Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BERDASARKAN data yang dipegang penyedia produk-produk perlindungan dan perawatan diri, Klarens, di Indonesia hanya 2,8 persen penduduk yang menjaga kebersihan rongga mulut dengan benar, sikat gigi minimal dua kali sehari sebelum tidur, dan setelah sarapan pagi.
Hal ini menyebabkan tingginya angka kejadian permasalahan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, yang menimpa 88% penduduk . Di samping itu, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya.
Salah satu langkah preventif yang sederhana adalah ber-gargle, sebuah kebiasaan yang dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kesehatan rongga mulut dan mengurangi risiko ISPA. Ber-gargle 2x sehari setelah sikat gigi setelah sarapan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari efektif menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan.
Baca juga : Daftar Penyakit Penyebab Sakit Tenggorokan
Ber-gargle adalah berkumur hingga pangkal tenggorokan dengan cara menengadahkan kepala sebanyak 45 derajat, gunakan larutan yang mengandung antibakteri dan tahan di tenggorokan kemudian keluarkan napas melalui mulut selama setidaknya 30 detik, dan buang cairan. Bedanya dengan berkumur yang hanya fokus di mulut, ber-gargle mencakup membersihkan dan melindungi rongga mulut dan tenggorokan.
Vice President Medical Business Development Good Doctor, Lyvia Vanessia menyatakan, “Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering dikonsultasikan oleh pasien pada aplikasi Good Doctor dan gejala yang paling umum dialami adalah batuk dan nyeri tenggorokan.
Pada 2023, kasus ISPA melonjak tajam hingga 200.000 kasus atau lebih dari 2x lipat dibanding tahun sebelumnya. Fenomena ini menyoroti eskalasi yang mengkhawatirkan dalam persebaran dan dampak ISPA di kalangan masyarakat, mendorong kebutuhan akan tindakan preventif yang lebih efektif. Ber-gargle bisa menjadi salah satu tindakan pencegahan yang simple dan mudah dilakukan.
Baca juga : Polusi Udara Tingkatkan Risiko Radang Paru
Founder Klarens, Adi Prabowo pada Selasa (5/3) menyampaikan, “Kami sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan serta tingginya kasus ISPA di Indonesia. Dalam rangka World Oral Health Day, Klarens bersama Good Doctor meluncurkan kampanye #AyoGargle yang bertujuan untuk memberikan edukasi akan pentingnya ber-gargle 2x sehari sehabis sikat gigi agar mulut segar, tenggorokan bersih, dan terlindungi."
Adi menambahkan sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan rongga mulut dengan memprioritaskan kebersihan mulut dan tenggorokan karena dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kami berharap kampanye ini dapat mendorong kebiasaan ber-gargle di kalangan masyarakat Indonesia.
Dokter Ahli, dr Rangga Rayendra Saleh SpTHTBKL Subsp Oto (K) menyampaikan kebiasaan Gargle sangat direkomendasikan karena terbukti mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Contohnya pada masyarakat Jepang yang terbiasa melakukan aktivitas gargle setiap hari untuk mencegah influenza dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan terbukti menurunkan insidensi ISPA 36%.
Baca juga : Polusi Udara Picu Asma, Puskesmas Jadi Garda Terdepan Pelayanan Terpadu
Kebiasaan Gargle dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut secara maksimal. Kebiasaan ini juga dapat menurunkan gejala ISPA serta masalah mulut seperti bau mulut, plak dan karies pada gigi. Kebiasaan gargle juga dapat mencegah gigi berlubang dan mencegah sariawan. Kesehatan rongga mulut berhubungan dengan penurunan risiko malnutrisi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes . Gargle bahkan mampu mencegah tingkat keparahan sariawan parah setelah pengobatan kemoterapi.
Lebih lanjut dr. Rangga memaparkan, Rekomendasi mouthwash yang baik harus mampu mengatasi kuman penyebab bau mulut dan gigi berlubang. Lebih optimal jika mengandung formula yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan gusi, gigi dan rongga mulut seperti propolis dan xylithol.
Mouthwash juga harus memiliki pH normal dan non alkohol agar tidak membuat mulut kering dan menyebabkan karies pada gigi, mouthwash yang memiliki pH yang lebih asam akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab masalah mulut. (Z-6)
Ada berbagai cara mengatasi sakit tenggorokan, salah satunya berkumur dengan cairan antiseptik oral yang mengandung Povidone-Iodine.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul.
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Sebanyak 94,9 persen masyarakat di perkotaan tidak pernah berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan rutin dalam satu tahun terakhir.
Gusi yang sakit sering kali bisa menjadi tanda masalah kesehatan mulut seperti penyakit gusi karena kurangnya kebersihan mulut.
Sikat gigi sebaiknya dilakukan maksimal dua kali dalam sehari yakni ketika pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang waktu tidur.
Kesalahan yang paling sering dilakukan orang Indonesia adalah menyikat gigi secara asal dengan gerakan yang tidak teratur.
SEJUMLAH orang mengalami bau mulut saat berpuasa Ramadan. Terlebih, apabila adanya kegiatan yang mengharuskan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, enamel bisa menipis atau terpapar noda, sehingga lapisan dentin yang lebih kuning terlihat lebih dominan.
Meskipun secara rutin membersihkannya dengan air, sikat gigi ternyata bisa menjadi tempat berkembangnya tidak hanya bakteri, tetapi juga virus.
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta keluarga korban tewas yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat, untuk membawa barang-barang pribadi milik korban, seperti sikat gigi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved