Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kompak Ungkap Tantangan Kesehatan yang Dihadapi Calon Pemimpin Bangsa, Apa Saja?

Theofilus Ifan Sucipto
16/1/2024 18:47
Kompak Ungkap Tantangan Kesehatan yang Dihadapi Calon Pemimpin Bangsa, Apa Saja?
Dialog Kompak dengan Capres tentang kesehatan(MGN/Theofilus Ifan Sucipto)

KOMUNITAS Profesi dan Asosiasi Kesehatan (Kompak) mengungkapkan sejumlah aneka tantangan kesehatan bangsa. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden diharapkan mampu mengatasi hal tersebut bila terpilih.

"Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada 2022 poinnya 72,91 atau posisi 114 di dunia. Ini perlu diperbaiki dengan beberapa indikator utama," kata Koordinator Kompak M Adib Khumaidi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Adib mencontohkan indikator itu berupa usia harapan hidup dan angka kematian ibu serta bayi. Pemimpin terpilih didorong membuat program prioritas.

Baca juga : Cuma Dihadiri Anies, Absennya Prabowo dan Ganjar dalam Dialog Kesehatan Jadi Sorotan

"Indonesia masih mengalami masalah gizi antara lain stunting yang masih tinggi dengan 21,6 persen dan obesitas dengan 21,8 persen," papar dia.

Selain itu, angka kematian akibat penyakit tidak menular masih tinggi hingga 73 persen. Angka penyakit menular juga masih tinggi seperti tuberkulosis (TBC) dengan peringkat dua di dunia dan kusta dengan peringkat tiga dunia.

Baca juga : Konsumsi Kedelai Berlebihan saat Hamil Picu Kelainan Genital pada Janin Laki-laki

"Indonesia belum menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Padahal sudah ada 181 negara yang tanda tangan dan hanya lima negara belum termasuk Indonesia," ujar Adib.

Adib menyebut aneka tantangan itu perlu keseriusan dari pemerintah. Kompak mengaku siap bersinergi dengan pemerintah agar ketahanan kesehatan bangsa semakin kokoh.

"Ini harus diperkuat dengan kolaborasi dengan upaya pentahelix untuk kesehatan masyarakat Indonesia," jelas dia. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya