Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Kesehatan menyatakan bahwa saat ini tingkat kecukupan tempat tidur di rumah sakit dengan kasus demam berdarah yang tinggi mengalami peningkatan. Namun demikian, jumlahnya dikatakan masih terpantau aman.
"Saat ini tingkat kecukupan tempat tidur di rumah sakit di beberapa kabupaten/kota yang kasus DBD tinggi terpantau ada peningkatan tetapi masih dalam taraf bisa menampung penderita DBD," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi kepada Media Indonesia, Selasa (2/4).
Saat ini hal yang perlu diwaspadai ialah gejala dan tanda DBD tidak seperti dulu lagi alias manifestasinya bisa bermacam-macam.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa virus dengue atau penyakit DBD yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti cukup unik dan terbagi menjadi empat serotypes (jenis) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang yang sebelumnya terkena DBD oleh salah satu serotypes mungkin sudah mendapat kekebalan atau imunitas, tetapi ketika terjangkit virus DBD serotypes yang lain akan mengalami gejala DBD kembali.
Baca juga : Kasus DBD Naik Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu
Bahkan jika imunitasnya menurun, gejala akan lebih berat dari sebelumnya. Imran menekankan bahwa risiko inilah yang perlu dimitigasi dan membutuhkan pemberian vaksinasi, meskipun saat ini masih berbayar.
"Ini yang perlu kita mitigasi tentang perlunya cek antigen NS1 sebagai marker infeksi virus dengue pada tubuh. Memang vaksinnya belum program (vaksinasi nasional), jadi masih bayar sendiri," ujar Imran.
Ke depan, dia tidak menampik bahwa nanti vaksinasi DBD dapat masuk program vaksinasi nasional, tentu dengan beberapa syarat yang berlaku. "Kemungkinan tetap ada (vaksin DBD jadi program vaksinasi nasional), tetapi disesuaikan prioritas," tuturnya.
Selain itu, Imran meminta masyarakat tetap melakukan langkah preventif dengan memperkuat pemberantasan sarang nyamuk, memperkuat gerakan 3 M, dan juru pantau jentik setiap rumah. Masyarakat juga diharapkan mampu memperluas lokasi intervensi teknologi nyamuk berWolbachia dan paling penting melakukan peningkatan daya tahan tubuh serta terakhir melakukan vaksinasi dengue. (Z-2)
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Sebelum dioleskan, minyak cengkeh harus diencerkan terlebih dahulu agar dapat terserap kulit dan mencegah efek gatal dan alergi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus dirawat karenanya.
Melihat data grafik yang ada, kasus DBD sudah mulai melandai. Tidak terjadi pergerakan kasus secara cepat.
Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati menegaskan terkait perkembangan DBD di Kota Bekasi fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD.
Pengasapan dilakukan dalam upaya mengantisipasi dan pencegahana penyebaran Demam Berdarah Dengue
Bahan alami untuk mengusir nyamuk seperti bunga lavender, serai hingga tea tree oil
Sejak Januari hingga saat ini sudah 281 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
STOK darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) menipis. Jika biasanya persediaan mencapai 500 labu/ hari, sekarang hanya tersedia setengahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved