Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH belum belum menjadikan vaksinasi penyakit dengue (DBD) sebagai keharusan untuk program pencegahan DBD bagi masyarakat. Karena itu, pilihan untuk melakukan vaksin DBD sebagai bentuk pencegahan masih menjadi keputusan masing-masing orang.
"Prinsipnya vaksin untuk mencegah dengue memang sudah ada tetapi belum menjadi program nasional menjadi pilihan kepada masyarakat," ujar Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balaikota DKI Jakarta, Senin (1/4).
Ia mengatakan, program tersebut belum memang menjadi program nasional. Ia juga menjelaskan belum menyiapkan program vaksinasi.
Baca juga : Pentingnya Peran Masyarakat dalam Lindungi Keluarga dari Ancaman DBD
"Kami belum kesitu namun kami sedang terus melakukan kegiatan intervensinya melalui promotif, kuratif, preventif, rehabilitatif," jelas Widyastuti.
Sebagai informasi, vaksin DBD saat ini dinyatakan oleh pemerintah sudah dapat diberikan kepada masyarakat. Epidemiolog Gilbert Simanjuntak mengatakan, dikutip dalam Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta disebutkan bahwa keampuhan (efficacy) vaksin ini (Dengvaxia(R)) sebesar 80% untuk mencegah infeksi bergejala, masuk RS atau infeksi DBD berat.
"Artinya ada kemungkinan 20% terinfeksi ringan berat walau telah divaksinasi. Dilaporkan bahwa keampuhan vaksin dapat bertahan 6 tahun," ujar Politisi PDIP itu melalui keterangan tertulis.
Baca juga : Vaksin Dengue untuk DBD Direncanakan Masuk Program Imunisasi Nasional
Selain itu, wanita hamil dan menyusui memiliki risiko karena data keamanan untuk kondisi ini tidak ada.
"Pemberian vaksin sesuai anjuran CDC, mengharuskan ada infeksi DBD sebelumnya lewat tes laboratorium (serologi). Apabila anak hasilnya tes serologinya belum pernah terinfeksi, dan diberi vaksin, ada kemungkinan malah jadi terinfeksi ringan hingga berat dan dirawat di RS," jelas Gilbert.
Ia menjelaskan, anjuran CDC yakni diberikan pada usia minimal 9 tahun, tetapi informasi di masyarakat dapat diberikan pada usia minimal 6 tahun, tanpa tes laboratotium.
"Perbedaan indikasi ini dengan CDC Atlanta tentu membutuhkan penjelasan dari pemerintah," pungkasnya.
(Z-9)
Upaya pengasapan (fogging) yang selama ini dilakukan belum cukup efektif dalam memberantas nyamuk secara menyeluruh.
PEMERINTAH Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan surat edaran peringatan waspada, sehubungan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD)
mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika akan mulai membuka layanan vaksinasi Qdenga (Dengue Tetravalent Vaccine)
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) 2025 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tahun ini 329 kasus dengan tiga kematian.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Bila anak tak menyukai jus buah, orang tua sebaiknya tidak memaksakan meminum jus buah tertentu misalnya jus jambu yang kadang dipercayai bagus untuk pasien dengue.
Fogging bukan solusi utama atasi DBD. WHO dan EPA menegaskan fogging hanya efektif jika dilakukan tepat waktu, terukur, dan dikombinasikan dengan pengendalian lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved