Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JAMBORE Ibu Pertiwi akan kembali digelar selama Januari hingga Juni 2024 sebagai wadah bagi siswa sekolah dasar untuk bersosialisasi, berkreasi, dan berprestasi guna membangun karakter generasi muda berlandaskan Pancasila.
Kegiatan tahunan ini merupakan salah satu rangkaian program Pelajar Berkreasi yang digerakkan oleh Mentari Group untuk memperkuat karakter siswa secara berkelanjutan. Jambore Ibu Pertiwi menjadi kegiatan aktualisasi dari pembelajaran karakter melalui program Ibu Pertiwi terbitan ASTA Ilmu Sukses, salah satu unit layanan Mentari Group.
Berkaca dari kesuksesan tahun lalu, Jambore Ibu Pertiwi 2024 diharapkan akan mampu mendorong siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui aktivitas belajar sekaligus bermain dengan metode yang kreatif dan menyenangkan.
Baca juga : St Johannes Berchmans Integrasikan Akademis dan Pendidikan Karakter
Aktivitas tersebut antara lain, pembuatan karya seni, kegiatan permainan Ular Tangga Pancasila, pameran karya kreatif siswa bertema Pancasila, Focus Group Disscusion, Presentasi karya (proyek kreatif siswa), Presentasi dari hasil Focus Group Disscusion.
“Dalam hal ini, dengan menghadirkan program Ibu Pertiwi yang merupakan program pembangunan karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila untuk sekolah dasar kelas 1-6, dan Jambore nasional Ibu Pertiwi ini menjadi ajang atau panggung bagi para peserta didik dan guru untuk menampilkan karya kreatif siswa yang merupakan hasil
implementasi dari program Ibu Pertiwi selama satu tahun ajaran ini,” papar Natalina, Direktur Pelajar Berkreasi dalam sosialisasi persiapan Jambore Ibu Pertiwi pada Rabu, (31/1) lalu.
Sosialisasi disampaikan kepada guru-guru perwakilan 55 sekolah di Indonesia. Jambore Ibu Pertiwi 2024 juga menggandeng Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara, Dr. Kurnia Setiawan sebagai pelatih dan pendamping Jambore Ibu Pertiwi.
Baca juga : Profil Projek Jadi Upaya Wujudkan Pelajar yang Berperilaku Sesuai Nilai Pancasila
“Melalui Jambore Ibu Pertiwi bertujuan untuk kita bisa saling berbagi kebaikan, saling berbagi pembelajaran dan proses yang telah dilakukan dari pengimplementasian nilai-nilai Pancasila. Dalam proses pengumpulan karya dapat dibuat dengan cara sederhana hasil dokumentasi saat berkegiatan dan dilengkapi dengan contoh implementasinya di dalam kreasi siswa ketika menggunakan buku Ibu Pertiwi di sekolah,” jelas Kurnia Setiawan.
Rangkaian kegiatan Jambore Ibu Pertiwi tahun ini diawali dengan sosialisasi persiapan pada Rabu, (31/1) yang dihadiri oleh perwakilan guru dari 55 sekolah pengguna program pembelajaran Ibu Pertiwi se-Indonesia, dengan pemateri sosialisasi Dr. Kurnia Setiawan dan Natalina Rimba selaku Direktur Pelajar Berkreasi.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan pengumpulan karya peserta yang berlangsung dari 31 Januari hingga 18 Mei 2024, dan akan ditutup dengan puncak Jambore pada 08 Juni 2024 yang berlokasi di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat.
Baca juga : Tanamkan Pancasila dan Toleransi, SDIT Al Hikmah Bintara Gelar Pentas Karya P5
Ibu Pertiwi merupakan buku pembelajaran karakter untuk siswa sekolah dasar yang diterbitkan oleh ASTA Ilmu Sukses. Ibu Pertiwi menghadirkan pembelajaran yang menggambarkan profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bergotong Royong, Berkebinekaan Global, Bernalar Kritis, dan Kreatif.
Dalam proses pembelajaran menggunakan Ibu Pertiwi, siswa akan secara konsisten disuguhkan dengan cerita menarik mengenai penerapan karakter, hingga dorongan untuk berkomitmen dalam menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
“Mentari Group mengambil inisiasi bahwa dengan adanya acara Jambore Ibu Pertiwi kita memberikan contoh praktik dari budaya yang dilakukan di sekolah dengan penggunaan Ibu Pertiwi. Jambore Ibu Pertiwi ini menjadi seperti project based learning, siswa berkreasi, kita dampingi, kemudian diberi kesempatan untuk presentasi atau pameran hasil karya yang dikerjakan selama masa pembelajaran,” tutur Kurnia.
Baca juga : Bangun Karakter Siswa SD melalui Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi
“Jambore Ibu Pertiwi menjadi sebuah aksi nyata yang dilakukan Mentari Group dalam menjalankan visi perusahaan untuk membangun SDM Indonesia yang unggul melalui jalur pendidikan. Dalam hal ini, Mentari Group berupaya membangun karakter bangsa, melalui program Ibu Pertiwi terbitan ASTA Ilmu Sukses dan mengadakan Jambore sebagai ruang
implementasi pembelajaran Ibu Pertiwi,” tegas Natalina. (H-2)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Tujuan kerja sama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman tentang ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang berkuliah di UPI Kampus Cibiru.
Untuk Kota Bandung yang masyarakatnya heterogon baik suku, agama, ras, sehingga Pancasila sebagai konsensus bernegara dapat menjadi pemersatu
Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari kakek dari garis keturunan ayahnya yang lahir di Pare, Indonesia, 20 Maret 1940 silam.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan momen lebaran dan mudik harus menjadi salah satu momentum untuk mneingkatkan rasa persatuan dan persaidaraan antar anak bangsa.
Pancasila dapat menjadi basis normatif dan identitas kolektif dalam membangun Indonesia sebagai sebuah tatanan politis yang demokratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved