Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Berdasarkan data statistik, prevalensi osteoporosis (pengeroposan tulang) di Indonesia, khususnya pada wanita usia 50-80 tahun, mencapai 23%. Sementara pada kelompok usia di atas 80 tahun mencapai 53%.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena osteoporosis dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan kerentanan terhadap patah tulang.
“Osteoporosis atau yang sering disebut sebagai tulang keropos, sering terjadi terutama pada perempuan menjelang tahap klinik proses penuaan,” ujar Dr. dr. Nadia Permatasari, seorang dokter yang menekuni potensi Stem Cell yang diharapkan dapat berkontribusi positif dalam pengobatan osteoporosis di masa depan.
Baca juga : Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala
Nadia mulai memberikan atensi lebih terhadap potensi stem cell pada saat menghadiri Annual Meeting International Society for Stem Cell Research (ISSCR) dengan Harvard Stem Cell Institute (HSC) sebagai co-sponsor di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Nadia memiliki harapan bahwa potensi stem cell akan memberikan kontribusi positif pada pencegahan penyakit-penyakit degeneratif yang sukar disembuhkan.
Perempuan yang menamatkan studi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Kekhususan Anti Aging Medicine di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini, juga merupakan seorang dosen pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Bogor.
"Dalam mengajar, saya selalu menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks seperti osteoporosis,” ujarnya, Senin (21/4).(M-3)
Pada perempuan penurunan kadar hormon estrogen ketika menopause jadi salah satu penyebab timbulnya osteoporosis.
Konsumsi Habbatussauda yang memiliki nama spesies Nigella sativa ini pun dapat meningkatkan kapasitas antioksidan total dalam tubuh.
Konsumsi obat-obatan golongan steroid dan beberapa jenis penyakit seperti autoimun, ginjal, hati, radang sendi, serta hipertiroid juga bisa menyebabkan osteoporosis.
NYERI pada sendi lutut dapat dialami setiap orang, tak hanya usia lanjut tetapi orang dewasa. Hal ini pun sering dikaitkan dengan osteoporosis dan osteoarthritis.
OSTEOPOROSIS atau pengeroposan tulang yang banyak dialami kaum perempuan tidak bergejala
Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunti atau silent disease. Untuk mencegahnya lakukan aktivitas olahraga selama 30 menit dan nutrisi kesehatan tulang.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved