Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FAKULTAS Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) menggelar peresmian apotek dengan nama Apotek Farmasi Pancasila.
Apotek Farmasi Pancasila sebenarnya sudah berdiri sejak 27 Juli 1999. Ide pembangunan Apotek Farmasi Pancasila dicetuskan apt Dra Naniek S Radjab dengan konsep Apotek Pendidikan.
Saat itu, berdirinya apotek harus dipayungi koperasi, sehingga didirikan pula Koperasi Farmasi Pancasila (Kofarsila) pada masa kepemimpinan Dekan Farmasi UP Drs M Sumitro Apt.
Baca juga: Apotek K-24 Gelar Pembukaan 41 Gerai Baru secara Bersamaan di Momen Ulang tahun
Menurut Dekan FFUP Prof Dr apt Syamsudin M Biomed, saat ini Apotek Farmasi Pancasila menyediakan 800 item persediaan obat dan alat kesehatan (alkes) dengan 3 tenaga profesional dan 42 anggota Kofarsila.
Ia melanjutkan, sebagai apotek pendidikan yang berada di kampus Universitas Pancasila, Apotek Farmasi Pancasila memenuhi kebutuhan civitas akademika Universitas Pancasila untuk obat dan perbekalan kesehatan serta memberikan pelayanan kefarmasian yang prima, terstandar, dan bernilai tambah.
"Apotek FFUP melayani resep dokter, swamedikasi (permintaan obat dari pasien tanpa resep), konseling obat, informasi obat, cek kesehatan, vitamin, mutlivitamin, obat bebas, bahan habis pakai seperti kasa steril, hansaplast, serta alat kesehatan lainnya," terang Syamsudin, dalam siaran persnya, Jumat (1/12).
Saat ini perizinan apotek telah diperbaharui dengan nomor izin 28032300607320003 dengan apoteker pengelola apotek Prof Dr apt Shirly Kumala M Biomed dan apt Rika Sari Dewi M Farm.
Baca juga: Ekspansi Bisnis, Viva Apotek Buka Gerai di Mal Taman Anggrek, Jakarta
Turut hadir dalam peresmian, pimpinan Universitas Pancasila dan Fakultas Farmasi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Farmasi.
Juga, perwakilan dari para mitra seperti Nutrimax, PT Kimia Farma Trading & Distribution, GPOS, SwipeRx, PT Indofarma, PT Sidomuncul, Puskesmas Jagakarsa, Puskesmas Srengseng Sawah, Klinik Desa Sehat, PD IAI DKI Jakarta, dan PC IAI Jakarta Selatan.
Prof Syamsudin mengatakan ke depannya pengembangan apotek juga akan sejalan dengan pengembangan Kofarsila dalam bentuk pelayanan simpan pinjam dan makanan sehat (healthy beverages).
Wakil Rektor IV Universitas Pancasila Dra Diennaryati Tjokrosuprihatono MPsi Psi yang turut hadir dalam peresmian menambahkan kehadiran apotek yang dilengkapi tim ahli akan melengkapi layanan kesehatan di Universitas Pancasila.
"Sebab, selain apotek kami juga memiliki klinik kesehatan dengan dokter dan suster serta para psikolog yang berpraktik di layanan konseling untuk mahasiswa (Student Care & Share Centre),” pungkasnya. (RO/S-2)
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
Peresmian LPP SwipeRx adalah tonggak penting dalam menyediakan ruang pembelajaran modern dan berkelanjutan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa ia akan segera mengumumkan tarif besar terhadap impor farmasi.
Pilihan pengobatan baru untuk pasien gagal jantung dan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40% atau lebih, jenis gagal jantung yang umum terjadi, akan tersedia pada akhir tahun 2025.
PRESIDEN AS Donald Trump mengatakan akan secara sepihak mengenakan pajak impor bagi warganya paling cepat pada 1 April. Padahal ini akan meningkatkan laju inflasi.
Universitas Esa Unggul (UEU) menggelar seminar dan peresmian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang berlangsung secara hybrid di Kemala Ballroom, Jakarta.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam memperkenalkan dunia pendidikan tinggi kepada para calon mahasiswa dan orang tua secara langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved