaligus dosen praktisi Universitas LIA yang merupakan pakar di bidang telekomunikasi dan IT.
Baca juga : Universitas LIA dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Perkuat Sinergi Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, para koordinator program studi dan dosen Universitas LIA, mendapatkan bimbingan intensif terkait pengembangan kurikulum yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini.
Siti Yulidhar Harunasari menegaskan, "Kegiatan studi banding ini adalah langkah strategis UL untuk memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Benchmarking kepada ITB akan memberikan perspektif baru tentang best practice pendidikan teknologi informasi, mulai dari proses pembelajaran hingga ke output kurikulumnya.”
Prof Budi Raharjo, dalam diskusi tersebut, menambahkan, "Kurikulum yang dikembangkan Universitas LIA sudah on the right track. AI hingga saat ini akan menjadi pengetahuan yang tidak akan pernah usang. Penambahan edge computing di samping cloud computing yang menjadi keutamaan juga akan melengkapi kompetensi lulusan."
Baca juga : Dunia Kerja, MBKM, IKU, dan Implikasi Kurikulum
Budi juga mengingatkan hasil survei menunjukkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing selama ini merupakan kekurangan nomor satu bagi SDM Indonesia.
Oleh karena itu, kompetensi tambahan seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang yang menjadi ciri khusus lulusan UL yang memang sejak lama dikenal dengan kekuatannya di bidang bahasa akan menjadi nilai tambah.
Budi pun sangat mendorong pelibatan dunia industri dalam pengembangan kurikulum UL sebagaimana yang dilakukan UL selama ini.
Baca juga : Hadapi Era Industri 4.0, Pendidikan Berbasis STEAM Cetak Lulusan Siap Kerja
Sejalan dengan Budi, Prof Bambang Riyanto juga memberikan respon positifnya terhadap kompetensi UI/UX dan AI yang diintegrasikan dalam kurikulum Prodi Bisnis Digital dan DKV.
Kemampuan penggunaan AI dalam desain dan proses bisnis akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi kompetensi lulusan.
Melalui benchmarking di bidang kurikulum ini, diharapkan Universitas LIA dapat memperkuat posisinya sebagai kampus swasta di Jakarta yang selalu berinovasi dan berkomitmen pada peningkatan mutu pendidikan.
Universitas LIA, yang mengusung konsep Langtechpreneur, akan mencetak lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan teknologi, memiliki jiwa kewirausahaan, dan siap menghadapi persaingan global dengan kemampuan komunikasi bisnisnya. (RO/Z-1)
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Nantinya dosen dan mahasiswa akan mengunjungi Management and Science University (MSU), salah satu universitas di Malaysia yang memiliki nuansa modern dan digital.
BINUS SCHOOL Serpong kembali mencetak prestasi dengan 75% lulusannya diterima di universitas top dunia.
Universitas LIA dan Tohoku University Gelar Konferensi Internasional Dorong Inovasi Pendidikan Bahasa dan Teknologi
Universitas LIA juga merencanakan kegiatan kolaborasi dengan universitas internasional di Sendai bersama Tohoku University pada bulan November mendatang,
Universitas LIA (UL) dan Kanda University of International Studies (KUIS) dari Jepang, resmi mengumumkan pembukaan UL-KUIS Japan Center, Kamis (29/2)
Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang bahasa asing dan teknologi, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja,
Universitas LIA telah menjalin kerja sama strategis dalam bidang internship dan peluang kerja internasional yang menjanjikan dengan pejabat pemerintahan Provinsi Oita, Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved