Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SIKAT gigi adalah alat kebersihan mulut yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi, dan lidah dari sisa makanan, plak, dan bakteri penyebab kerusakan gigi dan penyakit mulut.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi. Kombinasikan dengan flossing dan berkumur untuk hasil maksimal.
Sisa makanan yang tidak dibersihkan akan menjadi plak dan asam, merusak lapisan email gigi hingga menyebabkan lubang.
Kotoran dan bakteri yang menumpuk di mulut akan menyebabkan bau mulut tak sedap, terutama saat berbicara.
Plak yang menumpuk di garis gusi bisa memicu peradangan, ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah.
Jarang sikat gigi membuat plak mengeras menjadi karang gigi yang hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.
Kotoran dan sisa makanan menyebabkan gigi berubah warna, tampak kuning dan tidak sehat.
Infeksi ringan di gusi akibat bakteri akan membuat gusi mudah berdarah, terutama saat disentuh.
Jika dibiarkan terus, infeksi pada gusi bisa menyebar ke akar gigi, menyebabkan gigi goyang bahkan tanggal.
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri dari mulut bisa masuk ke aliran darah dan memicu peradangan pada pembuluh darah jantung.
Infeksi mulut kronis membuat tubuh terus-menerus bekerja melawan bakteri, sehingga daya tahan tubuh bisa melemah.
Kesehatan mulut yang buruk dapat berkaitan dengan diabetes, stroke, hingga gangguan kehamilan, akibat penyebaran bakteri.
Untuk gigi tetap sehat, baiknya sikat gigi minimal 2x sehari pada pagi dan sebelum tidur, gunakan pasta gigi berfluoride, serta rutin periksa ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. (Z-4)
Sikat gigi sebaiknya dilakukan maksimal dua kali dalam sehari yakni ketika pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang waktu tidur.
Kesalahan yang paling sering dilakukan orang Indonesia adalah menyikat gigi secara asal dengan gerakan yang tidak teratur.
SEJUMLAH orang mengalami bau mulut saat berpuasa Ramadan. Terlebih, apabila adanya kegiatan yang mengharuskan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, enamel bisa menipis atau terpapar noda, sehingga lapisan dentin yang lebih kuning terlihat lebih dominan.
Meskipun secara rutin membersihkannya dengan air, sikat gigi ternyata bisa menjadi tempat berkembangnya tidak hanya bakteri, tetapi juga virus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved