Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETIAP tahun, jutaan jemaah haji dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Selain mempersiapkan diri secara spiritual, penting juga bagi para jemaah untuk memahami risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama perjalanan dan tinggal di Makkah dan Madinah.
Artikel ini akan mengulas mengenai beberapa penyakit yang harus diwaspadai para jemaah haji. Sehingga, jemaah haji bisa fokus beribadah dan sampai di tanah air dengan selamat.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai oleh jemaah haji:
Baca juga : Jemaah Haji, Waspadai Penyakit ISPA!
Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD merupakan salah satu penyakit yang sering ditemui pada musim haji di Arab Saudi. Penularan terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Pemakaian pakaian yang menutupi tubuh dengan baik dan menggunakan obat anti nyamuk dapat membantu mencegah penyakit ini.
Meningitis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat menyebar melalui kontak langsung atau udara, dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Jemaah haji disarankan untuk melakukan vaksinasi meningitis sebelum berangkat dan menjaga kebersihan diri.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA termasuk dalam penyakit yang sering ditemui selama musim haji. Virus influenza dan bakteri penyebab pneumonia dapat menyebar dengan cepat di antara jemaah yang tinggal dalam kerumunan besar. Penggunaan masker dan mencuci tangan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penularan ISPA.
Baca juga : Tips Mencegah Penyebaran Infeksi, Ini yang Harus Dilakukan oleh Anak dan Orangtua
Dehidrasi
Kondisi cuaca panas dan kelelahan fisik selama ibadah haji dapat menyebabkan dehidrasi. Jemaah haji disarankan untuk minum air secukupnya, terutama saat berada di bawah sinar matahari langsung, dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.
Penyakit Mata
Infeksi mata, seperti konjungtivitis atau mata merah, dapat menyebar dengan mudah di antara jemaah haji karena kontak langsung atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Menggunakan kacamata hitam dan menghindari kontak langsung dengan tangan yang kotor dapat membantu mencegah infeksi mata.
Memahami risiko kesehatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu para jemaah haji menjalani ibadah mereka dengan aman dan nyaman. (Z-10)
Sumber:
Hingga hari keempat pemulangan jemah haji nasional, dua kelompok terbang (Kloter) jemaah haji asal Riau telah tiba di tanah air dan mendarat di Pekanbaru.
Kemenag meminta jemaah haji yang mengalami sakit saat tiba di Tanah Air untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
BP Haji menegaskan bahwa wacana pemotongan kuota haji Indonesia 2026 batal dilakukan.
PEMERINTAH Arab Saudi disebut berencana mengurangi kuota haji Indonesia hingga 50 persen di tahun 2026. Meskipun belum ada kepastian, kabar tersebut tentu menimbulkan rasa khawatir.
KEPALA BP Haji, Mochammad Irfan Yusuf, mengatakan pemerintah Arab Saudi berencana mengurangi kuota haji Indonesia hingga 50 persen pada pelaksanaan ibadah haji 2026.
Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menyebut, ada wacana pengurangan kuota haji Indonesia hingga mencapai 50 persen dari total yang diberikan di haji 2025.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved