Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORANGTUA yang merawat anak-anak di bawah usia lima tahun perlu berhati-hati dengan penyakit kawasaki yang berpotensi menyerang anak. Penyakit Kawasaki adalah kondisi penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, dan jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk serangan jantung.
Dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, penyakit kawasaki pertama kali ditemukan Dr. Tomisaku Kawasaki di Jepang pada tahun 1967. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Gejalanya meliputi demam yang berlangsung lebih dari lima hari, ruam pada kulit, pembengkakan tangan dan kaki, bibir kering dan pecah-pecah, mata merah tanpa adanya keluarnya cairan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
“Penyakit Kawasaki seringkali dapat menimbulkan komplikasi berupa aneurisma arteri koroner, yang merupakan pembesaran abnormal pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Ini menyebabkan risiko serangan jantung pada anak-anak yang masih sangat muda,” demikian dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, Jumat (28/3).
Terkait dengan hal itu, salah satu yang memiliki peran kunci dalam mengatasi penyakit kawasaki pada anak ialah vitamin D. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Turkish Archives of Pediatrics, tim peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan penyakit Kawasaki pada anak-anak yang terinfeksi covid-19.
“Penelitian ini mengungkapkan bahwa vitamin D tidak hanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memiliki peran kunci dalam modulasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan peradangan berlebih,” jelasnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan sistematis untuk mengevaluasi data dari berbagai studi mengenai kadar vitamin D pada pasien anak dengan penyakit Kawasaki, terutama selama pandemi covid-19.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki memiliki kadar vitamin D yang rendah. Vitamin D diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, dan kekurangannya dapat memicu respons inflamasi yang berlebihan, yang sering kali terjadi pada kasus Kawasaki yang parah.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan penyakit Kawasaki yang memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah lebih rentan mengalami komplikasi, seperti lesi arteri koroner. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengatur sistem imun dan meredam peradangan dengan menekan aktivitas sel T dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, seperti TNF-α. Dengan demikian, vitamin D dapat berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi penyakit Kawasaki pada anak.
Pemberian suplemen vitamin D secara teratur dapat membantu meningkatkan hasil klinis dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih rinci bagaimana vitamin D dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien Kawasaki dan covid-19.
Bagi para orang tua, menjaga asupan vitamin D anak melalui makanan bergizi seperti ikan berlemak, telur, atau suplemen yang disarankan dokter, sangat dianjurkan. Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup juga dapat membantu produksi vitamin D alami di dalam tubuh.
Dengan meningkatnya pemahaman tentang manfaat vitamin D dalam modulasi sistem kekebalan tubuh, harapannya adalah bahwa terapi dengan vitamin D dapat menjadi bagian penting dari pengobatan penyakit Kawasaki dan covid-19 pada masa depan. (H-3)
Penyakit Kawasaki adalah peradangan pembuluh darah yang umumnya menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan dapat berkembang menjadi penyakit jantung jika tidak ditangani.
Penyakit kawasaki merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner pada jantung.
Penyakit Kawasaki, yang juga dikenal sebagai sindrom Kawasaki, adalah penyakit peradangan yang mempengaruhi pembuluh darah kecil pada tubuh, terutama pada balita.
Sindrom langka ini jarang terjadi, namun merebak selama pandemi covid-19.
Sindrom langka berupa multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) dan Kawasaki muncul dua sampai empat minggu setelah anak terinfeksi virus korona di Amerika Serikat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut menyuarakan komitmen bersama untuk pemerataan akses kesehatan pada anak.
Kesehatan anak adalah fondasi bagi masa depan yang cerah. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa selama anak tampak sehat, pemeriksaan rutin tidaklah perlu.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
CEK Kesehatan Gratis (CKG) pada siswa dilaksanakan pada hari pertama sekolah Senin (14/7) yang diawali di Sekolah Rakyat. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan berbagai masalah kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved