Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kementerian Sosial meluncurkan kompor inovasi yang ramah lingkungan berbahan limbah kelapa sawit. Kompor tersebut diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi mahalnya harga gas elpiji dan mulai digunakan di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, sebelumnya masyarakat desa mengeluh karena sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Mengetahui hal tersebut dia kemudian membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Setelah tim Kemensos dan IPB terjun ke lokasi, kemudian diputuskan untuk menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah di desa yakni limbah buah sawit, terutama yang sudah membusuk.
Baca juga : Mensos Tri Rismaharini Serahkan 11 Bantuan Rumah Tahan Gempa di Aceh Timur
"Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar," kata Risma, Kamis (29/2).
Adapun kompor yang digunakan hasil rancangan IPB. "Tetapi karena desainnya sederhana, bisa dibuat di sini sehingga berhasil menggerakan perekonomian masyarakat desa," lanjutnya.
Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang, Kafriyadi mengatakan, kompor inovatif sudah diuji coba sejak September 2023 dan hasilnya sangat memuaskan.
Baca juga : Bansos Sangat Jelas Digunakan sebagai Alat Politik, Ini Argumennya
"Masyarkat tidak lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membeli gas elpiji karena bahan bakar berupa sawit tersedia melimpah di sini,” ujarnya.
Kafriyadi menjelaskan buah sawit yang sudah membusuk atau tercecer dari tangkainya biasannya dibuang. Sekarang oleh masyarakat desa, buah sawit tersebut dijemur tidak terlalu kering kemudian digunakan untuk bahan bakar. Kompornya sederhana berupa tabung berdiameter sekitar 15 cm dan tinggi 20 sentimeter. Buah sawit yang sudah kering kemudian di masukkan begitu saja ke dalam kompor yang di atasnya ditempatkan panci untuk memasak atau wajan untuk penggorengan.
“Sekitar 25 butir sawit kering, cukup untuk memasak sekitar satu jam,” kata Kafriyadi.
Di bagian bawah kompor terdapat lubang dan penutup udara. Jika penutup dibuka lebar, maka nyala api akan membesar. Demikian sebaliknya jika penutup udara ditutup maka nyala api akan mengecil. “Kompornya sangat praktis, sehingga disukai ibu-ibu,” kata Kafriyadi.
Lebih penting lagi masyarakat tidak perlu lagi membeli gas elpiji sehingga menghemat pengeluaran serta ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah atau buah sawit yang membusuk. Inovasi Kementerian Sosial ini menjadi solusi praktis dan efektif bagi masyarakat. (Z-11)
Gugatan sengketa hasil Pilkada Jawa Timur 2024 yang diajukan pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta tidak dapat dilanjutkan.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) resmi menggugat hasil Pilkada Jatim 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
Jika menang Pilgub Jatim 2024, Risma berjanji akan berkeliling ke berbagai wilayah kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Jatim.
Luluk seharusnya bisa menjadi pesaing ketat Khofifah dan Risma di Pilkada Jawa Timur.
ANALIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) mengatakan banyak kejutan saat debat pilkada Jatim salah satunya penampilan Luluk Nur Hamidah.
PASANGAN Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan visi dan misinya sebagai pembukaan debat Pilkada Jawa Timur 2024 pada Jumat (18/10) malam ini.
Dinkes Kabupaten Aceh Timur mengatakan penderita human immunodeficiency virus atau HIV atau orang yang terinfeksi virus menyerang kekebalan tubuh di kabupaten itu mencapai 14 kasus pada 2024
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan Rumah Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) dan Kemensos kepada 11 keluarga penerima manfaat di desa Seuneubok Simpang, Aceh Timur.
Pj Bupati menjelaskan untuk bisa memanen udang tersebut, membutuhkan waktu sekitar 100 hari. Hasil panen yang didapat yakni sebanyak 9 ton untuk setiap kolamnya.
Sebanyak 2.614 jiwa dari 653 keluarga di empat kecamatan di daerah itu mengungsi akibat banjir.
SETELAH diguyur hujan terus menerus sejak tiga hari terakhir, sebagian kabupaten/kota di kawasan Provinsi Aceh terendam banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved