Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMBAHARUAN Formularium Nasional (Fornas) 2024 memasukkan kembali Trastuzumab dalam obat kanker yang ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Langkah itu diharapkan mampu mewujudkan layanan kesehatan yang lebih merata bagi setiap warga negara.
"Terima kasih kepada pemerintah yang merespons berbagai kendala yang dihadapi para penderita kanker dalam menjalani pengobatan. Saya berharap pelayanan kesehatan nasional dapat terus ditingkatkan bagi setiap warga negara," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes) - Nomor HK.01.07/MENKES/2197 / 2023 Tentang Formularium Nasional (Fornas), obat kanker Trastuzumab masuk dalam daftar Fornas 2024 yang ditanggung oleh JKN. Formularium ialah daftar obat-obatan yang digunakan untuk terapi tertentu yang dibuat oleh negara, pemerintah daerah, atau rumah sakit.
Baca juga : Sosialisasi Masif Obat Penurun Panas yang Aman Harus Segera Dilakukan
Dalam Kepmenkes No. HK. 01.07/Menkes/2197/2023 tentang Fornas itu, Trastuzumab diperbolehkan untuk pengobatan kanker stadium awal. Pada kanker stadium lanjut, penggunaan Trastuzumab diperbolehkan hingga ada perkembangan penyakit yang lebih baik (disease progression).
Saat ini daftar obat dalam Kepmenkes itu sedang dikaji oleh Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka. Tim tersebut masih membuka usulan perubahan Fornas 2024 hingga 4 April 2024.
Menurut Lestari, perubahan Fornas 2024 dengan menjamin penggunaan Trastuzumab lebih luas bagi peserta JKN merupakan buah dari perjuangan bersama para pegiat yang tergabung dalam komunitas penyintas kanker di tanah air. Untuk itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan tak kenal lelah para penyintas kanker di Indonesia dalam mengatasi sejumlah tantangan dalam proses pengobatan mereka.
Rerie yang juga penyintas kanker payudara itu mendorong agar kolaborasi yang sudah terbangun selama ini antara masyarakat, komunitas, dan para pengambil keputusan, dapat terus diperkuat dalam upaya menjawab berbagai tantangan dalam pengobatan kanker di masa datang.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah berharap kajian Fornas 2024 yang dilakukan Tim Seleksi Obat-Komite Nasional Seleksi Obat dan Fitofarmaka saat ini benar-benar menghasilkan daftar obat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi setiap warga negara. Ini karena, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pelayanan kesehatan nasional yang lebih baik mampu berperan positif dalam proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. (Z-2)
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah mulai 8 Zulhijah atau 4 Juni pagi. Jadwal keberangkatan akan diatur oleh pihak syarikah atau perusahaan pelayanan haji.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Sosok PMO biasanya berasal dari keluarga serumah, tetangga atau kerabat terdekat dari pasien tuberkulosis.
Pasien TB yang tidak tuntas berobat harus diperiksakan juga Mycobacterium tuberculosis paru dan resistensi OAT melalui pemeriksaan TCM, serta dilakukan pemeriksaan foto toraks
Risiko kumulatif seseorang di Indonesia untuk terkena kanker sebelum usia 75 tahun diperkirakan sekitar 14%.
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
Kanker ini berkembang dari sel abnormal pada lapisan usus besar atau rektum sehingga asupan gizi memainkan peran yang cukup besar untuk menurunkan risikonya.
Gejala kanker empedu meliputi nyeri di perut kanan atas, penyakit kuning, urine gelap, tinja pucat, mual, penurunan berat badan tanpa sebab hingga gatal-gatal.
Diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yang signifikan.
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved