Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DALAM rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), PT East-West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar kegiatan “Urban Farming Goes to School” untuk memberikan pengalaman mudahnya bercocok tanam bagi generasi masa depan bangsa, sekaligus mengedukasi tentang pentingnya konsumsi sayuran bagi kesehatan.
Sebagai produsen benih hortikultura dengan merek “Cap Panah Merah”, Ewindo menggelar aktivitas ini dengan menggandeng SMP Negeri 4 Curug, Tangerang. Acara yang diselenggarakan di SMPN 4 Curug ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Curug Purwaningsih, MPd dan Corporate Relations & Communication Manager Ewindo Baskoro Adiwiyono.
"Aktivitas bertani sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, dan di mana saja. Ewindo senang bisa menggandeng SMPN 4 Curug sebagai sekolah berkarakter yang memang memiliki keunikan tersendiri, yaitu menjadikan kegiatan cocok tanam sebagai turunan dari salah satu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)," ujar Baskoro.
Baca juga : Sekolah Ditutup Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Perlebar Kesenjangan Pembelajaran di Seluruh Dunia
"Aktivitas menanam kembang kol di kawasan perkotaan (urban farming) seperti yang kami lakukan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan, dimulai dari lingkungan tempat belajar dan tinggal mereka masing-masing. Tanaman produktif yang dipilih pun juga merupakan bagian dari upaya edukasi akan pentingnya konsumsi sayuran bagi kesehatan, karena kembang kol memiliki kandungan antioksidan dan juga memenuhi kebutuhan serat,“ ujar Baskoro lagi.
Bercocok tanam merupakan kegiatan yang menuntut gerak tubuh yang aktif. Upaya edukasi budi daya, menyemai dan pindah tanam tanaman kembang kol yang dilakukan bersama-sama hari ini, di mana generasi muda berkesempatan eksplorasi secara langsung asiknya bercocok tanam, sejalan dengan tema yang diusung pada Hari Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun ini, yaitu “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Antusias menyambut kegiatan edukasi cocok tanam bagi para siswanya, Purwaningsih mengatakan, “Sebagai sekolah peraih penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi Banten, SMPN 4 Curug sangat senang dengan adanya kolaborasi dari pihak industri dalam mengedukasi siswa-siswi kami akan pentingnya mengelola lingkungan hidup. Kegiatan ini juga sangat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dengan adanya proses belajar mengajar luar ruang dalam bentuk projek yang menyenangkan dan sifatnya berkesinambungan seperti ini. Aktivitas menanam benih bersama yang diinisiasi oleh Ewindo ini tidak hanya mengasah keterampilan, namun juga melatih berbagai kualitas yang bermanfaat bagi para peserta didik, seperti ketelitian, kesabaran, dan berani kotor-kotoran demi membantu menjaga kelestarian lingkungan.”
Baca juga : Orangtua Pelaku Penembakan di Sekolah AS Divonis 10-15 Tahun Penjara
Sekitar 760 siswa-siswi SMPN 4 Curug ikut serta dalam kegiatan “Urban Farming Goes to School” kali ini. Benih kembang kol yang telah ditanam hari ini dibawa pulang oleh setiap anak untuk ditanam di rumahnya masing-masing. Untuk mengupayakan agar benih kembang kol yang ditanam bisa tumbuh sesuai dengan harapan, Ewindo bekerja sama dengan pihak sekolah juga menyertakan booklet digital panduan ringkas budi daya kembang kol LARISSA F1, varietas kembang kol yang cocok untuk dataran rendah sehingga sesuai dengan karakteristik lahan untuk urban farming pada umumnya.
“Dengan membawa pulang benih kembang kol yang telah ditanam dalam pot, kami ingin agar setiap siswa SMPN 4 Curug bisa mengajak setiap anggota keluarganya di rumah bersenang-senang dalam aktivitas merawat tanaman bersama. Ketika saatnya tiba untuk panen, kami berharap kebahagiaan mengonsumsi sayuran yang ditanam sendiri bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga, “ tutup Baskoro.
Ewindo telah bekerja sama dengan lebih dari 17.000 petani produksi benih hingga saat ini. Melalui kerja sama tersebut, Ewindo melakukan pendampingan, transfer teknologi hingga menyerap hasil panen petani secara langsung. Dengan pola kerja sama ini petani mendapatkan jaminan atas produk pertanian yang dihasilkan.
Selain itu, Ewindo juga membina lebih dari 7 juta petani sayuran di seluruh Indonesia. Guna melayani petani sayuran di seluruh Indonesia, Ewindo telah memproduksi lebih dari 150 varietas benih unggul berkualitas dan telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. (Z-6)
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan sekolah gratis untuk sekolah swasta belum diterapkan tahun ini di Kota Cirebon.
Festival SenengMinton merupakan salah satu cara memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur.
Pihak SMP N 1 Brebes membagikan kertas antrean kepada para calon siswa baru yang datang subuh, agar mereka diutamakan terlebih dulu dalam proses pendaftaran.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penambahan 100 lokasi baru untuk Sekolah Rakyat yang akan mulai dibuka pada Agustus hingga September 2025.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved