Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETIAP tahun, jutaan jemaah haji dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Selain mempersiapkan diri secara spiritual, penting juga bagi para jemaah untuk memahami risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama perjalanan dan tinggal di Makkah dan Madinah.
Artikel ini akan mengulas mengenai beberapa penyakit yang harus diwaspadai para jemaah haji. Sehingga, jemaah haji bisa fokus beribadah dan sampai di tanah air dengan selamat.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai oleh jemaah haji:
Baca juga : Jemaah Haji, Waspadai Penyakit ISPA!
Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD merupakan salah satu penyakit yang sering ditemui pada musim haji di Arab Saudi. Penularan terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Pemakaian pakaian yang menutupi tubuh dengan baik dan menggunakan obat anti nyamuk dapat membantu mencegah penyakit ini.
Meningitis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat menyebar melalui kontak langsung atau udara, dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Jemaah haji disarankan untuk melakukan vaksinasi meningitis sebelum berangkat dan menjaga kebersihan diri.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA termasuk dalam penyakit yang sering ditemui selama musim haji. Virus influenza dan bakteri penyebab pneumonia dapat menyebar dengan cepat di antara jemaah yang tinggal dalam kerumunan besar. Penggunaan masker dan mencuci tangan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penularan ISPA.
Baca juga : Tips Mencegah Penyebaran Infeksi, Ini yang Harus Dilakukan oleh Anak dan Orangtua
Dehidrasi
Kondisi cuaca panas dan kelelahan fisik selama ibadah haji dapat menyebabkan dehidrasi. Jemaah haji disarankan untuk minum air secukupnya, terutama saat berada di bawah sinar matahari langsung, dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.
Penyakit Mata
Infeksi mata, seperti konjungtivitis atau mata merah, dapat menyebar dengan mudah di antara jemaah haji karena kontak langsung atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Menggunakan kacamata hitam dan menghindari kontak langsung dengan tangan yang kotor dapat membantu mencegah infeksi mata.
Memahami risiko kesehatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu para jemaah haji menjalani ibadah mereka dengan aman dan nyaman. (Z-10)
Sumber:
KETUA Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menyampaikan apresiasi atas komitmen dan keseriusan Presiden Prabowo untuk mewujudkan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin mengungkapkan sejumlah catatan dan persoalan dari Tim Pengawas (Timwas) DPD terkait penyelenggaraan ibadah haji 2025.
WAKIL Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Mashat menyampaikan apresiasi atas sukses penyelenggaraan haji 2025 saat mengunjungi PPIH Daker Mekah.
PT Pos Indonesia (PosIND) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerja sama strategis guna memperkuat layanan logistik haji dan umrah.
TIM Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendukung proses hukum apabila ditemukan unsur pidana pada penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.
Pada Tahun 1446 H/2025 M ini, ada sebanyak 203.149 jemaah haji reguler asal Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci. Mereka terbagi ke dalam 502 kelompok terbang (kloter).
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved