Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

President University Ikut Promosikan Kerja Sama antara Tiongkok, Indonesia dan ASEAN

Gana Buana
28/1/2024 17:00
President University Ikut Promosikan Kerja Sama antara Tiongkok, Indonesia dan ASEAN
Kerja sama President University dengan Tiongkok dan ASEAN(Ist)

President University (Presuniv) sudah sejak lama ikut berperan dalam membangun mutual understanding atau saling pengertian dalam hubungan antara Tiongkok-Indonesia, dan Tiongkok-ASEAN. Caranya adalah dengan menerima kehadiran mahasiswa asing dari berbagai negara sejak tahun pertama perkuliahan dimulai pada 2002 silam 

“Sebagian mahasiswa asing tersebut berasal dari Tiongkok, Vietnam dan beberapa negara anggota ASEAN lainnya,” ungkap Rektor Presuniv Chairy dalam ajang Promoting People-to-People Ties and Building a Better Home Together dan Release of Top 10 Stories of China-ASEAN Corporation yang dilaksanakan di Hotel Swiss-Belinn, Cikarang, belum lama ini. 

Acara tersebut diselenggarakan oleh China International Communication Group (CICG) Asia Pacific, yang bekerja sama dengan China Foreign Affairs University, Asia Pacific Think Tank, dan Presuniv. CICG adalah perusahaan penerbitan dan komunikasi asal Tiongkok. Perusahaan yang berkantor pusat di Beijing itu memiliki 21 unit bisnis penerbitan yang berbahasa asing. 

Baca juga: President University Terima Beasiswa dari Yayasan Hyundai Motor Chung Mong-Koo

Di antaranya, Foreign Language Press, New World Press, Morning Glory Publisher, Dolphin Books, China Pictorial Publishing House, Sinolingua, dan beberapa lainnya. Merujuk websitenya, CICG memiliki 26 cabang yang tersebar di 14 negara di dunia. Setiap tahunnya perusahaan yang berdiri sejak Oktober 1949 itu menerbitkan sekira 3.000 buku dalam 40 bahasa, termasuk puluhan jurnal. Buku-buku tersebut kemudian didistribusikan ke 180 negara dan kawasan.

Dalam ajang tersebut Promoting People-to-People Ties and Building a Better Home Together, CICG juga mengumumkan 10 tulisan terbaik yang membahas tentang kerja sama Tiongkok-ASEAN.

Dalam sambutannya Chairy menegaskan, dimulai sejak tahun 2002 dan berlanjut sampai sekarang Presuniv masih terus menerima banyak mahasiswa asing, termasuk yang berasal dari Tiongkok. 

Baca juga: Kemajuan Teknologi Harus Dimanfaatkan Wisudawan Ke-19 President University

“Saat ini mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv datang dari 23 negara di dunia. Mereka kuliah di berbagai program studi dan fakultas di Presuniv,” ungkapnya.

Chairy juga sangat optimis, ke depan jumlah mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv akan terus bertambah. 

“Itu karena kami sekarang memiliki lima fakultas dengan 21 program studi S1 dan tiga program studi S2. Sekarang kami memiliki fakultas terbaru, yakni Fakultas Kedokteran. Sementara, untuk program studi S2 terbaru adalah Magister Hukum,” paparnya.

Untuk mahasiswa asing di Presuniv, Chairy merujuk data di situs https://izinbelajar.kemendikbud.go.id/ yang dirilis oleh Direktorat Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. 

“Sejak tahun 2017 hingga 2022, atau selama enam tahun berturut-turut, Presuniv adalah perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia untuk yang kuliah di tingkat sarjana atau S1,” kata dia. 

Sebagian dari mahasiswa asing tersebut, ungkap dia, berasal dari Tiongkok.

Bangun Atmosfer Internasional

Maka, tegas Chairy, berkolaborasi dengan pihak Tiongkok, termasuk kalangan korporasinya, menjadi sangat penting sangat penting bagi Presuniv. 

“Itu sebabnya kami sangat mendukung kegiatan Promoting People-to-People Ties and Building a Better Home Together yang diselenggarakan oleh CICG,” tegas dia.

Menurut Chairy, Presuniv juga sudah sejak lama berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, termasuk mereka yang beroperasi di Indonesia. Kerja sama tersebut dilakukan lewat berbagai bentuk. 

Di antaranya, pemberian beasiswa dari perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, Beasiswa ini bukan hanya untuk mahasiswa asal Tiongkok, tapi juga mahasiswa dari Indonesia.

Bentuk kerja sama lainnya adalah kuliah tamu yang menghadirkan para pembicara dari Tiongkok, bahkan termasuk di antaranya Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Lu Kang. Selain itu, mahasiswa dan dosen Presuniv juga kerap melakukan company visit atau kunjungan ke perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di Indonesia. 

Kegiatan lainnya, papar Chairy, adalah rekrutmen mahasiswa untuk magang maupun lulusan baru. Selain yang bernuansa akademis, mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv juga diajak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pengabdian kepada masyarakat, termasuk juga kegiatan seni, olahraga dan budaya. 

“Kegiatan yang melibat mahasiswa asing semacam ini sangat penting untuk membangun atmosfer internasional di Presuniv. Selan itu, melalui kegiatan bersama tersebut, kami ingin membangun sikap toleran, mau saling memahami dan saling mengerti antara sesama mahasiswa asing, serta mahasiswa asing dengan mahasiswa Indonesia,” pungkas Chairy. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya