Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
25 Januari 2024 hari ini adalah Hari Gizi Nasional, dan Indonesia masih menghadapi berbagai masalah gizi, baik berbagai jenis kekurangan maupun pada sebagian kasus juga terjadi obesitas. Salah satu jenis kekurangan gizi yang banyak dibicarakan adalah stunting, yaitu gangguan dimana tinggi badan tidak sesuai dengan umur.
Stunting juga menjadi perhatian para pimpinan politik, dan hampir pasti akan disinggung juga pada Debat Pasangan Calon Presiden pada 4 Februari mendatang, debat terakhir pada pemilu kali ini dan hanya 10 hari sebelum hari pemungutan suara.
Baca juga: Pentingnya Konsumsi Protein Hewani dalam Pencegahan Stunting: Refleksi Hari Gizi Nasional ke-64
Baca juga: Kondisi Stunting Bisa Diperbaiki Asalkan...
Dari berbagai publikasi WHO dan UNICEF maka setidaknya ada 10 rekomendasi yang dapat dan perlu dilakukan oleh suatu negara dalam mengendalikan stunting di negaranya, termasuk juga tentunya di negara kita. Enam rekomendasi pertama adalah yang bersifat langsung di kesehatan di lapangan, sementara rekomendasi-rekomendasi selanjutnya merupakan hal yang harus tersedia agar program kesehatan penanganan stunting berjalan baik.
Rekomendasi tersebut adalah:
Semua langkah ini tentu perlu juga didukung oleh peran serta aktif seluruh masyarakat madani. (H-2)
Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak dengan umur tersebut tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Keterlambatan motorik pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti hidrosefalus, palsi serebral, dan skizensefali.
Federation Dental International dan WHO menargetkan anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% di antaranya harus bebas dari karies gigi di setiap negara.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Target WHO tampak reasonable, tapi kecil kemungkinan terealisasi pada tahun ini. Untuk mencapainya, perlu upaya super: supermasif, superglobal, dan superserius
Menstrucaraka merupakan duta yang dipilih dari kalangan anak-anak muda di Bali untuk menyebarkan informasi tentang menstruasi dan manajemen kebersihannya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF memperingatkan tentang kekhawatiran terkait penurunan jumlah anak yang menerima vaksin, karena gangguan pengiriman
UNICEF sedang bekerja dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan kargo untuk mengirimkan vaksin dan 1 miliar jarum suntik ke negara-negara miskin.
UNICEF akan mengoordinasikan pembelian dan pengiriman untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah secepat dan seaman mungkin.
Kombinasi bencana konflik, pandemi virus korona, dan perubahan iklim telah melanda Yaman. Sebanyak 80% dari 30 juta penduduk sekarang bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.
Saat ini, layanan bagi anak-anak di Myanmar telah terhenti. Hampir 1 juta anak kini tidak memiliki aksen pada vaksinasi dan hampir 5 juta tidak mendapatkan suplemen vitamin A.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved