Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH penelitian terbaru dari Prudential, yang diterbitkan di akhir 2023 , dengan judul ‘Empowering Aspirations: Financial Preparedness in Asia’, mengungkapkan masyarakat di lima negara Asia, yaitu Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, sangat sadar akan pentingnya menabung untuk dana darurat dalam perencanaan masa depan keluarga.
Hal itu tergambarkan dari perilaku penyisihan dana untuk keperluan darurat dan menciptakan ‘jaring pengaman’ untuk kesehatan dan pendapatan keluarga melalui asuransi. Dana itu penting untuk memastikan kehidupan yang stabil bagi mereka dan keluarga di masa yang akan datang.
Penelitian yang melibatkan 5.000 individu ini mengeksplorasi seberapa besar kesadaran mereka tentang pentingnya memiliki ‘jaring pengaman’ finansial untuk menghadapi risiko kesehatan dan keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa warga di negara-negara tersebut sangat mengerti pentingnya persiapan finansial untuk hidup menghadapi situasi darurat dan untuk mewujudkan harapan serta cita-cita mereka di masa depan.
Baca juga : BURT DPR Nilai RS Mayapada Bogor Siap Layani Pengguna Kartu Jamkestama Jasindo
Jika dilihat dari hasil penelitian per negara khususnya Indonesia, disebutkan sekitar 68% responden menyatakan mereka mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.
Kemudian, sebanyak 56% responden Indonesia juga menjawab bahwa mereka memilih untuk menabung uang mereka selain untuk simpanan hari tua juga untuk keperluan darurat. Angka ini bahkan tertinggi jika dibandingkan empat negara lainnya, yang hanya mencapai 49% untuk Singapura & Malaysia, 47% untuk Thailand, dan 44% untuk Hong Kong.
Selain itu, 36,4% responden Indonesia menjawab bahwa mereka mengutamakan akses kepada pendidikan berkualitas bagi anak-anak mereka sebagai salah satu prioritas tertinggi pengeluaran keluarga. Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang mengutamakan pendidikan generasi berikutnya, serta biaya pendidikan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Baca juga : Sinar Mas Land Luncurkan Rumah dengan Kolam Renang Rp1,3 Miliar
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, "Hasil penelitian tersebut memberi angin segar serta peluang bagi industri asuransi di Indonesia terutama bagi Prudential Indonesia untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan tentunya profil risiko nasabah. Mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, jauh tertinggal dibandingkan Singapura, Malaysia, atau Thailand yang juga menjadi responden dari penelitian yang dilakukan ini."
"Didorong oleh beragam ketidakpastian yang dapat terjadi dalam kehidupan masyarakat, kita melihat masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menyisihkan dana bagi persiapan menghadapi keadaan darurat. Namun, mungkin belum menemukan produk proteksi yang tepat sesuai tujuan keuangannya. Di sinilah Prudential Indonesia berkomitmen untuk mengoptimalkan strategi literasi asuransi yang dilakukan, agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar dan komprehensif tentang pentingnya proteksi asuransi,” lanjutnya.
Lebih menariknya lagi dari hasil penelitian ini adalah dari sisi usia, yang menunjukkan bahwa sebanyak 74% responden millennial dari kelima negara memiliki kesadaran untuk menyisihkan uang guna menghadapi situasi darurat dan tidak sepenuhnya bergantung pada dana pensiun.
Baca juga : Generali Indonesia Luncurkan Proteksi Inovatif Berdasarkan Fungsi Organ
Angka ini lebih tinggi dibandingkan generasi Z sebanyak 49%, generasi X sebanyak 62%, dan generasi baby boomers sebanyak 49%.
Meskipun demikian, sebanyak 58,45% responden dari kelompok usia generasi Z masih menyatakan bahwa mereka ingin menghabiskan uang mereka untuk gaya hidup.
Selain tingginya kesadaran untuk memiliki tabungan dalam menghadapi masa depan yang lebih baik, penelitian ini juga memperlihatkan tingginya kesadaran pentingnya asuransi dalam menyediakan jaring pengaman keuangan.
Baca juga : Dua Yayasan Kolaborasi Atasi Isu Kesehatan dan Pendidikan
Dari seluruh responden di kelima negara, hampir 80% menyatakan telah memiliki asuransi kesehatan, sementara 46% memiliki asuransi perlindungan penghasilan, yang menekankan peran penting asuransi dalam melindungi individu dan keluarga dari berbagai keadaan tidak terduga.
Termasuk 68% responden dari Indonesia yang mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.
Guna menjawab peluang tersebut, Prudential Indonesia terus berkomitmen untuk berinovasi menghasilkan produk yang simpel, mudah diakses, namun memberi banyak manfaat.
Baca juga : Zero-Dose Imunisasi Anak Ditargetkan Berkurang 25% pada 2024
Salah satunya yang baru diluncurkan yaitu Asuransi Jiwa PRUFuture, sebuah solusi dari Prudential Indonesia berupa asuransi jiwa yang #SimpelTapiBerarti dengan masa perlindungan panjang hingga Tertanggung berusia 120 tahun.
Produk ini dirancang untuk berbagai kalangan, terutama keluarga baru, dan generasi muda yang ingin melindungi masa depan mereka dengan cara yang mudah. Selain itu, produk ini juga menawarkan pilihan Masa Pembayaran Premi yang fleksibel agar lebih terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan, namun tetap dapat memberikan manfaat yang optimal.
“Melalui penelitian ini kami melihat adanya kesadaran tinggi dari masyarakat untuk memiliki asuransi bukan hanya sekadar investasi, namun juga sebagai jaring pengaman untuk melindungi masa depan yang lebih baik. Di sinilah kami melihat peran Prudential untuk terus hadir sebagai mitra dan pelindung terpercaya bagi masyarakat, baik generasi kini dan nanti, dengan menyediakan berbagai solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses,” tutup Karin. (RO/Z-1)
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved