Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI tengah bulan Ramadan, MudaBerdaya kembali menggelar acara bertajuk Bernalar Berdaya, sebuah roadshow edukatif yang berfokus pada pengembangan nalar dan logika bagi para siswa sekolah. Kali ini Bernalar Berdaya diadakan di SMAN 22 Jakarta Timur.
Dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang merupakan perwakilan murid dan guru, acara diawali dengan pembukaan dari Co-Founder MudaBerdaya, Ryan Batchin. Di awal acara, Ryan memperkenalkan visi MudaBerdaya dalam memberdayakan anak muda Indonesia melalui pemberdayaan berbasis komunitas.
Ryan juga menjelaskan mengenai bagaimana organisasi sekolah dapat bergabung dengan Komunitas Sekolah Kampus Berdaya untuk dapat mengakses berbagai macam benefit untuk organisasi di sekolah.
Baca juga : OlympicAD Forum Sekolah Muhammadiyah se-Indonesia Rekatkan Silaturahmi dan Tingkatkan Prestasi
Di kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMAN 22 Jakarta, Yunita Zana, juga menyampaikan pentingnya setiap siswa untuk berperan aktif, berdaya, dan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045. Yunita berharap kegiatan “Bernalar Berdaya” dapat memotivasi siswa-siswi SMAN 22 untuk meraih kesuksesan.
Selanjutnya, sesi Teras Literasi yang merupakan sesi utama dari acara Bernalar Berdaya dimulai oleh Livi Louisa, perwakilan siswi SMAN 22, mengangkat tema "Aku Berbeda dan Itu Gapapa”. Livi mengajak para siswa untuk selalu bangga terhadap keunikan diri tanpa merasa rendah diri, insecure, serta selalu membandingkan diri dengan orang lain.
Founder Neo Historia, Daniel Limantara, melanjutkan sesi Teras Literasi dengan membahas mengenai pendekatan dalam belajar ilmu sejarah. Selama ini selalu ada anggapan bahwa guru terbaik adalah pengalaman sendiri. Tetapi menurut Daniel Limantara guru yang paling baik adalah belajar dari pengalaman orang lain.
Baca juga : Asfera 2024 Wadah Mengasah Bakat Para Siswa
Pada dasarnya belajar sejarah itu adalah belajar dari pengalaman orang lain. Daniel juga mendorong siswa untuk belajar dari masa lalu guna menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Sesi selanjutnya dibagikan oleh Luki Indra Malik, membahas mengenai peran Gen Z dalam masa depan Indonesia. Pembahasan dibuka dengan mengemukakan beberapa stigma yang ditemukan di GenZ. Menurut Luki yang merupakan perwakilan dari media Opini.id, terkadang hal yang bersifat stigma di Gen Z tersebut memang harus dilalui sebagai bagian dari fase hidup. Tetapi sebagai Gen Z jangan sampai terjebak dengan stigma tersebut dan harus dapat mengenali dan memaksimalkan potensi diri karena Gen Z merupakan masa depan bangsa.
Ahmad Khotib Syahroni dari Harian Kompas, menutup sesi Teras Literasi dengan pembahasan mengenai bagaimana menyelami strategi komunikasi di media. Roni memberikan wawasan tentang strategi komunikasi dan marketing di dunia media, berbagi pengalaman kepada siswa mengenai bagaimana pentingnya komunikasi efektif dan kreatif di dalam era digital.
Baca juga : Polisi Koordinasi dengan TMII Usut Dugaan Acara HTI
Acara yang berlangsung sekitar 2 jam ini diakhiri dengan sesi berfoto bersama antara pihak sekolah, MudaBerdaya dan para pembicara. Diharapkan dengan adanya Bernalar Berdaya, bisa menjadi sebuah gerakan yang menebarkan kebaikan serta semangat bernalar sehat dan kritis di kalangan anak sekolah.
Sebagai informasi, Bernalar Berdaya adalah sebuah program perjalanan narasi akal pemikiran, nalar, dan logika yang diadakan oleh MudaBerdaya setiap bulannya di sekolah-sekolah. Dengan menghadirkan pembicara yang relevan dan memiliki kapabilitas di bidangnya masing-masing, acara ini menampilkan narasi gagasan yang dapat membuka pola pikir serta wawasan untuk anak muda agar dapat bersikap kritis serta memiliki nalar yang sehat untuk menciptakan anak muda Indonesia yang berdaya sejak muda.
(Z-9)
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Gemas memiliki misi menjadi organisasi yang mampu menciptakan keharmonisan antara sesama anak bangsa
Kepala Negara menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan melakukan tindakan intervensi apa pun terhadap PSSI maupun pergantian kepemimpinan di tubuh federasi sepak bola Tanah Air.
"Tanggal 19 (Maret) nanti ada sarasehan sama asprov-asprov. Karena di bawah asprov itu ada yang namanya pembinaan, apakah Piala Soeratin, Piala Pertiwi, semua nanti supaya jelas."
Masalah yang digugat ialah nama yang sama dengan Pajero Owners Community yang telah dimiliki kliennya sejak awal
DIANA Dewi akhirnya terpilih menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta periode 2019-2014
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Demi menyukseskan Indonesia Emas 2045, bonus demografi harus diantisipasi dengan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas.
Jabar bisa menjadi aktor terpenting menuju Indonesia Emas 2045 dengan memaksimalkan SDM yang dimiliki
Ilham Akbar Habibie, silaturahmi ke kantor Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta Selatan, Kamis (18/7).
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengatakan perlu persiapan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
PERDANA Menteri Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok Li Qiang telah tiba di Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bersama negara-negara ASEAN di Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved