Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kanker Langka yang Dikira Asam Lambung

M Iqbal Al Machmudi
01/7/2025 15:45
Kanker Langka yang Dikira Asam Lambung
ilustrasi(freepik)

LINITIS plastica jarang terdengar di telinga masyarakat awam. Hal itu karena penyakit ini merupakan kanker lambung yang masih tergolong jinak namun dalam kategori langka. 

Kondisi langka tersebut karena memiliki karakteristik khusus yakni lambung menebal secara makroskopis, dengan bukti ulserasi mukosa yang tidak konsisten; secara patologis, menunjukkan hipertrofi submukosa yang menonjol karena peningkatan jaringan ikat dan hipertrofi otot yang menonjol. Oleh karena itu, sering kali penderita mengira kondisi tersebut karena asam lambung.

BerdasarkanWorld Journal of Surgical Oncology pemilihan istilah linitis karena adanya pita jaringan filamen yang tidak teratur di submukosa yang hipertrofik, menyerupai serat linen. Secara klinis, penyakit ini tidak dapat dihindari berakibat fatal tanpa pengobatan.

Gejala yang ditimbulkan dari kanker langka ini juga terjadi ketika penyakit sudah menyebar seperti disepsia, muntah, sulit menelan, sakit perut, ada benjolan di area ulu hati, kehilangan nafsu makan hingga berat badan menurun, mudah lelah, dan feses yang berwarna gelap.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan melalui cek darah, CT Scan, MRI, hingga laparoskopi. Pengobatannya pun melalui pembedahan lambung atau jalani kemoterapi.  Namun perlu konsultasi lebih dalam dengan dokter terkait. 

Sementara itu, berdasarkan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) asam lambung atau Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan suatu kondisi naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan atau esofagus. Apabila asam lambung ini meningkat, maka bisa saja asam lambung akan naik ke kerongkongan, hal ini berdampak pada timbulnya rasa nyeri atau panas di ulu hati.(H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik