Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANEMIA aplastik merupakan penyakit langka yang memengaruhi produksi sel darah pada sumsum tulang. Hal tersebut menyebabkan jumlah salah satu atau semua jenis sel darah merah menurun.
Apakah penyakit anemia aplastik memiliki dampak terhadap tubuh?
Anemia aplastik memberikan dampak pada tubuh berupa kekurangan sel darah. Berkurangnya sel darah yang meliputi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dapat membuat pasien mudah terinfeksi.
Baca juga : Penting Dilakukan, Tes Genetik untuk Deteksi Penyakit Langka Masih Terbatas di Indonesia
Trombosit yang rendah dapat menyebabkan perdarahan, seperti mimisan, perdarahan gusi, serta volume menstruasi yang banyak bagi perempuan.
Pasien dengan anemia aplastik akan mengalami dampak gejala umum pada tubuh seperti lemah, pusing, kesulitan berjalan, sesak napas, demam tinggi, menggigil parah, susah tidur, dan halusinasi yang kemungkinan juga dapat terjadi.
Jika penyakit anemia aplastik tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi terhadap tubuh. Komplikasi seperti Infeksi parah yang disebabkan karena leukosit yang rendah, sehingga pasien mudah terinfeksi dan sulit diobati dengan antibiotik.
Baca juga : Ini Beda Talasemia dan Anemia
Terjadinya perdarahan akibat trombosit yang rendah, sehingga dapat terjadi, bintik-bintik di kulit yang mirip dengan DBD dan BAB berdarah. Selain itu akan adanya penumpukan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis) yang disebabkan karena transfusi darah yang dilakukan berulang pada penderita anemia aplastik.
Seseorang yang menderita penyakit Anemia aplastik bisa juga disebabkan karena sebelumnya memiliki penyakit atau kondisi seperti, penyakit autoimun. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang dapat berisiko terserang anemia aplastik. Adanya kelainan genetik apabila seseorang penderita anemia aplastik memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.
Infeksi virus yang menyerang sumsum tulang juga dapat menyebabkan anemia aplastik seperti Hepatitis, Epstein-Barr, Cytomegalovirus, Parvovirus B19 (human parvovirus), dan HIV.
Selain itu, metode Radioterapi dan kemoterapi juga dapat berisiko terjadinya anemia aplastik karena menimbulkan efek samping yang dapat merusak sel-sel punca di dalam sumsum tulang.
Terakhir, Terkena paparan bahan kimia yang terjadi terus-menerus seperti pestisida, insektisida, dan benzene juga dapat menyebabkan anemia aplastik. (Z-3)
Penyakit Kawasaki adalah kondisi penyakit langka yang menyebabkan peradangan pembuluh darah, dan jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk serangan jantung.
Badan POM akan melakukan percepatan penyediaan berbagai jenis obat-obatan inovatif, khususnya untuk penyakit langka yang sangat dibutuhkan saat ini di Indonesia.
Uzziah Bowman, bayi berusia seminggu dari Inggris, lahir dengan epidermolysis bullosa (EB), penyakit kulit langka yang membuat kulitnya rapuh dan mudah melepuh.
Survivor 7+ syndrome juga mengalami global developmental delay (GDD) atau keterlambatan perkembangan umum pada anak.
Diagnosis dan tata laksana penyakit langka masih tertinggal jika dibandingkan dengan penyakit lain yang prevalensinya lebih tinggi.
Mukosa atau kulit halus itu mudah sekali mengalami lepuh atau lecet dengan trauma mekanik yang sedikit saja, misalnya gesekan yang panas.
Kesehatan tubuh kita sangat bergantung pada asupan nutrisi yang memadai, termasuk vitamin yang berperan penting dalam berbagai fungsi vital.
Sel punca dapat disimpan tanpa batas waktu jika penyimpanan dilakukan benar dan dapat digunakan kapan pun dibutuhkan.
Berikut daftar sumber makanan yang dalam batas tertentu dapat membantu meningkatkan trombosit.
Seseorang yang menderita anemia perlu mengingat faktor inhibitor dan enhancer untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut. Apa itu?
Talasemia disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hemoglobin yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved