Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sekolah Farmasi ITB Gelar Workshop Peningkatan Kemampuan Public Speaking

Budi Ernanto
28/6/2025 15:23
Sekolah Farmasi ITB Gelar Workshop Peningkatan Kemampuan Public Speaking
Workshop Peningkatan Kemampuan Public Speaking.(DOK ITB)

KELOMPOK Keilmuan Farmakologi-Farmasi Klinik, Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Farmasi 'Ars Praeparandi' ITB menyelenggarakan workshop Peningkatan Kemampuan Public Speaking bagi mahasiswa farmasi ITB. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (21/6) itu, bertujuan membekali mahasiswa farmasi dengan keterampilan komunikasi vital yang dibutuhkan dalam dunia profesional.

Workshop dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dalam profesi farmasi. Ketua Pelaksana, Dra. Anis Sussieyani, M.Ds., Dosen KK Farmakologi-Farmasi Klinik, Sekolah Farmasi ITB, dalam sambutannya menekankan bahwa komunikasi merupakan soft skill strategis bagi calon farmasis dan apoteker.

Mahasiswa farmasi tidak hanya dituntut menguasai ilmu kefarmasian, tetapi juga mampu menyampaikan informasi dengan jelas, percaya diri, dan persuasif, baik kepada pasien, tenaga kesehatan lain, maupun dalam presentasi ilmiah. 

Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidangnya. Narasumber pertama adalah Dr. N Nurlaela Arief, S.E., M.A.B., Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen sekaligus Direktur Direktorat Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, yang menyampaikan materi "Public Speaking sebagai Soft Skill Strategis Mahasiswa Farmasi". 

Dia mengupas tuntas pentingnya penguasaan public speaking sebagai fondasi komunikasi yang efektif dalam berbagai konteks. Narasumber kedua adalah apt. Asriningtyas Purnomo Sari, S.Si., M.Si., Head of Regulatory Affairs Dexa Group dan alumni Sekolah Farmasi ITB, yang berbagi wawasan mengenai "Membangun Komunikasi Efektif dalam Profesi Kefarmasian". Materi memberikan gambaran konkret penerapan komunikasi dalam ranah industri farmasi.

Setelah sesi materi, peserta diajak berpartisipasi dalam sesi Focus Group Discussion (FGD) yang inovatif. Dalam format challenge, mahasiswa diberikan studi kasus berupa produk farmasi hipotetis. Mereka ditantang untuk mempelajari produk tersebut, menerjemahkan informasi yang rumit menjadi sederhana, serta mengkonstruksikan pitch yang meyakinkan untuk dipresentasikan di hadapan para dosen yang berperan sebagai "direksi dan pimpinan rumah sakit". 

Sesi ini secara langsung melatih peserta untuk menerapkan teknik vokal dan nonverbal, kemampuan menyusun pesan yang jelas dan persuasif, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum.

Melalui workshop ini, mahasiswa farmasi ITB diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman akademik yang kuat, tetapi juga dibekali dengan keterampilan komunikasi profesional yang esensial, mempersiapkan mereka untuk terjun ke dunia kerja dengan kompetensi yang holistik. (I-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya