Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
PENGAMAT Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai diperlukan trobosan baru dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan untuk menurunkan angka rokok remaja.
Trobosan tersebut bisa dari menunjukkan KTP atau pembatasan peredaran rokok, seperti penjualan minuman beralkohol.
"Jadi dibatasi peredarannya seperti miras (minuman keras). Kemudian ada layanan aduan yang bisa melaporkan anak ketika kedapatan merokok yang bisa ditindak oleh petugas sekitar," kata Trubus saat dihubungi, Minggu (28/4).
Baca juga : Ini Gejala Skoliosis yang Wajib Bunda Tahu
Petugas tersebut bisa melakukan penindakan dengan cara introgasi remaja tersebut terkait pembelian, sehingga bisa ditindaklanjuti kepada tokok terkait. Selain itu pihak sekolah juga bisa menerima laporan siswanya yang kedapatan merokok dengan memberikan hukuman peringatan, denda, hingga dikeluarkan. Sehingga ada sifatnya prefentif dan penindakan.
Selain itu ia juga menyoroti langkah pemerintah yang setengah hati mengatur konsumsi rokok di masyarakat. Menurutnya pemerintah saat dilema mengatasi produk rokok karena memberikan pemasukan cukai yang tinggi dan membuka lapangan pekerja.
"Pemerintah selama ini dapat untung dari cukai rokok dan menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga tidak ada solusi lain yang bekerja di sektor rokok," ucapnya.
Baca juga : Bunda, Yuk Waspadai Skoliosis pada Anak!
Karena yang di hulu ada pada petani tembakau. Seharusnya pemerintah melalui BRIN dapat memunculkan produk tembakau lain selain rokok yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas. Sehingga fungsi tembakau bisa termanfaatkan dan petani tembakau juga tetap diuntungkan.
Dihubungi terpisah Wakil Ketua Umum II Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mahesa Paranadipa Maikel masih menunggu aturan turunan dari Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan tersebut.
"Saya belum dapat draft RPP terakhir jadi masih menunggu," kata Mahesa.
Diketahui penelitian oleh Global Youth Tobacco (GYTS) pada 2019 lalu menunjukkan prevalensi perokok usia sekolah 13-15 tahun naik dari 18% menjadi 19%. (Z-3)
Kemenkominfo mengajukan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik pada Kemenkumham.
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) menyimpan harapan besar terhadap momentum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
HARI pemungutan suara hanya tinggal menghitung hari, sekitar 10% dari total pemilih yang menjadi kantong suara merupakan berasal dari kelompok penyandang disabilitas.
Para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) diminta untuk membuktikan kepeduliannya terhadap para pekerja dan petani tembakau di Indonesia.
Pemerintah diminta untuk mereview ulang Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved