Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKITAR 50-an anak antusias melakukan aktivitas membaca buku cerita, mendengarkan pembacaan buku oleh pegiat literasi, dan kegiatan melipat dan mengunting serta membentuk topi.
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati “World Read Aloud Day” atau Hari Membaca Nyaring Sedunia di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (27/1/2024).
Ketua panitia penyelenggara acara ini, Yani, dari Komunitas Inspiring Share Community (ISC) mengatakan, pihaknya menggandeng Komunitas Read Aloud Indonesia, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yakni TBM Bukit Duri Bercerita, TBM Taman Mentari dan TBM Fun With English (FEW) . serta relawan/ pegiat literasi dengan tujuan agar anak-anak dapat pengalaman menyenangkan tentang aktivitas membaca sejak dini.
Baca juga: Hanya Beberapa Menit Membaca Nyaring untuk Si Kecil, Segudang Manfaatnya
“Kami percaya buku adalah jendela dunia yang dapat membukakan wawasan anak-anak. Para relawan yang terlibat pun merasa senang dengan aktivitas yang menggembirakan ini,” ujar Yani.
Yani berharap, banyak komunitas yang terinspirasi untuk melakukan kegiatan serupa sehingga anak-anak Indonesia gemar membaca.
Dengan membangun kebiasaan membaca sejak dini, kita tidak terlalu khawatir dengan serbuan media sosial, sebab anak-anak akan dapat menyaring informasi dengan baik
Sementara itu, relawan Read Aloud Indonesia, Nandha Julistya mengatakan, acara ini adalah wujud semangat kolaborasi dari komunitas-komunitas yang peduli terhadap tingkat kegemaran membaca anak di Jakarta.
Baca juga: Penguatan Budaya Literasi agar Masyarakat Berpengetahuan
Dari acara ini kita bisa lihat bahwa kegiatan membaca bisa dilakukan dengan menyenangkan baik bagi anaknya maupun pada para relawan yang terlibat.
“Betapa dari kegiatan ini bisa mendekatkan anak-anak dan para relawan. Bayangkan jika ini juga dilakukan oleh orangtua pada anaknya sendiri di rumah,” ujar Nanda yang sejak lama bergiat dalam aktivitas literasi di masyarakat.
Kenalkan Perpustakaan Keren
Sedangkan pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih yang biasa disapa Kak Ning-Nong menambahkan, acara kolaborasi dalam rangka World Read Aloud Day sangat penting dan positif yakni mengenalkan buku, mengajak membaca sambil bergembira, dan sekaligus mengenalkan perpustakaan yang keren di TIM.
Baca juga: Penguatan Literasi Penting Bangun Peradaban Bangsa
Seperti diketahui Hari Membaca Nyaring Sedunia diinisiasi oleh LitWorld dan diperingati setiap tanggal 1 Februari.
Dari laman https://readaloudindonesia.com/ disebutkan, World Read Aloud Day atau Hari Membacakan Nyaring Sedunia digagas oleh LitWorld, organisasi nirlaba yang dididirikan oleh pakar literasi Pam Allyn pada 2007 untuk memberdayakan dan memperkuat komunitas dan anak-anak melalui kekuatan cerita.
Hari Membacakan Nyaring Sedunia ini merupakan hari untuk merayakan anjuran membacakan nyaring dan dirayakan di lebih dari 170 negara di seluruh dunia. (S-4)
Membiarkan guru bekerja adalah bagian dari dukungan nyata terhadap ikhtiar bajik mereka
Fenomena kuranganya kesadaran membaca di generasi muda berdampak pada kemampuan mereka untuk berpikir kritis
Pada momen Hari Anak Nasonal 2024 yang diperingati pada 23 Juli atau yang jatuh hari ini, unda bisa dukung proses belajar membaca anak yang menyenangkan dengan cara sebagai berikut
Badan Bahasa berkomitmen menggugah semangat membaca di kalangan masyarakat.
Setiap 24 Agustus diperingati sebagai Hari Jakarta Membaca. Simak sejarahnya berikut yuk.
Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong ialah seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved